Kamis, 15 September 2016

Implementasi Metode pada Pembelajaran Matematika


Melaksanakan salah satu kegiatan implementasi metode pembelajaran untuk mata pelajaran Matematika Yang diselenggarakan oleh Ristekdikti dalam Program Profesi Guru yang dilaksanakan di Universitas Negeri Jakarta. Kegiatan didahului dengan penjelasan mengenai maind maping pembelajaran matematika. Penjelasan tersebut menjelaskan bahwa matematika memiliki bagian penting yaitu standar isi standar proses.

Standar Isi terdiri dari konten aritmatika, geometri, pengukuran, dan statistika. Di dalam penjelasannya, konten tersebut harus disampaikan dalam bentuk prinsip, objek, konsep, dan keterampilan. Siswa dalam hal ini juga harus memahami pengetahuan konseptual dan prosedural. Pengetahuan konsep dalam Jerome S. Bruner berpendapat bahwa perkembangan kognitif dibagi atas tiga tahap yaitu enaktif, ikonik, dan simbolik.  Enaktif jika seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam upayanya untuk memahami lingkungan sekitar (Alat peraga kongkrit). Ikonik jika seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-gambar atau visualisasi verbal(Semi kongkrit). Sedangkan simbolik jika seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan-gagasan yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika (abstrak). Pengetahuan prosedural lebih mengarah pada cara anak berkomunikasi, melakukan koneksi dan proses penalaran.
            Sedangkan untuk standar proses terdiri dari proses  komunikasi, koneksi, penalaran. Standar proses merupakan bagian yang diaplikasikan di setiap konten standar isi yang didalamnya mencakup pemanfaatan model, strategi dan teknik pembelajaran dalam penyampaian konten.  Proses komunikasi merupakan terjadinya interaksi dalam pembelajaran Matematika baik melalui gambar, simbol, diagram, tabel, dll. Proses koneksi lebih mengarah kepada terjadinya proses keterhubungan antar konsep matematika, dalam kehidupan sehari-hari, dan antar mata pelajaran lain. Sedangkan penalaran merupakan pencocokan antara konsep yang baru dengan konsep yang sudah dimiliki dan pengolahan sehingga muncul ide.

Standar proses merupakan sebuah ketrampilan yang minimal harus dimiliki oleh setiap peserta didik dalam pembelajaran konten. Guru dalam hal ini harus memberikan pembelajaran yang menuntut standar proses ini seperti komunikasi, koneksi, dan penalaran menjadi berkembang. Tujuan dikembangkannya komunikasi, koneksi, dan penalaran agar siswa mampu memecahkan masalah kehidupan nyata yang berhubungan dengan konten matematika. Pada proses penalaran akan terjadi proses ekuilibrium (kebingungan) jika pengetahuan baru berbeda dengan konsep yang dimiliki,  Asimilasi  (penyesuaian/ peleburan) antara konsep baru dengan yang sudah diketahui,  Akomodasi  (penerapan) konsep dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini guru perlu mengetahui arti pemecahan masalah dalam ranah matematika. Richard R Skemp berpendapat bahwa belajar matematika yang penting adalah proses bukan hasilnya. Terkadang guru menganggap bahwa soal cerita merupakan pembelajaran yang efektif melatih anak kemampuan pemecahan masalah. Padahal jika dikaji ulang pemecahan masalah berbeda dengan soal cerita pada mata pelajaran matematika. Soal cerita hanya menempatkan konsep berupa rumus atau cara pintas menyelesaikan soal. Sedangkan pemecahan masalah menuntut untuk anak berfikir kritis dan HOST (Higher Order Thinking Skills) dengan menerapkan berbagai konsep secara mandiri untuk memecahkan masalah matematika sehingga lebih bermakna.
Guru dituntut untuk mendidik siswa agar memperoleh standar isi dalam matematika dan juga harus mengembangkan ketrampilan proses siswa agar mampu memecahkan masalah. Dalam proses mendidik tersebut tentu diperlukan media atau alat pembelajaran. Zoltan P. Dienes berpendapat bahwa dalam kegiatan pembelajaran matematika menggunakan alat peraga yang bermacam-macam dan berbentuk kepingan, lego, stick, koin, dll yang dapat dibentuk sesuai dengan kreatifitas anak. Selain itu guru juga harus memahami betul apa yang dimaksud dengan pradigma, pendekatan, model, metode, teknik, dan taktik.
1.    Pradigma merupakan kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya. Dalam pendidikan pradigma yang digunakan adalah humanistis, kontruktifis, behavior, dll.
2.    Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teorItis tertentu. Macam-macam pendekatan seperti CTL, Konstruktifis, deduktif, induktif, konsep, proses, open ended, saintifik, realistik, STS.
3.    Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Contoh dari model pembelajaran adalah: PBL, PjBL, Discovery Learning, Kooperatif, PAKEM, dan lain sebagainya.
4.    Metode pembelajaran merupakan bagian dari model pembelajaran. Metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika meliputi  TGT, NHT, Jigsaw, RME, Ekspositori, STAD, Mind maping, Role Playing, Group Infestigation, Rtno Mathematics, Problem Solving dan lain sebagainya.
5.    Teknik meliputi cara seorang guru melakukan proses pembelajaran yang akan dilakukan. Teknik yang biasanya digunakan adalaj tanya jawab, gasing, drill, dan lain sebagainya.
6.    Taktik merupakan cara belajar yang digunakan lebih kepada individu atau personal seperti sempoa, jarimatika, dan lain sebagainya.
Guru pada pembelajaran matematika kurikulum 2013 perlu untuk mengetahui pendekatan, model pembelajaran, model kurikulum dan alat peraga. Pendekatan yang digunakan untuk kurikulum 2013 adalah pendekatan saintifik. Model pembelajaran yang digunakan yaitu PBL, PjBL, dan Discovery Learning. Model kurikulum yang digunakan adalah model tematik tipe Webbed. Sedangkan dalam pelaksanaannya perlu ada Alat peraga sebagai bagian pendukung proses kegiatan belajar mengajar.
1.    Pendekatan dalam pembelajaran kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik. Sesuai dengan Peraturan Pendidikan dan Kebudayaan No 81A Tentang pendekatan Saintifik terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi/ menalar, dan mengomunikasikan.
2.    Model pembelajaran Discovery Learning merupakan kegiatan penemuan dengan topik ditentukan oleh guru. Kegiatan ini memiliki sintak meliputi Stimulation, Problem statment, Data Collection, Data Processing, Verification, Generalization.
3.    Problem Based Learning (PBL) merupakan kegiatan yang otputnya adalah prosedur. Model ini memiliki langkah-langkah meliputi kegiatan mengorientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan siswa mendefinisikan masalah, membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok, mengembangkan hasil karya dan memamerkannya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
4.    Project Based Learning (PjBL) Merupakan kegiatan yang memiliki langkah-langkah: penentuan pertanyaan mendasar, mendesain perencanaan proyek, menyusun jadwal, memonitor siswa atau kemajuan proyek, menilai hasil, mengevaluasi pengalaman.
5.    Model kurikulum yaitu integrated model tipe webbed, merupakan model kurikulum tematik yang digunakan pada pendidikan saat ini khususnya untuk sekolah dasar.  Menurut Fogarty (1991) model Webbed adalah suatu pola belajar mengajar dalam pembelajaran terpadu yang menggunakan topik atau tema untuk memadukan dan mengaitkan beberapa konsep yang saling terkait menjadi satu paket pembelajaran.
6.    Alat Peraga Pendidikan adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien.


Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang menekankan proses daripada hasilnya. Konten matematika berisikan tentang aritmatika, geometri, pengukuran, dan statistika sedangkan standar proses pada pembelajaran matematika guru mengembangkan proses komunikasi, koneksi, dan penalaran agar siswa mampu memecahkan masalah. Guru perlu memahami pradigma, pendekatan, model, metode, teknik, dan taktik. Lebih luas guru juga perlu memahami 1) Pendekatan dalam pembelajaran kurikulum 2013, 2) Model pembelajaran Discovery Learning, 3) Problem Based Learning (PBL), 4) Project Based Learning (PjBL), 5) Model kurikulum yaitu integrated model tipe webbed, 6) Alat Peraga Pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Konsep dan Komponen Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembela...