Kamis, 03 November 2016

Penerapan Kemampuan Berbicara dengan CTL

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2005:165), Kemampuan berbicara adalah “beromong, bercakap, berbahasa, mengutarakan isi pikiran, melisankan sesuatu yang dimaksud”. Menurut Suhartono (2005:20) kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyam-paikan pikiran, gagasan, dan perasaan.


“Kelancaran berbicara harus diupayakan sejak dini, karena dengan lancarnya berbicara anak dapat menjaga kondisi berhubungan dengan orang lain baik di lingkungan sekolah, keluarga maupun lingkungan masyarakat.”

Menurut Dhieni (2005:7.1 ), metode yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak yaitu menggunakan metode bercakap-cakap, Tanyajawab, dan metode bercerita. Ketiga metode tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
  1. Metode bercakap-cakap yaitu merupakan interaksi yang terjadi antara guru dengan anak yang bersifat menyenangkan karena berupa dialog dan guru bertindak sebagai motivator.
  2. Metode Tanya jawab artinya interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi ini terjadi karena ada sesuatu hal yang harus ditanyakan oleh guru dan ada yang harus menjawab yaitu anak secara lisan.
  3. Metode bercerita yaitu salah satu pembelajaran pengalaman bagi anak untuk menggunakan cerita lisan, guru membawakan cerita harus menarik, salah satunya dengan gambar agar menarik perhatian anak dan tidak terlepas dari tujuan yang hendak dicapai.

Johnson (dalam Sugiyanto, 2008:18) menyatakan bahwa “CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka.”
Pembelajaran CTL sebagai suatu pendekatan memiliki 7 asas atau komponen (Sanjaya, 2006:264-268) yang melandasi pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu:
  1. Konstruktivisme (Constructivism)
  2. Menemukan (Inquiri)
  3. Bertanya (Questioning)
  4. Masyarakat Belajar (Learning Comunity)
  5. Pemodelan (Modeling)
  6. Refleksi (Reflection)
  7. Penilaian Nyata (Authentic Assesment)
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat slide di bawah ini:








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Konsep dan Komponen Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembela...