Jumat, 10 Mei 2013

20 Profil Manajer dan Pemimpin Pendidikan yang Dibutuhkan Saat Ini





Menurut pemikiran Rodney Overton (2002) tentang profil manajer dan pemimpin yang dibutuhkan saat ini, berikut ini diuraikan secara singkat tentang 20 profil manajer dan pemimpin pendidikan yang dibutuhkan saat ini yaitu, sebagai berikut:
1.     Mampu menginspirasi melalui antusiasme yang menular. Pendidikan harus dikelola secara sungguh-sungguh, oleh karena itu para pemimpin pendidikan harus dapat menunjukkan semangat dan kesungguhan di dalam melaksanakan segenap tugas dan pekerjaanya.
2.      Memiliki standar etika dan integritas yang tinggi. Penguasaan standar etika dan integritas yang tinggi oleh para pemimpin pendidikan tidak hanya terkait dengan kepentingan kepemimpinan dalam organisasi, namun juga tidak lepas dari hakikat pendidikan itu sendiri.
3.     Memiliki tingkat energi yang tinggi. Mengurusi pendidikan sebenarnya bukanlah mengurusi hal-hal yang sifatnya sederhana, karena didalamnya terkandung usaha untuk mempersiapkan suatu generasi yang akan mengambil tongkat estafet kelangsungan suatu bangsa di masa yang akan datang. Untuk mengurusi pendidikan dibutuhkan energi dan motivasi yang tinggi dari para pemimpin pendidikan.
4.      Memiliki keberanian dan komitmen. Menuntut keberanian dari para pemimpin pendidikan untuk melakukan perubahan agar bisa beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang ada. Selain itu, pendidikan membutuhkan pemimpin yang memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya.
5. Memiliki tingkat kreativitas yang tinggi dan bersikap nonkonvensional. Saat ini permasalahan dan tantangan yang dihadapi pendidikan sangat kompleks, sehingga menuntut cara penyelesaian yang tidak mungkin hanya dilakukan melalui cara konvensional. Pemimpin pendidikan yang memiliki kreativitas tinggi akan mendorong terjadinya berbagai inovasi dalam praktik pendidikan, baik pada tataran manajerialnya itu sendiri maupun inovasi dalam praktik pembelajaran siswa.
6.     Berorientasi pada tujuan, namun realistis. Tujuan pendidikan berbeda dengan tujuan dalam bidang lainnya. Oleh karena itu, seorang pemimpin pendidikan harus memahami tujuan pendidikan. Dalam pencapaian tujuan pendidikan disusun secara realistis, dengan ekspektasi yang terjangkau oleh organisasi, tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.
7.   Memiliki kemampuan organisasi yang tinggi. Kegiatan pendidikan adalah kegiatan yang melibatkan banyak komponen, yang di dalamnya membutuhkan upaya pengorganisasian secara tepat dan memadai.
8.     Mampu menyusun prioritas. Dalam pendidikan menuntut para pemimpin pendidikan untuk dapat memilah dan memilih mana yang penting dan harus segera dilaksanakan dan mana yang bisa ditunda atau mungkin diabaikan. Kemampuan pemimpin pendidikan dalam menyusun prioritas akan terkait dengan efektivitas dan efisiensi pendidikan.
9.     Mendorong kerja sama tim dan tidak mementingkan diri sendiri. Pemimpin pendidikan harus dapat bekerjasama dengan berbagai pihak, baik yang berada dalam lingkungan internal maupun eksternal. Demikian pula, pemimpin pendidikan harus dapat mendorong para bawahannya agar dapat bekerjasama dengan membentuk team work yang kompak dan cerdas, dapat meletakkan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi.
10. Memiliki kepercayaan diri dan memiliki minat tinggi akan pengetahuan. Pemimpin pendidikan harus dapat menunjukkan intelektualitas yang tinggi, dengan memiliki minat yang tinggi akan pengetahuan, baik pengetahuan tentang manajerial, pengetahuan tentang perkembangan pendidikan bahkan pengetahuan umum lainnya.
11. Sesuai dan waspada secara mental maupun fisik. Tugas dan pekerjaan manajerial pendidikan yang kompleks membutuhkan kesiapan dan ketangguhan secara mental maupun fisik dari para manajer pendidikan. Beban pekerjaan yang demikian berat dan diluar kapasitas yang dimilikinya dapat mengganggu kesehatan mental dan fisik.
12.  Bersikap adil dan menghargai orang lain. Dalam organisasi pendidikan melibatkan banyak orang yang beragam karakteristiknya, dalam kepribadian, keyakinan, cara pandang, pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan sebagainya. Kesemuanya itu harus dapat diperlakukan dan ditempatkan secara proporsional oleh pemimpin. Pemimpin pendidikan harus memandang dan menjadikan keragaman karakteristik ini sebagai sebuah kekuatan dalam organisasi, bukan sebaliknya.
13. Menghargai kreativitas. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dibutuhkan sentuhan kreativitas dari semua orang yang terlibat di dalamnya. Tidak hanya pemimpin yang dituntut untuk berfikir kreatif, tetapi semua orang dalam organisasi harus ditumbuhkan kreativitasnya.
14. Menikmati pengambilan resiko. Tatkala keputusan untuk berubah dan berinovasi telah diambil dan segala resiko telah diperhitungkan secara cermat. Pemimpin pendidikan harus tetap menunjukkan ketenangan, keyakinan dan berusaha mengendalikan resiko yang muncul.
15.  Menyusun pertumbuhan jangka panjang. Kegiatan pendidikan bukanlah kegiatan sesaat, tetapi memiliki dimensi waktu yang jauh ke depan. Seorang pemimpin pendidikan memang dituntut untuk membuktikan hasil kerja yang telah dicapai pada masa kepemimpinannya, tetapi juga harus dapat memberikan landasan yang kokoh bagi perkembangan organisasi, jauh ke depan setelah dia menyelesaikan masa jabatannya.
16. Terbuka terhadap tantangan dan pertanyaan. Menjadi Pemimpin pendidikan berarti dia akan dihadapkan pada sejumlah tantangan dan permasalahan yang harus dihadapi, merentang dari yang sifatnya ringan hingga sangat berat sekali. Semua itu bukan untuk dihindari tetapi untuk diselesaikan secara tuntas.
17.  Tidak takut untuk menantang dan mempertanyakan. Selain harus mampu menyelesaikan masalah yang sudah ada secara tuntas, seorang pemimpin pendidikan harus memiliki keberanian untuk memunculkan tantangan dan permasalahan baru, yang mencerminkan inovasi dalam organisasi.
18. Mendorong pemahaman yang mendalam untuk banyak orang. Kegiatan pendidikan menuntut setiap orang dalam organisasi dapat memahami tujuan, isi dan strategi yang hendak dikembangkan dalam organisasi. Pemimpin pendidikan berkewajiban memastikan bahwa setiap orang dalam organisasi dapat memahaminya secara jelas, sehingga setiap orang dapat memamahi peran, tanggung jawab dan kontribusinya masing-masing dalam organisasi.
19. Terbuka terhadap ide-ide dan pandangan baru. Pendidikan harus banyak melahirkan berbagai inovasi yang tidak hanya dibutuhkan untuk kepentingan pendidikan itu sendiri tetapi juga kepentingan di luar pendidikan. Untuk dapat melahirkan inovasi, pemimpin pendidikan harus terbuka dengan ide-ide dan pandangan baru, baik yang datang dari internal maupun eksternal, terutama ide dan pandangan yang bersumber dari para pengguna jasa (customer) pendidikan.
20. Mengakui kesalahan dan beradaptasi untuk berubah. Pemimpin pendidikan adalah manusia, yang tidak luput dari kesalahan. Jika melakukan suatu kesalahan, seorang pemimpin pendidikan harus memiliki keberanian untuk mengakui kesalahannya tanpa harus mengorbankan pihak lain atau mencari kambing hitam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Konsep dan Komponen Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembela...