Senin, 03 Februari 2025

Apa itu Deep Learning?

Deep learning dalam pendidikan adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman mendalam, berpikir kritis, dan pembelajaran yang menyenangkan. Deep learning juga dikenal sebagai pembelajaran mendalam.




Apa itu Deep Learning?

Deep learning di bidang pendidikan merujuk pada model pembelajaran yang mendorong siswa untuk menggali pengetahuan lebih dalam, berbeda dengan sekadar pembelajaran hafalan. Metode ini berorientasi pada pembelajaran aktif, kolaboratif, dan berkelanjutan. Siswa diajak untuk memahami konteks, menganalisis informasi secara kritis, serta menciptakan solusi inovatif berdasarkan pemahaman konseptual yang kuat.

Deep learning dalam pendidikan adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman mendalam, berpikir kritis, dan pembelajaran yang menyenangkan. Deep learning juga dikenal sebagai pembelajaran mendalam. Dalam Deep Learning, siswa didorong untuk secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan menyelami topik yang sedang dipelajari, sehingga ia dapat menjelajah lebih dalam dan menikmati keindahan panorama dari topik tersebut.


3 Pilar Konsep Deep Learning

Pendekatan pembelajaran Deep Learning dapat tercapai melalui 3 elemen utama, yakni Meaningful Learning, Mindful Learning, dan Joyful Learning. Melalui proses Meaningful Learning, siswa dapat memaknai hal-hal yang sedang ia pelajari. Kemudian, melalui proses Mindful Learning, siswa dapat menjadi agen aktif yang secara sadar berniat untuk mengembangkan pemahaman dan kompetensinya. Proses Joyful Learning membuat siswa menjadi termotivasi dalam menjalani proses pembelajarannya.

Mindful learning

Mengajak siswa untuk menyadari bahwa setiap individu memiliki latar belakang serta cara belajar yang berbeda. Para guru juga harus menyadari keunikan yang ada dalam diri siswa-siswanya, termasuk potensi dan kebutuhan masing-masing individu yang berbeda.

Meaningful learning

Proses pembelajaran harus mendorong siswa untuk berpikir dan terlibat aktif dalam setiap kegiatan belajar. Siswa yang diajak untuk memahami alasan di balik setiap materi pelajaran yang diberikan, kelak akan menyadari manfaat mempelajari hal tersebut di kehidupan nyata.

Joyful learning

Pengalaman belajar yang menyenangkan menjadi hal yang penting. Karena pendekatan pembelajaran yang mengombinasikan dengan hal-hal yang menyenangkan, dapat melekat lebih lama dibandingkan dengan pembelajaran yang disampaikan secara monoton saja. Sehingga, siswa akan lebih termotivasi dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan.


Tujuan deep learning dalam pendidikan: 

  • Membantu siswa lebih terlibat dalam proses belajar
  • Membantu siswa menghubungkan pelajaran dengan kehidupan nyata
  • Membantu siswa berpikir lebih kritis mengenai materi yang diajarkan
  • Membantu siswa mengembangkan kompetensi seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi


Ciri-ciri deep learning dalam pendidikan:

  • Menekankan pada penciptaan suasana belajar yang berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful
  • Mengajarkan siswa untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan mencari solusi yang inovatif 
  • Mendorong siswa untuk bereksperimen, menghubungkan ide-ide, dan menghasilkan pemikiran yang original 
  • Deep learning merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang meniru cara kerja otak manusia untuk belajar dari data. 


Penerapan Pembelajaran Deep Leraning

Deep learning bisa membawa berbagai manfaat bagi pendidikan di sekolah dasar, membantu guru dan siswa dalam banyak cara. Berikut adalah beberapa contoh penerapan deep learning di tingkat sekolah dasar:

  • Pembelajaran yang Dipersonalisasi: Dengan deep learning, sistem pembelajaran adaptif dapat menilai kemampuan dan kebutuhan setiap siswa, dan memberikan materi yang sesuai. Hal ini membantu memastikan setiap siswa belajar pada tingkat dan gaya yang paling cocok untuk mereka.
  • Pengembangan Literasi dan Numerasi: Algoritma deep learning dapat digunakan dalam aplikasi pembelajaran untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan membaca dan berhitung. Misalnya, aplikasi ini dapat memberikan umpan balik waktu nyata saat siswa membaca atau mengerjakan soal matematika.
  • Pengenalan Suara untuk Pembelajaran Bahasa: Dengan teknologi pengenalan suara yang didukung oleh deep learning, siswa dapat berlatih pengucapan bahasa asing dengan mendapatkan umpan balik langsung. Hal ini juga membantu dalam pengajaran bahasa bagi siswa dengan kebutuhan khusus.
  • Analisis Sentimen dan Emosional: Algoritma deep learning dapat digunakan untuk menganalisis ekspresi wajah dan nada suara siswa, membantu guru memahami perasaan dan kebutuhan siswa. Ini bisa sangat berguna untuk mengidentifikasi siswa yang mungkin membutuhkan dukungan tambahan atau intervensi.
  • Pembuatan Konten Otomatis: Deep learning dapat membantu guru dalam membuat materi pelajaran, latihan, dan kuis secara otomatis. Ini menghemat waktu guru dan memungkinkan mereka untuk lebih fokus pada interaksi langsung dengan siswa.
  • Evaluasi Kinerja Siswa: Dengan menganalisis data kinerja siswa, deep learning dapat memberikan wawasan tentang area yang perlu ditingkatkan dan membantu dalam merancang strategi pengajaran yang lebih efektif.
  • Aksesibilitas dan Inklusivitas: Teknologi deep learning dapat membantu siswa dengan disabilitas, misalnya dengan menyediakan teks ke suara, pengenalan gambar, dan alat bantu lainnya yang mendukung aksesibilitas dalam pembelajaran.


Contoh Praktis:

  • Aplikasi Pembelajaran Bahasa: Aplikasi seperti Duolingo menggunakan deep learning untuk menilai kemajuan siswa dan menyesuaikan tingkat kesulitan latihan.
  • Pembelajaran Matematika: Platform seperti DreamBox menggunakan algoritma adaptif yang didukung oleh deep learning untuk memberikan pengalaman belajar matematika yang dipersonalisasi.


Tantangan dalam Implementasi Deep Learning di Sekolah

  • Ketersediaan Sumber Daya: Penerapan deep learning memerlukan fasilitas yang mendukung, seperti laboratorium, perangkat teknologi, atau akses internet yang memadai.
  • Pelatihan Guru: Guru perlu diberikan pelatihan khusus agar dapat mengadopsi pendekatan ini dalam metode mengajar mereka.
  • Kurangnya Standarisasi: Tantangan lain adalah menemukan cara untuk menstandarisasi evaluasi hasil belajar dengan pendekatan deep learning, yang berbeda dari metode konvensional.
  • Sosialisasi kepada wali murid: terkadang dalam proses pembelajaran di daerah daerah jauh di perkotaan wali murid sering menanyakan tentang metode yang diajarkan tidak seperti apa yang mereka dapatkan dahulu sehingga perlu adanya sosialisasi agar terciptanya pemahaman orang tua dan adanya proses kerjasama yang baik antara guru dan wali murid.


Kesimpulan

Pembelajaran deep learning sangat baik di terapkan di sekolah dasar, yang paling penting adalah anak mempelajari sedikit konsep namun memahami secara mendalam, bukan banyak kosep ia tahu namun hanya di permukaannya saja. Selain itu guru tidak lagi dikejar-kejar oleh waktu karena tertinggal materi sehingga yang diberikan kepada anak sama sekali tidak optimal. 


Sumber:

  • https://www.ruangguru.com/blog/pendekatan-deep-learning
  • https://guruinovatif.id/artikel/mengenal-3-pilar-konsep-deep-learning-dalam-pendidikan
  • https://pendidikan-sains.fmipa.unesa.ac.id/post/mengintegrasikan-deep-learning-dalam-kurikulum-sekolah-peluang-dan-tantangan

1 komentar:

  1. betul sekali, melalui deep learning peserta didik jadi paham betul, bukan sekedar kulitnya saja...

    BalasHapus

Postingan Terbaru:

Apa itu Deep Learning?

Deep learning dalam pendidikan adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman mendalam, berpikir kritis, dan pembelajaran yang ...

Postingan Populer