Sabtu, 31 Maret 2012

Mendongeng


A.     Pengertian Mendongeng.
Pengertian mendongeng adalah menceritakan tentang sesuatu dongeng, yaitu kisah yang tidak benar-benar terjadi. Kebanyakan dari dongeng tersebut terkandung nasihat yang baik dan mendidik bagi anak-anak. Jenis dongeng sendiri bermacam-macam, contohnya fabel, yaitu dongeng yang bertokohkan hewan, ada pula hikayat, dan lain-lain.
B.     Syarat-Syarat Pendongeng.
Berdasarkan sarana yang digunakan oleh pendongeng, syarat-syarat yang perlu diperhatikan sebagai pendongeng dapat diuraikan secara garis besar sebagai berikut.
          1.      Syarat Fisik.
a.       Pendongeng harus mampu menggunakan penghasil suara secara lentur sehingga dapat menghasilkan suara yang bervariasi.
b.      Pendongeng harus mampu menggunakan penglihatan secara lincah dan lentur sesuai dengan keperluan.
 
          2.      Syarat Mental/Rohani dan Daya Pikir.
a.       Pendongeng harus bersikap mental serius, sabar, lapang dada, disiplin, taat beribadah, berakhlakul karimah, dan senang berkesenian.
b.      Pendongeng harus berpikiran cerdas dan kreatif.
c.       Pendongeng harus berpengetahuan umum luas dan berketerampilan bahasa (Indonesia).
 
C.     Pelatihan yang Diperlukan.
Pelatihan yang dilakukan oleh pendongeng tidak hanya di tempat-tempat khusus, misalnya, sanggar atau padepokan, tetapi juga dalam kehidupan nyata. Pelatihan itu dilakukannya tanpa mengenal batas ruang dan waktu.    

          1.      Pelatihan Fisik: Olah Kelenturan Tubuh secara Umum.
Mengolah kelenturan tubuh secara umum dilakukan dengan berbagai cara, misalnya, senam, pencak silat, tari, dan yoga. Untuk keperluan itu, sebaiknya dipilih jenis pelatihan tersebut scara variatif.
Di bawah ini disajikan beberapa pelatihan fisik yang perlu dilakukan.
a.       Materi Pelatihan Sikap.
b.      Pelatihan Rileks.
c.       Pelatihan Olah Vokal/Pernafasan.
           2.     Pelatihan Mental/Rohani dan Daya Pikir.
Beberapa sarana mental/rohani dan daya pikir yang perlu dilatih dapat dikemukakan secara garis besar sebagai berikut:
a.       Pelatihan Konsentrasi, berzikir, memejamkan mata dan berusaha memusatkan segala daya hanya pada satu titik perhatian.
b.      Pelatihan Kecerdasan, Membaca buku ilmu pengetahuan umum dan agama, berdiskusi tentang berbagai hal.
c.       Pelatihan Seni, membaca berbagai karya sastra, baik kreatif maupun teoretis, menonton berbagai pementasan seni, mencipta karya seni, memainkan/mementaskan karya seni.
D.     Langkah-Langkah Mendongeng:
  1. Menguasai dongeng secara utuh.
  2. Berdiri pada posisi yang strategis dan variasikan sesuai dengan alur dongeng (Jika mendongeng melalui radio, yang perlu diperhatikan adalah: sesuaikan watak suara  dengan watak mikrofon, posisikan mulut kira-kira sepuluh sentimeter di depan mikrofon, tetapi pada saat menggambarkan adegan tertentu mulut dapat didekatkan atau dijauhkan).
  3. Berkonsentrasi sebelum memulai.
  4. Mengondisikan siswa siap mendengarkan.
  5. Mulai mendongeng dengan cara yang benar dan indah.
  6. Melanjutkan dongeng sesuai dengan alur dan berimprovisasi secara kreatif dengan penuh penghayatan (gunakan warna suara yang bervariasi sesuai dengan watak dan kondisi emosi tokoh dongeng dan tampillah dengan akting yang benar dan indah).
  7. Mengakhiri dongeng dengan cara yang benar dan indah.
E.      Catatan Penutup
Mendongeng memerlukan keterampilan menggunakan sarana fisik, mental/rohani, dan daya pikir. Keterampilan itu memerlukan pelatihan secara serius. Oleh karena itu, pendongeng harus berlatih.
Mendongeng berkaitan dengan seni. Itu sebabnya bakat seni sangat berperan. Namun, untuk kepentingan pendidikan keterampilan berbahasa, mengapresiasi seni, dan pendidikan akhlak, setiap guru sesungguhnya dituntut mempunyai keterampilan mendongeng, dan keterampilan itu dapat dimilikinya asal ia mau berlatih serius.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Konsep dan Komponen Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembela...