Selasa, 07 November 2023

PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL (Pengertian dan Contoh Kegiatan)

Pembelajaran sosial emosional atau dikenal juga dengan nama social emotional learning (SEL) adalah sebuah metode yang membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilannya dalam mengelola emosi, membangun hubungan yang sehat, menetapkan tujuan, dan mengambil keputusan dalam hidupnya.



Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat:

  1. Memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran diri)
  2. Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri)
  3. Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial)
  4. Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi)
  5. Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)


Kerangka sistematis dan kolaboratif pembelajaran kompetensi sosial dan emosional CASEL:

  1. Penciptaan lingkungan belajar yang tepat serta terkoordinasi untuk meningkatkan pembelajaran akademik, sosial, dan emosional semua murid.
  2. Kemitraan/kerja sama sekolah-keluarga-komunitas untuk membentuk lingkungan belajar dan pengalaman yang bercirikan hubungan/relasi yang saling mempercayai dan berkolaborasi.
  3. Kurikulum dan pembelajaran yang jelas dan bermakna, dan evaluasi secara berkala.
  4. Kerangka Kompetensi Sosial dan Emosional (CASEL).

Contoh Kegiatan tiap KSE

No

Kompetensi

Penjelasan

Contoh Kegiatan

1.

Self-awareness (kesadaran diri)

 

kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan.

a.     Dapat menggabungkan identitas pribadi dan identitas sosial

b.     Mengidentifikasi  kekuatan/aset diri dan budaya

c.     Mengidentifikasi emosi-emosi dalam diri

d.     Menunjukkan integritas dan kejujuran

e.     Dapat menghubungkan perasaan, pikiran, dan nilai-nilai

f.       Menguji dan mempertimbangkan prasangka dan bias

g.     Memupuk efikasi diri

h.     Memiliki pola pikir bertumbuh

i.       Mengembangkan minat dan menetapkan arah tujuan hidup

2.

Self-management (manajemen diri)

 

kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi

a.     Mengelola emosi diri

b.     Mengidentifikasi dan menggunakan strategi-strategi pengelolaan stres

c.     Menunjukkan disiplin dan motivasi diri

d.     Merancang tujuan pribadi dan bersama

e.     Menggunakan keterampilan merancang dan mengorganisir

f.       Memperlihatkan keberanian untuk mengambil inisiatif

g.     Mendemonstrasikan kendali diri dan dalam kelompok

3.

Social awereness (kesadaran sosial).

 

kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks yang berbeda-beda

a.     Mempertimbangkan pandangan/pemikiran orang lain

b.     Mengakui kemampuan/kekuatan orang lain

c.     Mendemonstrasikan empati dan rasa welas kasih

d.     Menunjukkan kepedulian atas perasaan orang lain

e.     Memahami dan mengekspresikan rasa syukur

f.       Mengidentifikasi ragam norma sosial, termasuk dengan norma-norma yang menunjukkan ketidakadilan

4.

Relationship skill (keterampilan sosial).

 

kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan-hubungan yang sehat dan suportif

a.     Berkomunikasi dengan efektif

b.     Mengembangkan relasi/hubungan positif

c.     Memperlihatkan kompetensi kebudayaan

d.     Mempraktikkan kerja sama tim dan pemecahan masalah secara kolaboratif

e.     Dapat melawan tekanan sosial yang negatif

f.       Menunjukkan sikap kepemimpinan dalam kelompok

g.     Mencari dan menawarkan bantuan apabila membutuhkan

h.     Turut membela hak-hak orang lain

5.

Responsible decision making (keputusan yang bertanggung jawab)

 

kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun yang berdasar atas kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangkan standar-standar etis dan rasa aman, dan untuk mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri, masyarakat, dan kelompok

a.     Menunjukkan rasa ingin tahu dan keterbukaan pikiran

b.     Mengidentifikasi/mengenal solusi dari masalah pribadi dan sosial

c.     Berlatih membuat keputusan beralasan/masuk akal, setelah menganalisis informasi, data, dan fakta

d.     Mengantisipasi dan mengevaluasi konsekuensi-konsekuensi dari tindakannya

e.     Menyadari bahwa keterampilan berpikir kritis sangat berguna baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

f.       Merefleksikan peran seseorang dalam memperkenalkan kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri, keluarga, dan komunitas

g.     Mengevaluasi dampak/pengaruh dari seseorang, hubungan interpersonal, komunitas, dan kelembagaan


Indikator Penerapan Pembelajaran Sosial dan Emosional

KELAS

·       Pengajaran  eksplisit: Secara khusus, murid memiliki kesempatan untuk menumbuhkan, melatih, dan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional dengan cara yang sesuai  dan selaras dengan perkembangan budaya yang dimiliki

·       Pembelajaran akademik yang terintegrasi KSE: Tujuan Kompetensi Sosial dan Emosional diintegrasikan ke dalam konten pembelajaran dan strategi pembelajaran pada materi akademik,  musik, seni, dan pendidikan jasmani

·       Pelibatan dan Suara murid: Seluruh warga sekolah menghormati dan meningkatkan berbagai perspektif dan pengalaman murid, dengan melibatkan murid sebagai pemimpin, pemecah masalah, dan pembuat keputusan

SEKOLAH

·       Iklim kelas dan sekolah yang mendukung: Lingkungan belajar  di seluruh sekolah dan kelas mendukung pengembangan kompetensi sosial dan emosional, responsif secara budaya, dan berfokus pada upaya membangun hubungan dan komunitas

·       Berfokus pada KSE pendidik dan tenaga kependidikan (PTK): Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kesempatan secara reguler untuk mengembangkan kompetensi sosial, emosional budaya mereka sendiri, berkolaborasi satu sama lain, membangun hubungan saling percaya, dan memelihara komunitas yang erat

·       Kebijakan yang mendukung: Kebijakan dan praktik pendisiplinan dengan instruksi yang jelas, restorative, sesuai dengan perkembangan anak dan diterapkan secara adil

·       Dukungan terintegrasi yang berkelanjutan: Pembelajaran sosial dan emosional terintegrasi dengan mulus ke dalam rangkaian dukungan akademik dan perilaku dengan menyediakan kesempatan untuk  memastikan semua kebutuhan murid terpenuhi

KELUARGA & KOMUNITAS

·       Pelibatan kemitraan dengan orang tua: Keluarga dan Pendidikan dan tenaga kependidikan sekolah memiliki kesempatan yang reguler dan bermakna untuk membangun hubungan dan berkolaborasi untuk  mendukung perkembangan sosial, emosional dan akademik, murid

·       Kemitraan dengan komunitas: Pendidik dan tenaga kependidikan dan mitra masyarakat menyelaraskan istilah, strategi, dan komunikasi yang sama seputar pengupayaan dan inisiatif terkait KSE, termasuk kegiatan di luar sekolah

·       Terbentuk sistem dalam upaya peningkatan berkelanjutan: Data implementasi dan artefak dikumpulkan dan digunakan untuk memantau progres menuju tujuan dan terus meningkatkan semua System, praktik baik, dan kebijakan terkait PSE dengan fokus pada kesetaraan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Konsep dan Komponen Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembela...