Ontologi
adalah ilmu yang mengkaji tentang hakikat ilmu atau pengetahuan ilmiah yang
sering kali disebut dengan ilmu pengetahuan, apa hakikat kebenaran
rasional atau kebenaran deduktif dan kenyataan empiris yang tidak terlepas dari
persepsi ilmu tentang apa dan bagaimana.
Chapter 03
ONTOLOGI: HAKIKAT APA YANG DIKAJI
By: Rianty, S.Pd dan Hikmawati, S.Pd
Pengertian Ontologi
Ontologi
adalah ilmu yang mengkaji tentang hakikat ilmu atau pengetahuan ilmiah yang
sering kali disebut dengan ilmu pengetahuan, apa hakikat kebenaran
rasional atau kebenaran deduktif dan kenyataan empiris yang tidak terlepas dari
persepsi ilmu tentang apa dan bagaimana. Menurut Suriasumantri ontologi ilmu
membatasi diri pada ruang kajian keilmuan yang dapat dipikirkan manusia secara
rasional dan bisa diamati melalui panca indera manusia[1].
Menurut
Bakhtiarontologi berasal dari perkataan Yunani, yaituon/ontosyakni ada, dan logos yakni
ilmu, sehingga ontologiadalah ilmu tentang yang ada[2].Secara
istilah ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada yang
merupakan realiti baik berbentuk jasmani atau kongkrit maupun rohani atau
abstrak.Istilah ontologi pertama kali diperkenalkan oleh Rudolf Goclenius pada
tahun 1636 M, untuk menamai hakekat yang ada bersifat metafisis.Ontologi
membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu perwujudan
tertentu.Dalam kaitan dengan ilmu, aspek ontologis mempertanyakan tentang objek
yang ditelaah oleh ilmu.Secara ontologis ilmu membatasi lingkup penelaahan
keilmuannya hanya pada daerah yang berada dalam jangkauan pengalaman manusia
dan terbatas pada hal yang sesuai dengan akal manusia.
Ontologi
membahas tentang yang ada yang universal, menampilkan pemikiran semesta
universal.Ontologi berupaya mencari inti yang termuat dalam setiap
kenyataan.Dalam rumusan Lorens Bagus, ontologi menjelaskan yang ada yang
meliputi semua realitas dalam semua bentuknya.Ontologi adalah hakikat yang ada
yang merupakan asumsi dasar bagi apa yang disebut sebagai kenyataan dan
kebenaran. Menurut Latif tiap aliran ontology biasanya memegang pokok pikiran
yang satu sama lain saling mendukung dan melengkapi[3].
Aspek
ontologi ilmu pengetahuan tertentu hendaknya diuraikan/ditelaah secara : 1) Metodis:
menggunakan cara ilmiah, berarti dalam proses menemukan dan mengolah
pengetahuan menggunakan metode tertentu, tidak serampangan 2) Sistematis:
saling berkaitan satu sama lain secara teratur dalam suatu keseluruhan, berarti
dalam usaha menemukan kebenaran dan menjabarkan pengetahuan yang diperoleh,
menggunakan langkah-langkah tertentu yang teratur dan terarah sehingga menjadi
suatu keseluruhan yang terpadu; 3) Koheren: unsur-unsurnya harus
bertautan,tidak boleh mengandung uraian yang bertentangan. berarti setiap
bagian dari jabaran ilmu pengetahuan itu merupakan rangkaian yang saling
terkait dan berkesesuaian (konsisten); 4) Rasional: harus berdasar pada kaidah
berfikir yang benar (logis); 5) Komprehensif: melihat obyek tidak hanya dari
satu sisi/sudut pandang, melainkan secara multidimensional – atau secara
keseluruhan (holistik); 6) Radikal: diuraikan sampai akar persoalannya atau
esensinya; 7) Universal: muatan kebenarannya sampai tingkat umum yang berlaku
di mana saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar