Kamis, 09 Juni 2016

KOGNISI : PENGENALAN INDIVIDU TERHADAP DUNIANYA


Kognisi individu diatur secara selektif oleh faktor stimulus dan faktor personal. Kognisi berkembang menjadi sistem-sistem yang se- suai dengan prinsi-prinsip belajar & pengaturan stimulus. Sifat kognisi dipengaruhi oleh sistem yang di dalamnya terdapat kognisi tersebut. 



KOGNISI : PENGENALAN INDIVIDU TERHADAP DUNIANYA
Kognisi individu diatur secara selektif oleh faktor stimulus dan faktor personal. Kognisi berkembang menjadi sistem-sistem yang se- suai dengan prinsi-prinsip belajar & pengaturan stimulus. Sifat kognisi dipengaruhi oleh sistem yang di dalamnya terdapat kognisi tersebut. Perubahan kognisi ditentukan oleh perubahan dalam keinginan dan informasi yang diperoleh individu. Perubahan kognitif sebagian diatur melalui sifat sistem kognitif yang sebelumnya sudah dimiliki. Perubahan kognisi diubah sebagian oleh kepribadian (kecerdasan, keberterimaan, terbuka/ tertutup, respons yang diberikan, dan persepsi individu). 
1.    Efek Halo: jika seseorang mempunyai kesan baik terhadap seseorang  menilai terlalu tinggi terhadap apa yang disu- kai dan terlalu rendah untuk hal-hal yang tidak disukainya. Bagian keseluruhan mengatur persepsi kita terhadap seseorang (teori kepribadian implisit)
2.    Multipleksitas kognitif: sistem kognitif yang menunjuk- kan jumlah dan ragam kognisi terpisah yang memben tuk satu kesatuan sistem kognisi.
3.    Stereotip: keadaan kognitif yang sederhana (simpleks) terutama berkaitan dengan  kelompok sosial.
4.    Keserasian kognitif: adanya harmoni internal di antara pengenalan yang ada yang terbentuk dalam satu sistem
5.    Asimilasi: kecenderungan persepsi  bag ian  kese- luruhan yaitu: bagian amat serupa dengan keseluruhan.

GEJALA PSIKOLOGIS LAIN
1.    Emosi: indrawi dan  rokhani
2.    Kemauan
3.    Perhatian
4.    Kognisi meliputi:
5.    Tanggapan
6.    Indera
7.    Asosiasi
8.    Persepsi/apersepsi
9.    Ingatan
10. Fantasi
11. Berpikir
12. Intuisi
Kemauan/perbuatan meliputi: refleks, instink, oto- matisme, kebiasaan, dorangongan, hasrat, dan nafsu. Inteligensi: kemampuan menggunakan secara tepat dan cepat segenap alat bantu pikiran untuk menyesu -aikan diri dingin tuntutan-tuntutan baru (William Stern)

MANTRA AFEKTIF
1.    Minat  (didasari rasa senang terlibat dalam fenomena)
2.    Apresiasi (didasari oleh penghargaan terhadap fenomena)
3.    Sikap (didasari oleh kecenderungan bertindak mendekati atau menajuhi fenomena)
4.    Nilai (didasari atas pertimbangan sesuatu bermanfaat/ber guna/berharga atau tidak bagi hidupnya)
5.    Kesadaran (didasari oleh keyakinan diri yang tinggi terhadap fenomena yang menjadi pilihannya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Konsep dan Komponen Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembela...