Kisah pewayangan
merupakan kisah legendaris bagi masyarakat hindu. Di india maupun di Indonesia
semasa nusantara dibawah jaman kerajaan hindu kisah tersebut mengakar dalam
cerita rakyat, juga berkembang menjadi budaya di masyarakat nusantara. Seperti
kitab Bharatayudha karangan Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.
Pada tanggal 7 November 2003, wayang dianugerahi oleh UNESCO sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Dalam pewayangan
jawa lebih sering dikenal dengan Puntadewa, merupakan putra pertama pandawa
yang memiliki sifat paling Jujur. dalam kisahnya Dia diceritakan tidak pernah
berbohong selama hidupnya. Dia juga disebut Satria dari Amarta. Yudisthira
adalah pemegang hak waris tahta Hastinapura yang sesungguhnya, karena ayahnya
Pandu menitipkan Hastinapura kepada Destarata adiknya yang juga merupakan ayah
para Korawa. Namun karena ketamakan Korawa, Pandawa menjadi teraniaya dan
sering ditipu.
Dalam pewayangan
jawa Werkudara atau Bimasena, merupakan putra kedua Pandawa yang paling perkasa
dan pemberani, tempramental namun mencintai kebenaran, ia dikenal dengan Gada
Rujakpolo sebagai senjatanya yang paling terkenal. Werkudara adalah satria dari
Jodiphati, wilayah dari Amarta.
Dia menganggap
semua orang sama derajadnya, sehingga dalam cerita pewayangan jawa, dia tidak
pernah bicara dalam Bahasa Krama Inggil (bahasa jawa yang nilai rasanya paling
halus) juga tidak pernah duduk ketika berbicara dengan orang lain. Sifat
khasnya yang lain, dia tidak suka berbasa-basi dalam berbicara, tanpa tading
aling-aling dan tidak pernah menelan kembali ludahnya sendiri.
Dikenal juga
dengan nama Janaka atau Permadi, diceritakan memiliki wajah yang rupawan,
romantis, dan pecinta ulung dengan panah pasopati sebagai senjatanya. dalam
berbagai kisah roman masa kini, kisah arjuna banyak dijadikan inspirasi
percintaan para sastrawan. Janaka merupakan Satria dari Madukara.
Arjuna memiliki
banyak istri, yang paling terkenal adalah Sembadra dan Srikandi. Sembadra
memiliki sifat yang lembut, lemah gemulai, anggun dan santun. sedangkan
Srikandi memiliki sifat lincah, enerjik, bahkan ikut bertempur di Baratayudha
bahu-membahu bersama suaminya. maka dalam masyarakat masa kini wanita karir
dengan segudang prestasi sering dikiaskan dengan Srikandi istri sang Arjuna.
Meskipun tampan
dan rupawan, Arjuna merupakan kesatria tanpa tanding, selalu menang dalam
setiap pertempuran. untuk itu dia juga pernah dijuluki Wijaya yang berarti
tidak pernah kalah.
Mempunyai watak
setia, taat, belas kasih, tahu membalas budi dan dapat menyimpan rahasia. dia
memiliki kelebihan dalam ilmu pengobatan. Dikisahkan dia memiliki ingatan yang
tidak terbatas, sehingga dapat mengingat semua hal yang pernah ia alami.
Sadewa
dikisahkan memiliki sifat bijak dan pintar. jika Nakula saudara kembarnya
memilikiingatan masa lalu yang kuat, sadewa memiliki penglihatan masa depan
karena Sadewa adalah seorang ahli perbintangan yang ulung (ramalan) dan
dianggap mengetahui kejadian yang akan terjadi dalam Mahabharata namun ia
dikutuk bahwa apabila ia membeberkan apa yang diketahuinya, kepalanya akan
terbelah. Maka dari itu, selama dalam kisah ia cenderung diam saja dibandingkan
dengan saudaranya yang lain. Sadewa jugalah dengan kepintarannya akhirnya yang
berhasil membunuh Sengkuni, paman dan penasihat Korawa yang paling pintar
(licik).
Dalam kisah
Baratayudha, seteru pandawa adalah Korawa dengan Duryudana sebagai putra
sulungnya, merupakan seratus bersaudara laki-laki yang merupakan sepupu
pandawa. Seratus berarti banyak maka Kurawa merupakan filosofis dari Tamak dan
Serakah. Dalam kisah Baratayudha lahir pula berbagai sosok pahlawan yang gugur
di medan Kurusetra.
Abimanyu: Tokoh
yang sering terdengar namanya ini adalah putra Arjuna dari Dewi Sembadra, merupakan
sosok yang lembut, namun keras hati. dia seorang yang cerdik, ahli strategi,
dan patuh kepada ayahnya.
Pada hari ketiga
belas perang Bharatayuddha, Abimanyu tewas dalam formasi Chakrayuha korawa yang
sebenarnya digunakan untuk menjebak Pandawa yang begitu tangguh. namun Abimanyu
yang berhasil memporakporandakan formasi korawa malah tertinggal dalam
Chakrayuha sendirian, karena para pandawa yang lain dipancing keluar. dengan
gagah berani Abimanyu bertarung seperti banteng terluka menjelang ajalnya di
medan Kurusetra. Bahkan sempat menewaskan Laksamana, Putra kesayangan
Duryudana. Abimanyu merupakan sosok pejuang sampai titik darah penghabisan.
Gatotkaca
merupakan putra Bima dengan dewi Arimbi, kesatria sakti mandraguna dari
Pringgodani. dikisahkan sebagai seorang manusia setengah raksasa yang gagah
perkasa, memiliki sifat pemberani rela
berkorban, dan pantang menyerah. Ketika lahir, ia di masukkan dalam kawah candradimuka sehingga benar2 menjadi kesatria yang
tertempa. Dia bisa terbang, memiliki otot kawat balung wesi (otot kawat tulang
besi). Gatotkaca memiliki dua orang saudara tiri yang juga sangat sakti yaitu
Antareja dan Antasena, namun kedua saudaranya tersebut meningal sebelum perang
baratayudha.
Gatotkaca tewas
oleh Adipati Dorna dengan satu-satunya senjata yang bisa membunuhnya yaitu
Kuntawijayadanu, sebuah keris yang digunakan untuk memoton tali pusarnya
sewaktu lahir. Dan di hari tewasnya Gatotkaca menukar nyawanya dengan seribu
nyawa pasukan Korawa.
Wayang merupakan
cerita moral yang lekat dengan budaya asli indonesia khusunya di jawa. Bahkan
Walisongo menggunakan wayang (entertainment pada masa itu) sebagai media untuk
menyebarkan ajaran islam, dan sampai saat ini di daerah rembang (perbatasan
Jawa Tengah dengan Jawa Timur) wayang masih digunakan untuk media berdakwah.
ijin save ya om..
BalasHapusoof
BalasHapus