Sabtu, 16 Juni 2012

Posisi Belajar Inovatif: Evolusi PAKEM ke PAIKEM


   

       Dalam dunia pendidikan di era globalisasi ini, pembelajaran haruslah memiliki ciri-ciri "AKTIF", "KREATIF", "EFEKTIF", dan "MENYENANGKAN" yang sering disebut dengan nama ''PAKEM". Pembelajaran PAKEM ini dulunya dicanangkan di TK dan SD dimana peserta didiknya masih pada tahap "awal belajar". Dalam pembelajaran PAKEM ini terdapat kriteria yang harus diperhatikan leh guru yaitu:
  1. Guru yang terlalu dominan dan menguasai kelas yang memungkinkan anak tidak dapat berbuat aktif tidak dikehendaki dalam PAKEM.
  2. Guru yang hanya mengandalkan "pengalaman-pengalaman" lama yang mungkin saja membosankan dan sudah kadaluarsa serta tidak mencoba menemukan sesuatu yang baru tidak mendapatkan tempat dalam PAKEM.
  3. Guru yang melaksanakan broses blajar mengajar dimana pembelajarannya tidak berfokus pada kompetensi dasar yang terumuskan dalam kurikulum yang memungkinkan terjadinya pemborosan tenaga, waktu, dan biaya, serta salah sasaran bertolak belakang dengan hakekat PAKEM.
  4. Guru yang melakukan proses pembelajaran secara tegang, mencekam, tidak ada humor yang konstruktif dan fungsional, serta tidak ada senyum sangat dibenci oleh PAKEM.
 
          Terdapat berubahan dalam diri PAKEM menjadi PAIKEM dimana terdapat kata "INOVATIF" dalam suatu pembelajaran. pembelajaran yang inovatif akan secara alami terbentuk jika pembelajaran aktif, kreatif, dan efektif, dapat terlaksana dengan baik. semangat inovatif dapat ditumbuhkan melalui kegiatan-kegiatan sekolah yang sifatnya "BERPETUALANG", "MEMECAHKAN MASALAH", dan sebagainya.

Contoh :

  1. Pembelajaran Sains dapat dikemas menjadi sebuah petualangan, pemecahan masalah, dan terjun ke lingkungan alam dan sosial yang lebih luas.
  2. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dapat dikemas melalui kunjungan kelapangan, misalnya ke kantor polisi untuk mewawancarai kantor polisi, atau ke pasar untuk mewawancarai pedagang yang sukses.
          Dalam pembelajaran tersebut ketika dilapangan, siswa akan lebih memperoleh pengalaman yang jauh lebih berharga, lebih bervariasi, lebih luas dan lebih dalam.

Jumat, 08 Juni 2012

Why Art Must Be In Learning?


Mengapa pendidikan senirupa harus ada dalam mata pelajaran di setiap lembaga pendidikan?
Jawaban:
  1. Karena dalam pendidikan di sekolah tidak hanya memberikan kepada siswa materi pelajaran yang menuntut otak kiri terus bekerja terus menerus, namun otak kanan juga harus dikembangkan agar antara otak kiri dan kanan seimbang salah satunya dengan ppembelajaran senirupa.
  2. Untuk mengasah minat bakat siswa dalam bidang seni rupa.
  3. Agar anak dapat menuangkan kreatifitas, imajinasi, dan apa yang dipikirkan ke dalam bentuk gambar.
  4. Senirupa dalam bentuk gambar juga dapt digunakan untuk mengetahui kondisi psikis (emosi) anak.


Apakah fungsi seni rupa dalam pembelajaran?
Jawaban:
  1. Mengenal diri siswa.
  2. Mengenal emosi anak.
  3. Mengenalkan budaya.
  4. Meningkatkan imajinasi siswa.
  5. Mengomunikasikan apa yang dipelajari siswa.



Apa yang menjadi masalah saat pembelajaran senirupa?
Jawaban:
  1. Guru kurang menguasai seni itu sendiri.
  2. Fasilitas/media yang kurang memadahi.
  3. Minat dan kemauan siswa yang kurang.
  4. Kurangnya imajinasi dari siswa.
  5. Pemanfaatan alat dan bahan.

Selasa, 05 Juni 2012

6 cara membuat presantasi power point yang baik

Halo semuanya... kali ini kita akan membahas tentang Power Point. dibawah ini merupakan 6 cara membuat presantasi power point yang baik, kalian bisa memahaminya dan dapat memanfaatkan aplikasi ini secara professional.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Konsep dan Komponen Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembela...