Kamis, 31 Oktober 2013

PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Sedangkan Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.





A.    Pengertian dan Ciri-Ciri Sistem
Sistem merupakan istilah yang memiliki makna sangat luas dan dapat digunakan sebagai sebutan yang melekat pada sesuatu. Suatu perkumpulan atau organisasi adalah sebagai sistem, yang kemudian orang menyebutnya dengan istilah sistem  organisasi. Pendidikan sebagai sebuah sistem, yang kemudian orang menyebutnya dengan istilah sistem  pendidikan. Begitu seterusya, bahwa setiap, jenis organisasi, apapun bentuknya, Ia disebut sistem.
Sistem menurut para tokoh diantaranya Bela H. Banathy dalam bukunya Instructional System mengemukakan bahwa sistem berarti satuan objek yang disatukan oleh suatu interaksi atau saling ketergantungan. Menurut Suhardjo sistem adalah kesatuan fungsional daripada unsur-unsur yang ada untuk mencapai tujuan. Jadi, sistem terdiri dari unsur-unsur, fungsi dari masing- masing unsur, ada kesatuan fungsi dari setiap unsur, dan ada tujuan yang ingin dicapai. Setiap organisasi yag ada dalam kehidupan ini dapat disebut sebagai sistem, walaupun di setiap organisasi memiliki batasan-batasan yang berbeda. Sama halnya dengan pendidikan juga merupakan sistem yang memiliki batasan yang berbeda pula. Dibalik  perbedaan dari setiap sistem ada persamannya oleh Mudhoffir dikatakan bahwa persiapan dari setiap sistem terletak pada ciri-ciri sebagai berikut:
1.    Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai oleh sebuah sistem. Misalnya: manusia sebagai sistem, tujuannya untuk kebahagiaan didunia dan akherat. Pendidikan sebagai sistem, tujuannya untuk memberikan layanan bagi yang memerlukan. Pengajaran sebagai sistem tujuannya agar siswa belajar untuk dapat menampilkan perilaku tertentu., begitu seterusnya.

2.    Fungsi
Merupakan suatu aktivitas sistem untuk dapat mencapai tujuan sistem itu sendiri. Misal : manusia mencapai tujuan hidup dituntut adanya fungsi-fungsi. Apabila salah satu diantaranya tidak menunjukkan fungsi maka sistem tersebut akan mengalami gangguan, kegagalan, atau tidak bermanfaat sama sekali.
3.      Komponen
Komponen merupakan bagian yang ada dalam suatu sistem yang melakukan atau memainkan fungsi tertentu dalam rangka mencapai tujuan sistem. Dalam suatu sistem pasti memiliki tujuan yang akan dicapai karena sistem sangat erat hubungannya dengan tujuan jika tujuan tidak ada dalam sistem maka tidak bisa dikatakan sebagai sistem. Untuk mencapai tujuan di dalam sebuah sistem memiliki komponen-komponen  yang bekerja, berinteraksi, dan memiliki ketergantungan antara yang satu dengan yang laiinya sehingga menjalankan roda grigi komponen-komponen dalam suatu sistem. Satu komponen tidak dapat bekerja dengan maksimal maka akan mempengaruhi komponen yang lain dan akan mempengaruhi sistem untuk mencapai tujuannya.
Komponen sistem juga merupakan subsistem dari suatu sistem yang lebih besar atau setiap sistem terdiri dari sub-subsistem. Namun demikian menurut fungsinya tidak semua komponen sistem tersebut memiliki hubungan langsung dengan komponen yang lain. Dapat dikatakan bahwa dalam suatu sistem ada komponen sistem integral dan ada komponen sistem tidak integral.
Komponen  sistem integral mempunyai keterkaitan fungsi secara langsung sedang  komponen sistem tidak integral adalah komponen sistem yang mempunyai arti bagi subsistem lain. Contoh : sekolahan sebagai sistem, komponen integralnya adalah guru, siswa, perpustakaan, papan tulis, kapur, penghapus. Komponen tidak integralnya adalah kipas angin, lampu neon, dan kantin. Komponen tidak integral ini bila tersedia menambah lancarnya pencapaian tujuan.
4.      Interaksi atau saling hubungan
Secara fungsional setiap komponen dalam sistem itu tidak berdiri sendiri tetapi saling mempunyai keterkaitan bahkan dikatakan saling ketergantungan antara komponen satu dengan yang lain. Apabila suatu sistem diharapkan dapat mencapai tujuan sistem dengan baik harus  ditunjang oleh fungsi yang baik dari tiap komponen sistem yang ada.
5.      Penggabungan yang Menimbulkan Jalinan Keterpaduan
Dalam rangka mencapai  tujuan sistem harus merupakan suatu kesatuan  yang terpadu. Keterpaduan komponen sistem tersebut akan memperkuat kerja dan fungsi sistem karena masing-masing komponen merupakan jalinan yang saling menunjang.
6.      Proses Transformasi
Proses transformasi merupakan suatu  aktivitas untuk mengubah masukan menjadi suatu produk. Produk  ini akan tersalurkan menjadi masukan sistem lain, sistem lain ini juga akan dilakukan proses    transformasi, demikian seterusnya. Setiap sistem terdiri dari sub-subsistem dan setiap subsistem merupakan sistem tersendiri. Proses transformasi pada suatu sistem bisa terjadi berrtingkat-tingkat. Suatu sistem tidah hanya melakukan sebuah proses tranformasi tetapi juga bisa menjadi serangkaian proses transformasi menjadi sistem-sistem bercabang dari induk sistem.
7.      Umpan Balik
Umpan balik merupakan aktivitas pemantauan kontrol terhadap efektivitas dan efisiensi kerja  sistem.
8.      Daerah batasan dan lingkungan
Suatu sistem akan berinteraksi berhadapan dengan sistem lain atau lingkungan sistem yang berada di luar sistem. Karena lingkungan yang ada diluar sistem itu juga merupakan sistem sendiri, perlu ada ketegasan batasan tentang sistem tertentu. Secara otomatis akan terdapat macam sistem yang merupakan suatu sistem yang lebih besar yang disebut “Supra sistem”. 



B.     Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem yang terdiri dari berbagai macam komponen yang saling mendukung daam rangka mencapai tujuan. Secara umum suatu unit pendidikan dapat digambarkan sebagai berikut.
Raw input, Instrumental input dan Enviromental input masuk dalam proses pendidikan yang menghasilkan output. Raw input merupakan bahan mentah/ calon siswa. Instrumental input merupakan unsur pendukung yang mempengaruhi aktivitas organisasi atau unit usaha dan dapat dirancang oleh unit usaha tersebut. Dalam pendidikan adalah unsur sumber daya manusia, sistem administrasi sekolah, kurikulum, anggaran pendidikan, sarana dan prasarana. Enviromental input merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi aktivitas suatu organisasi atau unit usaha tetapi tidak dapat dirancang. Dalam pendidikan adalah pengaruh tv, ekonomi, politik, sosbud,dll.
C.     Sistem Pendidikan dan Sub sistem Pendidikan dalam Supra Sistem
Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan subsistem dari supra sistem, disamping mempunyai sub-subsistem pendidikan. Supra sistem (masyarakat) itu terdapat beberapa sistem, misalnya sistem ekonomi, politik, pendidikan, keamanan,dll.
Tingkatan Sistem dan Subsistemnya
Tingkat Keumuman
Sistem
Sub Sistem
Sub-Subsistem
Sub-Sub Sistem
I
Pendidikan Formal
Sekolah Menengah
Kurikulum Sekolah Menengah
Kelompok Mata Pelajaran
II
Sekolah Menengah
Kurikulum Sekolah
Menengah
Kelompok Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
III
Kurikulum Sekolah
Menengah
Kelompok Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Pokok bahasan
IV
Kelompok Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Pokok bahasan
Sub Pokok bahasan
D.    Kesimpulan
Sistem merupakan kesatuan fungsional yang didalamnya terdapat komponen-komponen yang memiliki fungi masing-masing. Disetiap komponen tersebut saling berinteraksi, berhubungan, dan saling ketergantungan antara komponen satu dengan komponen yang lain sehingga dengan adanya kompnen yang baik dalam suatu sistem dapat mencapai tujuan suatu sistem yang ingin dicapai.  Di dalam kehidupan terdapat berbagai macam sistem yang beragam di setiap sistem memiliki perbedaan antara sistem yang satu dengan yang lain. Namun sistem juga memiliki kesamaan yang terletak pada ciri-ciri sistem yaitu: tujuan, fungsi, komponen, interaksi, penggabungan,transformasi, umpan balik, dan lingkungan.
Suatu sistem dapat berkembang menjadi subsistem yang tidak hanya satu namun bisa berkembang menjadi rangkaian sub sistem yang menginduk pada sistem utama. Hal tersebut dinamakan proses transformasi sistem dan jika lebih banyak maka disebut serangkaian proses transformasi sistem.
Sama halnya dengan sistem pendidikan di indonesia merupakan sub sistem dari supra sistem yang disubut juga dengan masyarakat. Di dalam sistem pendidikan yang termasuk sub sistem juga memiliki sub-sub sistem yang saling berhubungan satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Konsep dan Komponen Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembela...