Sikap adalah sistem
yang berkaitan dengan evaluasi, perasaan, dan kecenderungkan bertindak pro dan
kontra dalam kaitan dengan objek sosial (dasar: approach and avoidance
tendency). Komponen sikap: kognisi, keyakinan evaluatif (baik/ buruk), perasaan
(senang/tidak), dan kecenderungan tindakan (kesiapan perilaku),disebut KONATIF.
SIKAP SOSIAL: pembentukan & pengungkapan.
Sikap adalah sistem
yang berkaitan dengan evaluasi, perasaan, dan kecenderungkan bertindak pro dan
kontra dalam kaitan dengan objek sosial (dasar: approach and avoidance
tendency). Komponen sikap: kognisi, keyakinan evaluatif (baik/ buruk), perasaan
(senang/tidak), dan kecenderungan tindakan (kesiapan perilaku),disebut KONATIF.
Efek sikap terhadap tindakan sosial berbeda-beda sesuai dengan karakter orang
itu : valensi, multyplexity, dan konsistensi. Instrumen sikap yang baik: (1)
memiliki fungsi diskriminasi, (2) ketajaman diskiminasi; (3) diskriminasi pada
keseluruhan skala; (4) jumlah minimal untuk validitas skala.
A. Pembentukan Sikap Sosial
1.
Instrumen
sikap: Skala Likert, Skala Thurstone, Skala Bogardus, Semantic Differensial
2.
Tindakan
sosial seseorang mencerminkan sikapnya, yang berupa kesinambungan sistem-sistem
evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang pro dan kontra,
baik yang positif/ negatif berkaitan dengan objek sosial.
3.
Sikap
berkembang dalam proses pemenuhan keinginan
4.
Sikap
seseorang terbentuk oleh informasi yang diterapkan kepadanya
5.
Afiliasi
kelompok pada seseorang akan membantu menentukan pembentukan sikapnya dan
pentingnya kelompok.
6.
Sikap
seseorang mencerminkan kepribadian orang itu.
B. Perubahan Sikap
Dapat tidaknya sikap
diubah tergantung pada ciri-ciri sistem sikap, afiliasi terhadap kelompok, dan
kepribadian seseorang. Ciri-ciri sistem sikap: ekstrem tidaknya,
multipleksitas, konsistensi; saling keterkaitan; keserasian, kuat tidaknya
keinginan yang hendak dipenuhi melalui sikap, terpusat tidaknya nilai-nilai
yang terkait dengan sikap. Sikap dapat berubah melalui informasi tambahan yang
diterpakan, perubahan afiliasi individu pada kelompok, upaya modifikasi
perilaku terhadap sasaran, dan prosedur yang mengubah kepribadian. Arah dan
kadar perubahan sikap yang timbul melalui informasi tambahan ditentukan oleh faktor
situasional, fungsi sumber informasi, media, bentuk, dan isi informasi tersebut.
Efektivitas
modifikasi tingkahlaku dalam rangka mengubah sikap ditentukan dengan fungsi
pemaksaan dan reaksi individu terhadap hal tersebut. Efektivitas teknik
kepribadian untuk mengubah sikap ditentukan oleh sesuai tidaknya teknik dengan
fungsi sikap bagi kepribadian seseorang.
1.
Perubahan
sikap negatif = efek bumerang
2.
Perubahan
sikap selaras : sesuai arah asalnya, kalau positif makin positif, negatif makin
negatif.
3.
Perubahan
sikap tak selaras: arah berlawanan dari awalnya (negatif ke positif
/sebaliknya)
4.
Perubahan
sikap netto: jumlah rata-rata perubahan sikap positif melalui komunikasi
persuasif dikurangi sikap yang negatif.
C. Pengukuran Sikap
1.
Indikatorang
utama : kognitif, afektif, dan konatif (kecende rungan untuk bertindak)
2.
Indikatorang
lain: positif dan negatif, artinya setiap aspek (kognitif, afektif, dan konatif
dibagi dalam duakolom, yaitu positif dan negatif).
3.
Indikat
untuk hal yang disikapi,misalnya sikap kepada pelajaran Bahasa Indonesia, sikap
terhadap Sastra, dan sebagainya.Aspek yangdisikapi juga harus diberi indikatorang.
4.
Sikap
bahasa: di samping indikatorang yang telah disebuntukan tersebut, masih ada
indikatorang khusus yaitu: bangga terhadap bahasa, setia terhadap bahasa, dan
sadar akan kaidah bahasa tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar