Pada awalnya para ahli
seperti Abdul Chaer dan Verhaar menyatakan bahwa bunyi bahasa dibagi menjadi
dua bagian yaitu vocal dan konsonan. Sedangkan Suhendra Yusuf menambahkan bahwa
bunyi bahasa dibagi menjadi tiga kelas bunyi utama,yaitu konsonan, vokal, dan
semivokal atau semikonsonan[1].
FONEM
SEGMENTAL (KONSONAN, VOKAL, CLUSTER, DIPHTONG)
Menurut para ahli sebagai berikut: 1) Muslich, Masnur
(2008), bunyi segmental ialah bunyi yang
dihasilkan oleh pernafasan, alat ucap dan pita suara. Bunyi Segmental ada
empat macam; 2) Abdul Chaer (2009), bunyi segmental ialah bunyi ujar
bahasa yang terdiri dari segmen-segmen tertentu; 3) Imam-Suhairi (2009), bunyi segmental mengacu pada
pengertian bunyi-bunyi yang dapat disegmentasi/dipisah-pisahkan. Kata matang
misalnya, dapat disegmentasi menjadi /m/,/a/,/t/,/a/,/n/,/g/. Jelas bunyi-bunyi
tersebut menunjukkan adanya fonem. Dengan demikian, sebenarnya bunyi-bunyi
bahasa yang telah diuraikan sebelumnya adalah bunyi segmental. Segmental adalah
fonem yang bisa dibagi. Contohnya, ketika kita mengucapkan “Bahasa”, maka
nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku
kata: ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi:
b-a-h-a-s-a.
Bunyi Bahasa
Secara umum bunyi bahasa
dibedakan atas vokal dan konsonan. Bunyi vokal berasal dari pita suara yang
terbuka sedikit, sedangkan bunyi konsonan terjadi setelah arus udara melewati pita
suara yang terbuka sedikit atau agak lebar, diteruskan ke rongga mulut dan
rongga hidung dengan mendapat hambatan ditempat-tempat artikulasi tertentu[2].
Pendapat ini senada dengan pernyataan Fromkin: The sounds of all the
languages of the World fall into two major natural classes, consonant and
vowels[3]. Kushartanti
yang menjelaskan bahwa secara garis besar, bunyi bahasa dikelompokan menjadi
dua, yaitu konsonan dan vokal.Konsonan adalah satuan bunyi yang dihasilkan jika
aliran udara yang keluar dari paru-paru mengalami hambatan Bahasa Indonesia
mempunyai 28 buah satuan bunyi terkecil pembeda makna , yang biasa disebut
dengan istilah fonem, yang terdiri dari:
1) 6
buah fonem vocal, yaitu a, i, u,e, e’, dan o.
2) 22
buah fonem konsonan, yaitu b,p,d,t,g,k,f,z,s,sy,kh,h,j,c,m,n,ny,ng,r,l, w, dan
y.[4]
Konsonan
Bunyi – bunyi konsonan biasanya
dibedakan berdasarkan tiga patokan atau kriteria, yaitu posisi pita suara,
tempat artikulasi, dan cara artikulasi.Jika dilihat dari posisi pita suara
dibagi menjadi bunyi bersuara dan bunyi tidak bersuara. Apabila di tinjau dari
tempat artikulasi maka akan membahas
tentang alat ucap yang digunakan dalam pembentukan bunyi. Konsonan menurut
tempat artikulasinya yaitu:
1. Bilabial,
yakni konsonan yang terjadi pada kedua belah bibir, bibir bawah merapat pada
bibir atas. Contohnya : / b/, /p/, dan /m/.
2. Labiodental,
yakni konsonan yang terjadi pada gigi bawah dan bibir atas, gigi bawah merapat
pada bibir atas. Contohnya: /f/ dan /v/.
3. Laminoalveolar,
yakni konsonan yang terjadi pada daun lidah dan gusi. Daun lidah menempel pada
gusi. Contohnya: /t/ dan /d/.
4. Dorsovelar,
yakni konsonan yang terjadi padapangkal
lidah dan velum (langit-langit lunak). Contohnya: /k/ dan /g/.
Apabila konsonan ditinjau dari cara
artikulasinya, ada atau tidaknya gangguan atau hambatan terhadap arus udara.
Maka, dapat dibedakan menjadi:
1. Hambat
(letupan, Plosif, stop), articulator menutup sepenuhnya aliran udara, lalu
tiba-tiba dibuka sehingga terjadi letupan. Contoh konsonan: /p/, /b/,
/t/,/d/,/k/, dan /g/.
2. Geseran
(frikatif). Artikulator aktif mendekati articulator pasif, membentuk celah
sempit , sehingga udara yang lewat mendapat gangguan di celah itu. Contoh: /f/
,/s/, dan /z/.
3. Paduan.
Artikulator aktif menghambat sepenuhnya aliran udara. Contoh konsonan: /c/ dan
/j/.
4. Sengauan
atau nasal. Artikulator menghambat sepenuhnyavaliran udara melalui mulut,
tetapi membiarkannya keluar melalui hidung dengan bebas. Contoh: /m/, dan /n/.
5. Getaran
atau trill. Artikulator aktif melakukan kontak dengan artikulator pasif, sehingga getaran
bunyi terjadi berulang-ulang. Contoh: /r/.
6. Sampingan
atau lateral. Artikulator aktif menghambat aliran udara pada bagian tengah
mulut, lalu membiarkan udara keluar melalui samping lidah. Contoh: /l/.
7. Hampiran
atau aproksiman. Artikulator aktif dan Pasif membentuk ruang yang mendekati
posisi terbuka seperti pembentukan vokal, tetapi tidak cukup sempit untuk
menghasilkan konsonan geseran. Oleh karena itu sering disebut semi vocal. Hanya
ada dua buah bunyi yaitu /w/ dan /y/.
Konsonan Bahasa Indonesia dan Bahasa
Arab. Dan dalam Bahasa Arab terdapat 28 konsonan. Yaitu ;
أ،ب،ت،ث،ج،ح،خ،د،ذ،ر،ز،س،ش،ص،ض،ط،ظ،ع،غ،ف،ق،ك،ل،م،ن،و،ه،ي
Persamaan dan Perbedaan Pada Konsonan Bahasa
Indonesia dan Bahasa Arab. Adapun
di dalam konsonan ditemukan persamaan (kepersisan), perbedaan, dan kemiripan,
yaitu sebagai berikut :
1) Persamaan antara / ب / dengan / b /,
2) Persamaan antara / م / dengan / m /,
3) Persamaan antara / ف / dengan / f /,
4) Persamaan antara / ز / dengan / z /,
5) Persamaan antara / س / dengan / s /,
6) Persamaan antara / ر / dengan / r /,
7) Persamaan antara / د / dengan / d /,
8) Persamaan antara / ت / dengan / t /,
9) Persamaan antara / ل / dengan / l /,
10) Persamaan antara / ن / dengan / n /,
11) Persamaan antara / ش / dengan / sy /,
12) Persamaan antara / ي / dengan / y /,
13) Persamaan antara / ك / dengan / k /,
14) Persamaan antara / ھ / dengan / h /, dan
15) Persamaan antara / و / dengan / w /
16) Persamaan antara / ج / dengan / j /
17) Persamaan antara / غ / dengan / g /
18) Persamaan antara / خ / dengan / kh /
19) Persamaan antara / ق / dengan / q /
Konsonan yang ada dalam bahasa arab, tidak
ada dalam bahasa Indonesia:
1) Tsa (ث)
2) Dzal (ذ)
3) Zha (ظ)
4) Shad (ص)
5) Tha (ط)
6) Ra (ر)
7) Lam (ل)
8) Dhad (ض)
9) Ha (ح)
10) Ain (ع)
Konsonan yang ada di dalam bahasa
indonesia, tidak ada dalam bahasa arab:
1) P
2) V
3) C
4) Ny
5) Ng
Vokal
Vokal adalah satuan bunyi yang
dihasilkan oleh alat bicara jika aliran udara yang keluar dari pari-paru tidak
mengalami hambatan.[5]
6 buah fonem vocal dalam bahasa Indonesia, yaitu a, i, u,e, e’, dan o. Bunyi vocal biasanya diklasifikasikan
dan diberi nama berdasarkan posisi lidah dan bentuk mulut. Posisi lidah bersifat vertical dan
horizontal. Secara vertical dibedakan adanya vocal tinggi, missalnya bunyi/ i/
dan /u/; vocal tengah, misalnya bunyi /e/; dan vocal rendah, misalnya
bunyi/a/. Secara horizontal dibedakan
dengan adanya vocal depan, misalnya bunyi /i/ dan /e/; vocal pusat ,misalnya
bunyi /e’/; dan vocal belakang, misalnya bunyi/u/ dan /o/. Vokal bahasa Indonesia dan
bahasa Arab. Bunyi vokal biasanya
diklasifikasikan dan diberi nama berdasarkan posisi lidah dan bentuk mulut.
Bahasa Arab memiliki tiga vokal pendek atau vokal utama(الصوائت القصيرة), yaitu /a/ atau (َ ), /i/ atau (ِ) dan /u/ (ُ). Dan vokal panjang)الصوائت الطويلة) yaitu alif (ىا) Wawىو)) dan Ya (ىي).Bahasa Indonesia memiliki enam vokal,
yaitu /i/, /a/, /u/, /e/, /o/, /ə/. Distribusi vokal lebih lanjut dijelaskan melalui
tabel di bawah ini.
Tabel
Pembentukan Vokal Bahasa Indonesia
Fonem
|
Posisi Bibir
|
Tinggi Rendah Lidah
|
Maju Mundur Lidah
|
|||||
Bulat
|
T.Bulat
|
Tnggi
|
Sdng
|
Rndh
|
Dpn
|
Tngh
|
Blkng
|
|
A
|
V
|
v
|
V
|
|||||
I
|
V
|
V
|
V
|
|||||
U
|
V
|
V
|
V
|
|||||
E
|
V
|
V
|
V
|
|||||
O
|
V
|
V
|
V
|
|||||
ə
|
V
|
V
|
V
|
Tabel
Pembentukan Vokal Bahasa Arab
Fonem
|
Posisi Bibir
|
Tinggi Rendah Lidah
|
Maju Mundur Lidah
|
|||||
Bulat
|
T.Bulat
|
Tnggi
|
Sdng
|
Rndh
|
Dpn
|
Tngh
|
Blkng
|
|
َ
|
V
|
v
|
v
|
|||||
ِ
|
V
|
V
|
V
|
|||||
ُ
|
V
|
V
|
V
|
|||||
ىا
|
V
|
V
|
v
|
|||||
ىي
|
V
|
V
|
V
|
|||||
ىو
|
V
|
V
|
V
|
Tabel Posisi Vokal Bahasa
Indonesia Dalam Fonem
Posisi
|
|||
Fonem
|
Awal
|
Tengah
|
Akhir
|
I
|
/itik/itik
|
/pizza/pizza
|
/pagi/pagi
|
E
|
/ekor/ekor
|
/nenek/nenek
|
/sore/sore
|
∂
|
/∂mas/ emas
|
/ruw∂t/ ruwet
|
/tip∂/ tipe
|
A
|
/anak/anak
|
/sakit/sakit
|
/pita/pita
|
U
|
/uler/uler
|
/masuk/masuk
|
/bau/bau
|
O
|
/obat/obat
|
/balon/balon
|
/baso/baso
|
Tabel
Posisi Vokal Bahasa Arabالأصوات الصائتة) )Dalam
Fonem
اخر الكلمة
|
وسط الكلمة
|
أول الكلمة
|
الحرف
|
عصا
|
باب
|
اسم
|
ا
|
غزو
|
كوب
|
ولد
|
و
|
اقصي
|
ميناء
|
يتيم
|
ي
|
Cluster
Consonant
cluster or clusters is a row of two or more consonants that belong to a same
syllable (Moelyono in Yulianto, 1988:55). Gugus atau
kluster adalah deretan konsonan yang terdapat bersama pada satu suku kata.
1) Gugus
konsonan pertama : /p/,/b/,/t/,/k/,/g/,/s/ dan /d/.
2) Gugus
konsonan kedua : /l/,/r/ dan /w/.
3) Gugus
konsonan ketiga : /s/,/m/,/n/ dan /k/.
4) Gugus
konsonan keduanya adalah konsonan lateral /l/, misalnya: 1) /pl/ [pleno]
/pleno/; 2) /bl/ [blaƞko] /blangko/; 3) dan begitu seterusnya hingga konsonan
kedua /r/ dan /w/.
5) Jika
tiga konsonan berderet, maka konsonan pertama selalu /s/, yang kedua /t/,/p/
dan /k/ dan yang ketiga adalah /r/ atau /l/. Contohnya : 1) /spr/ [sprey]
/sprei; 2)/skr/ [skripsi] /skripsi/; 3) /skl/ [sklerosis] /sklerosis/.
Gugus
yang konsonan keduanya /l/
Gugus /kl/
Awal
|
Tengah
|
Akhir
|
|||
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Klasik
|
-
|
Inklusif
|
-
|
-
|
أكل(akl)
|
Gugus
/fl/
Awal
|
Tengah
|
Akhir
|
|||
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Flora
|
-
|
inflamasi
|
-
|
-
|
طفل(thifl)
|
Gugus
/bl/
Awal
|
Tengah
|
Akhir
|
|||
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
blokade
|
-
|
gamblang
|
-
|
-
|
حبل(Habl)
|
Gugus
/sl/
Awal
|
Tengah
|
Akhir
|
|||
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Slogan
|
-
|
-
|
-
|
-
|
نسل(cucu)
|
Gugus
yang konsonan keduanya getar /r/
Gugus /br/
Awal
|
Tengah
|
Akhir
|
|||
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
brankas
|
-
|
Ambruk
|
-
|
-
|
صبر(shabr)
|
Gugus
/tr/
Awal
|
Tengah
|
Akhir
|
|||
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
tradisional
|
-
|
Netral
|
-
|
-
|
ستر(satr)
|
Gugus /dr/
Awal
|
Tengah
|
Akhir
|
|||
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Drama
|
-
|
Indra
|
-
|
-
|
صدر(shodr)
|
Gugus yang konsonan keduanya desis
/s/
Gugus /ks/
Awal
|
Tengah
|
Akhir
|
|||
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Ksatria
|
-
|
Ekstra
|
-
|
Kompleks
|
عكس(aks)
|
Gugus yang konsonan keduanya /k/
Gugus /sk/
Awal
|
Tengah
|
Akhir
|
|||
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Sketsa
|
-
|
-
|
-
|
-
|
نسك
|
Gugus
yang terdiri dari tiga konsonan
Gugus /skr/
Awal
|
Tengah
|
Akhir
|
|||
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Arab
|
Skripsi
|
-
|
Manuskrip
|
-
|
-
|
-
|
Konsonan ganda bahasa Arab. Dengan
menggandakan konsonan yang sama , Contoh: 1) Huruf دّ = dd pada kosa kata مدّ- يمدّ = مدد; 2) Huruf
رّ = rr pada kosa kata مرّ- يمرّ = مرر
Contoh konsonan rangkap ditengah
No
|
Kosa
kata bahasaarab
|
transliterasi
|
1.
|
مجلّة
|
majallatun
|
2.
|
كرّم
|
karroma
|
3.
|
مصلّى
|
mushallah
|
Contoh Konsonan rangkap diakhir
No
|
Kosa
kata bahasaarab
|
Transliterasi
|
1.
|
شكّ
|
Sakka
|
2.
|
مدّ
|
Madda
|
3.
|
مرّ
|
Marro
|
[1] Suhendra, Yusuf. Fonetik
dan Fonologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama: p. 43.
[2] Abdul Chaer, Linguistik
Umum, Jakarta:Rineka Cipta,2007, p.113
[3] Victoria Fromkin and
Robert Rodman,An Introduction to Language, (Florida, 1998), p.239
[4]Abdul Chaer, Tata Bahasa
Praktis Bahasa Indonesia, (Jakarta:Rineka Cipta,2006 ), p.10
[5] Kushartanti, dkk., Pesona
Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik,
Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2009, p.39
Tidak ada komentar:
Posting Komentar