Kata-kata bung Karno ini seolah menjadi sindiran bagi generasi muda
saat ini, generasi yang semakin enggan membuka kembali lembaran demi
lembaran sejarah bangsa kita. Mendengar kata sejarah seakan menyeret
kita kembali ke masa-masa pahit penjajahan, baik penjajahan yang
dilakukan oleh Bangsa asing maupun penjajahan oleh pemerintah kita
sendiri, seperti penjajahan lewat sistem otoriter yang dipraktekan oleh
sang diktator Suharto dulu.
Mempelajari sejarah bukan hanya
mempelajari peristiwa-peristiwa akan tetapi juga mempelajari sunatullah
(hukum alam) yang ada di dalamnya. penting memepelajari sunatullah
sebagai bukti yang objektif dan immutablle—(Nurkhalis Madjid). Objektif
dalam artian tidak tergantung pada keinginan kita –sebagai manusia—yang subjektif, immutable maksudnya tidak berubah oleh kita.
Berbicara masalah sejarah adalah berbicara mengenai kejadian-kejadian
di masa lampau yang di dalamnya tidak dapat terlepas dari sunatullah,
baik itu sejarah bangsa-bangsa termasuk Bangsa Indonesia maupun sejarah
kita sendiri. Sejarah Indonesia ditulis karena dianggap sebagai sesuatu
yang penting untuk terus diingat oleh kita semua, begitu juga dengan
sejarah kita masing-masing.
Menghargai sejarah merupakan salah
satu bentuk penghargaan pada diri kita sendiri...so mulailah menghargai
diri sendiri dengan selalu menjadikan peristiwa-peristiwa di masa lalu
kita sebagai suatu yang penting bagi kita, karena tidak akan mungkin
kita mendapatkan penghargaan dari orang lain selama kita sendiri tidak
menghargai diri kita.
“Belajar sejarah adalah belajar menghargai diri sendiri”_Pn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar