Dalam dunia pendidikan di era globalisasi ini, pembelajaran haruslah memiliki ciri-ciri "AKTIF", "KREATIF", "EFEKTIF", dan "MENYENANGKAN" yang sering disebut dengan nama ''PAKEM". Pembelajaran PAKEM ini dulunya dicanangkan di TK dan SD dimana peserta didiknya masih pada tahap "awal belajar". Dalam pembelajaran PAKEM ini terdapat kriteria yang harus diperhatikan leh guru yaitu:
- Guru yang terlalu dominan dan menguasai kelas yang memungkinkan anak tidak dapat berbuat aktif tidak dikehendaki dalam PAKEM.
- Guru yang hanya mengandalkan "pengalaman-pengalaman" lama yang mungkin saja membosankan dan sudah kadaluarsa serta tidak mencoba menemukan sesuatu yang baru tidak mendapatkan tempat dalam PAKEM.
- Guru yang melaksanakan broses blajar mengajar dimana pembelajarannya tidak berfokus pada kompetensi dasar yang terumuskan dalam kurikulum yang memungkinkan terjadinya pemborosan tenaga, waktu, dan biaya, serta salah sasaran bertolak belakang dengan hakekat PAKEM.
- Guru yang melakukan proses pembelajaran secara tegang, mencekam, tidak ada humor yang konstruktif dan fungsional, serta tidak ada senyum sangat dibenci oleh PAKEM.
Terdapat berubahan dalam diri PAKEM menjadi PAIKEM dimana terdapat kata "INOVATIF" dalam suatu pembelajaran. pembelajaran yang inovatif akan secara alami terbentuk jika pembelajaran aktif, kreatif, dan efektif, dapat terlaksana dengan baik. semangat inovatif dapat ditumbuhkan melalui kegiatan-kegiatan sekolah yang sifatnya "BERPETUALANG", "MEMECAHKAN MASALAH", dan sebagainya.
Contoh :
- Pembelajaran Sains dapat dikemas menjadi sebuah petualangan, pemecahan masalah, dan terjun ke lingkungan alam dan sosial yang lebih luas.
- Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dapat dikemas melalui kunjungan kelapangan, misalnya ke kantor polisi untuk mewawancarai kantor polisi, atau ke pasar untuk mewawancarai pedagang yang sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar