Kamis, 10 April 2025

Kasus Pemerkosaan oleh Dokter Residen di RSHS Bandung

Dikutip dari laman TEMPO.CO Jakarta - Kepolisian Daerah Jawa Barat menahan Dokter PAP, peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, karena terbukti memperkosa keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin atau RSHS Bandung, Rabu, 9 April 2025. 




Berikut fakta-fakta terkait kasus dugaan pemerkosaan oleh dokter residen ini:
  1. Korban Dibius, Dokter PAP membius korban dengan menyuntikkan cairan bius melalui selang infus. Ia melakukan aksinya saat korban dalam kondisi tidak sadarkan.
  2. Indikasi Kelainan Perilaku Seksual, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Surawan mengungkapkan adanya indikasi kelainan perilaku seksual pada dokter PAP, 31 tahun, berdasarkan pemeriksaan awal terhadap tersangka itu. Kelainan seksualyang dimaksud adalah somnofilia adalah kelainan seksual yang ditandai dengan kepuasan seksual saat berhubungan intim dengan orang yang sedang tidur atau tidak sadar. Somnofilia termasuk parafilia langka.
  3. Barang Bukti Berupa Sperma, Dari hasil pemeriksaan, penyidik menemukan sisa sperma di tubuh korban serta alat kontrasepsi yang digunakan pelaku. Saat ini sampel tersebut telah dibekukan dan akan diuji melalui tes DNA untuk memastikan kecocokannya.
  4. Tersangka Coba Bunuh Diri, Surawan mengatakan dokter PPDS tersangka pelaku pemerkosaan itu diringkus pada 23 Maret 2025 di sebuah apartemen di Bandung, lima hari setelah kejadian.
  5. Dipecat dari PPDS Unpad, Dekan Fakultas Kedokteran Unpad Yudi Mulyana Hidayat mengatakan tersangka telah diberhentikan sebagai peserta PPDS Unpad.
  6. Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara, Polisi telah memeriksa 11 orang saksi, termasuk korban, ibu dan adik korban, beberapa perawat, dokter, serta pegawai rumah sakit lainnya.

Pertanyaan Esensial:
  1. Apakah berita tersebut diatas merupakan sebuah kejadian yang luar biasa?
  2. Bagaimana pendapat Anda tentang dampak berita ini terhadap masyarakat?
  3. Apa langkah-langkah yang seharusnya diambil untuk menangani isu ini?
  4. Apakah ada pengalaman pribadi atau cerita yang relevan dengan topik ini?
  5. Bagaimana media sosial memengaruhi cara kita memahami berita ini?
  6. Apa yang bisa kita pelajari dari situasi ini untuk masa depan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru:

Karakteristik Anak Sekolah Dasar di Pulau Jawa

Anak-anak sekolah dasar di Pulau Jawa menunjukkan beragam karakteristik yang dipengaruhi oleh kondisi geografis, sosial-budaya, dan sistem p...

Postingan Populer