Melaksanakan salah satu kegiatan
implementasi metode pembelajaran untuk mata pelajaran Matematika Yang
diselenggarakan oleh Ristekdikti dalam Program Profesi Guru yang dilaksanakan
di Universitas Negeri Jakarta. Kegiatan didahului dengan penjelasan mengenai maind
maping pembelajaran matematika. Penjelasan tersebut menjelaskan bahwa matematika
memiliki bagian penting yaitu standar isi standar proses.
Standar Isi terdiri dari konten aritmatika,
geometri, pengukuran, dan statistika. Di dalam penjelasannya, konten tersebut
harus disampaikan dalam bentuk prinsip, objek, konsep, dan keterampilan. Siswa
dalam hal ini juga harus memahami pengetahuan konseptual dan prosedural.
Pengetahuan konsep dalam Jerome S. Bruner berpendapat bahwa perkembangan
kognitif dibagi atas tiga tahap yaitu enaktif, ikonik, dan simbolik. Enaktif jika seseorang melakukan
aktivitas-aktivitas dalam upayanya untuk memahami lingkungan sekitar (Alat
peraga kongkrit). Ikonik jika seseorang memahami objek-objek atau dunianya
melalui gambar-gambar atau visualisasi verbal(Semi kongkrit). Sedangkan simbolik
jika seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan-gagasan yang sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika (abstrak). Pengetahuan
prosedural lebih mengarah pada cara anak berkomunikasi, melakukan koneksi dan
proses penalaran.
Sedangkan
untuk standar proses terdiri dari proses
komunikasi, koneksi, penalaran. Standar proses merupakan bagian yang
diaplikasikan di setiap konten standar isi yang didalamnya mencakup pemanfaatan
model, strategi dan teknik pembelajaran dalam penyampaian konten. Proses komunikasi merupakan terjadinya
interaksi dalam pembelajaran Matematika baik melalui gambar, simbol, diagram,
tabel, dll. Proses koneksi lebih mengarah kepada terjadinya proses
keterhubungan antar konsep matematika, dalam kehidupan sehari-hari, dan antar
mata pelajaran lain. Sedangkan penalaran merupakan pencocokan antara konsep
yang baru dengan konsep yang sudah dimiliki dan pengolahan sehingga muncul ide.
Standar proses merupakan sebuah
ketrampilan yang minimal harus dimiliki oleh setiap peserta didik dalam
pembelajaran konten. Guru dalam hal ini harus memberikan pembelajaran yang
menuntut standar proses ini seperti komunikasi, koneksi, dan penalaran menjadi
berkembang. Tujuan dikembangkannya komunikasi, koneksi, dan penalaran agar
siswa mampu memecahkan masalah kehidupan nyata yang berhubungan dengan konten
matematika. Pada proses penalaran akan terjadi proses ekuilibrium (kebingungan)
jika pengetahuan baru berbeda dengan konsep yang dimiliki, Asimilasi
(penyesuaian/ peleburan) antara konsep baru dengan yang sudah
diketahui, Akomodasi (penerapan) konsep dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam hal ini guru perlu mengetahui arti pemecahan masalah dalam ranah matematika.
Richard R Skemp berpendapat bahwa belajar matematika yang penting adalah proses
bukan hasilnya. Terkadang guru menganggap bahwa soal cerita merupakan
pembelajaran yang efektif melatih anak kemampuan pemecahan masalah. Padahal
jika dikaji ulang pemecahan masalah berbeda dengan soal cerita pada mata
pelajaran matematika. Soal cerita hanya menempatkan konsep berupa rumus atau
cara pintas menyelesaikan soal. Sedangkan pemecahan masalah menuntut untuk anak
berfikir kritis dan HOST (Higher Order Thinking Skills) dengan menerapkan
berbagai konsep secara mandiri untuk memecahkan masalah matematika sehingga
lebih bermakna.
Guru dituntut untuk mendidik siswa agar
memperoleh standar isi dalam matematika dan juga harus mengembangkan
ketrampilan proses siswa agar mampu memecahkan masalah. Dalam proses mendidik
tersebut tentu diperlukan media atau alat pembelajaran. Zoltan P. Dienes
berpendapat bahwa dalam kegiatan pembelajaran matematika menggunakan alat
peraga yang bermacam-macam dan berbentuk kepingan, lego, stick, koin, dll yang
dapat dibentuk sesuai dengan kreatifitas anak. Selain itu guru juga harus
memahami betul apa yang dimaksud dengan pradigma, pendekatan, model, metode,
teknik, dan taktik.
1.
Pradigma merupakan kumpulan tata nilai yang
membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya. Dalam
pendidikan pradigma yang digunakan adalah humanistis, kontruktifis, behavior,
dll.
2.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teorItis tertentu. Macam-macam pendekatan seperti CTL, Konstruktifis,
deduktif, induktif, konsep, proses, open ended, saintifik, realistik, STS.
3.
Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian
penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah
pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan
secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Contoh dari
model pembelajaran adalah: PBL, PjBL, Discovery Learning, Kooperatif, PAKEM,
dan lain sebagainya.
4.
Metode pembelajaran merupakan bagian dari model
pembelajaran. Metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika
meliputi TGT, NHT, Jigsaw, RME,
Ekspositori, STAD, Mind maping, Role Playing, Group Infestigation, Rtno
Mathematics, Problem Solving dan lain sebagainya.
5.
Teknik meliputi cara seorang guru melakukan proses
pembelajaran yang akan dilakukan. Teknik yang biasanya digunakan adalaj tanya
jawab, gasing, drill, dan lain sebagainya.
6. Taktik merupakan cara belajar yang
digunakan lebih kepada individu atau personal seperti sempoa, jarimatika, dan
lain sebagainya.
Guru pada pembelajaran matematika
kurikulum 2013 perlu untuk mengetahui pendekatan, model pembelajaran, model
kurikulum dan alat peraga. Pendekatan yang digunakan untuk kurikulum 2013
adalah pendekatan saintifik. Model pembelajaran yang digunakan yaitu PBL, PjBL,
dan Discovery Learning. Model kurikulum yang digunakan adalah model
tematik tipe Webbed. Sedangkan dalam pelaksanaannya perlu ada Alat
peraga sebagai bagian pendukung proses kegiatan belajar mengajar.
1. Pendekatan dalam pembelajaran kurikulum
2013 menggunakan pendekatan saintifik. Sesuai dengan Peraturan Pendidikan dan
Kebudayaan No 81A Tentang pendekatan Saintifik terdiri dari mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi/ menalar, dan mengomunikasikan.
2.
Model pembelajaran Discovery Learning
merupakan kegiatan penemuan dengan topik ditentukan oleh guru. Kegiatan ini
memiliki sintak meliputi Stimulation, Problem statment, Data Collection,
Data Processing, Verification, Generalization.
3.
Problem Based Learning (PBL) merupakan kegiatan
yang otputnya adalah prosedur. Model ini memiliki langkah-langkah meliputi
kegiatan mengorientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan siswa
mendefinisikan masalah, membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok,
mengembangkan hasil karya dan memamerkannya, menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.
4.
Project Based Learning (PjBL) Merupakan
kegiatan yang memiliki langkah-langkah: penentuan pertanyaan mendasar,
mendesain perencanaan proyek, menyusun jadwal, memonitor siswa atau kemajuan
proyek, menilai hasil, mengevaluasi pengalaman.
5.
Model kurikulum yaitu integrated model
tipe webbed, merupakan model kurikulum tematik yang digunakan pada
pendidikan saat ini khususnya untuk sekolah dasar. Menurut Fogarty (1991) model Webbed adalah
suatu pola belajar mengajar dalam pembelajaran terpadu yang menggunakan topik
atau tema untuk memadukan dan mengaitkan beberapa konsep yang saling terkait
menjadi satu paket pembelajaran.
6.
Alat Peraga Pendidikan adalah suatu alat yang
dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses
belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien.
Pembelajaran matematika merupakan
pembelajaran yang menekankan proses daripada hasilnya. Konten matematika
berisikan tentang aritmatika, geometri, pengukuran, dan statistika sedangkan
standar proses pada pembelajaran matematika guru mengembangkan proses komunikasi,
koneksi, dan penalaran agar siswa mampu memecahkan masalah. Guru perlu memahami
pradigma, pendekatan, model, metode, teknik, dan taktik. Lebih luas guru juga
perlu memahami 1) Pendekatan dalam pembelajaran kurikulum 2013, 2) Model
pembelajaran Discovery Learning, 3) Problem Based Learning (PBL), 4) Project
Based Learning (PjBL), 5) Model kurikulum yaitu integrated model tipe webbed,
6) Alat Peraga Pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar