Apa itu Gaslighting?
Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis di mana seseorang mencoba membuat orang lain meragukan ingatan, persepsi, atau kewarasan mereka. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kontrol atau kekuasaan atas korban. Istilah ini berasal dari drama dan film tahun 1944 berjudul "Gaslight," di mana seorang suami mencoba membuat istrinya merasa gila dengan membuat perubahan kecil dalam lingkungan mereka dan menyangkal bahwa hal-hal tersebut terjadi.
Ciri-ciri gaslighting
- Membuat korban merasa bersalah dan tidak yakin dengan dirinya sendiri
- Memutarbalikkan fakta untuk membuat korban merasa bingung
- Memberikan narasi negatif berdasarkan asumsi dan tuduhan
- Menciptakan pola penyerangan untuk mempertahankan dominasi atau kekuasaannya
- Menyalahkan korban ketika ketahuan berbuat salah
- Membuat korban merasa sendiri dan ditinggalkan
Siapa yang bisa menjadi pelaku gaslighting?
- Keluarga, Teman, Pasangan, Atasan, Public figure, Orang asing di media sosial.
- Bagaimana cara mengatasi gaslighting?
- Cari bantuan dari tenaga profesional, seperti psikiater, psikolog, atau terapis
- Berbicara dengan psikolog menggunakan aplikasi Halodoc
- Lawan perilaku gaslighting
Contoh gaslighting
- Berbohong terang-terangan: Pelaku akan berbohong secara langsung dan dengan tegas menyangkal fakta, meskipun bukti nyata bertentangan.
- Menyangkal peristiwa atau percakapan sebelumnya: Pelaku akan menyangkal bahwa suatu peristiwa atau percakapan pernah terjadi, membuat korban meragukan ingatan mereka sendiri.
- Menyalahkan korban: Pelaku seringkali akan membalikkan situasi dengan menyalahkan korban atas tindakan atau perasaan mereka sendiri, membuat korban merasa bersalah atau tidak mampu.
Gaslighting dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan mental korban, termasuk rasa percaya diri yang menurun, kebingungan, dan perasaan tidak berdaya. Penting bagi siapa saja yang merasa mengalami gaslighting untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar