Kemampuan seseorang dalam manajemen emosinya sehingga tidak merugikan diri sendiri. Berkaitan dengan hubungan sosial dan cara berhadapan dengan orang lain. Ketahanan psikis dalam menerima kegagalan, putus asa, penderitaan dan keuletan dalam mencapai tujuan.
KECERDASAN EMOSIONAL (EQ)
Kemampuan seseorang dalam
manajemen emosinya sehingga tidak merugikan diri sendiri. Berkaitan dengan
hubungan sosial dan cara berhadapan dengan orang lain. Menentukan keberhasilan seseorang
dalam kehidupan, melebihi IQ maupun SQ, pengendalian kemarahan, ketergesaan,
sembrono, “kemrungsung” (terburu nafsu), kecurigaan ber lebihan, tanpa empati,
cemas, dan khawatir berlebihan.
A. Lima Indikator
Meliputi 1) pengenalan
terhadap diri sendiri (kesadaran diri), 2) Kemampuan mengelola emosi diri, 3) Kemampuan
memotivasi diri yang tinggi, 4) Mengenali emosi orang lain (berempati kepada orang
lain), 5) Membina hubungan baik dengan orang lain (ketrampilan bergaul dengan orang
lain /keterampilan sosial).
1. Kesadaran Diri: (1) kesadaran emosi diri; (2) Penilaian
pribadi; (3) rasa percaya diri.
2. Pengelolaan Emosi Diri : (1) pengendalian diri; (2) dapat
dipercaya; (3) memiliki kewaspadaan; (4) bersikap adaptif; (5) bersikap
inovatif.
3. Memiliki Motivasi Tinggi : (1) dorongan
berprestasi; (2) memiliki komitmen; (3) memiliki inisiatif; dan (4) bersikap
optimistis.
4. Memiliki Empati kepada Orang Lain : (1) memahami
perasaan orang lain; (2) mampu melayani orang lain; (3) mampu mengembangkanangkan
orang lain; dan mampu mengatasi keanekaragaman.
5. Kemampuan Bergaul dengan Orang Lain: (1) mampu
memberikan pengaruh kepada orang lain; (2) mampu berkomunikasi dengan orang lain; (3) memiliki
sikap kepemimpinan; (4) mampu menjadi katalisator perubahan; (5) mampu
memanajemen konflik; dan (6) mampu bekerja dalam tim.
B. Tujuh Kemampuan Utama Yang Penting untuk EQ:
1.
Keyakinan
bahwa akan berhasil dan mendapat pertolongan jika ada kesulitan
2.
Rasa
ingin tahu yang dipicu keyakinan kegunaan sesuatu
3.
Niat
yang menyebabkan tekun melaksanakan sesuatu
4.
Kendali
diri kemampuan batin untuk mengendalikan segala tindakan sesuai dengan situasi
dan usia
5.
Keterkaitan,
yaitu kemampuan melibatkan diri dengan orang. lain dalam perasaan saling
memahami
6.
Kecakapan
berkomunikasi yang berkaitan dingin kecakapan verbal dan rasa percaya diri
7.
Kooperatif,
dalam arti kemampuan menyeimbangkan ke butuhan diri dengan orang lain dalam
kegiatan kelompok.
Betapa sering orang
menyesal karena terlanjur marah. Cemburu buta mendatangkan kerugian karena korban
yang tidak perlu: piring pecah, pipi bengkak, isteri lari, pasangan terbunuh,
teman pisah, dan sebagainya. Alangkah pentingnya rasio/akal digunakan pada saat
emosi sedang menggelora. Di tengah kemarahan, nyalakan empati ke orang tersebut.
Jinakkanlah emosi sendiri yang mudah tergugah. Jangan bangga dingin sifat
temperamental, itu salah. Jinakkan sifat agresivitas yang membebaskan emosi. Hindari
depresi, cemas, putus asa, dan kesepian. Tarik nafas panjang-panjang, tahan
hingga 15 menit, kemarahan dan emosi jelek akan sirna.
C. Emotional Quotien
1. Perhatikan Demi Emosi
·
Galanglah
pergaulan dan persahabatan
·
Latih
dikusi yang tidak menimbulkan perpecahan (kepala dingin)
·
Perhatikan
gejolak masa kini yang memrihatinkan
·
Mengapa
selalu tidak puas kepada diri sendiri/keadaan (ini salah itu salah: rewel)
·
Jangan
mencoba api cemburu ke orang lain dan lingkungan
·
Simpan
rasa jengkel, benci, dan muak dalam hati
·
Kendalikan
bicara dalam menyikapi sesuatu
·
Kenalilan
lawan bicara sebaik mungkin
·
Belajarlah
hidup bersama orang lain dengan harmonis
·
Sesuaikan
diri dalam bekerja sama
·
Jago
silat: makin tinggi levelnya, makin mampu mengendalikan emosinya. Sekali emosi
lengah, ia kalah.
EQ mutlak diperlukan untuk
mencapai prestasi tinggi. Hati nurani menjadi pembimbing terhadap apa yang
harus ditempuh dan diperbuat. Kecerdasan emosional mempengaruhi kemampuan
pribadi dan kemampuan sosial seseorang yang
merupakan bekal keberhasilan seseorang. Ada jaringan syaraf dalam otak setiap
manusia yang mengikat pengalaman manusia agar hidupnya lebih bermakna. Hati
nurani yang jujur dari manusia di seluruh dunia adalah sama DISEBUT God-spot (keadaran spiritual).
God-spot menyadarkan manusia akan hal-hal: prasangka
negatif, prinsip hidup yang baik, pengalaman yang menyenangkan, kepentingan/ prioritas,
sudut pandang pribadi, pembanding, dan fanatisme. Jika tidak diluruskan,ketujuh
hal tersebut akan membelenggu manusia.
Berprasangkalah
positif yang akan menciptakan tindakan positif: saling pecaya, saling
mendukung, kooperatif, terbuka, dan performa terbaik; sebaliknya prasangkan
negatif menimbulkan: defensif, tertutup, menahan informasi, dan perforangma
turun. Jangan hanya berprasangka dan menduga-duga cari kebenaran dan bukti.
Berprinsiplah selalu
kepada keyakinan religius. Berpikirlah merdeka dan terbuka, bebaskan diri dari
pengalaman yang membelenggu (pahit, gagal). Jangan mengambil jalan pintas yang
menyebabkan kerusakan muka bumi. Tentukan priorangitas dengan pertimbangan matang
dan berpikir melingkar. Pertimbangkan
semua sudut pandang berdasarkan suara hati. Lihat dan bandingkan segala sesuatu
apa adanya jernihkan pikiran untuk
menilai sesuatu.
Fanatisme adalah
keadaan pemikiran membabibuta sehingga menganggap diri paling benar dan yang
lain salah, atau lebih rendah dari dirinya. Kepada informasi yang masuk, hati
kita hendaknya di”zero” kan, berpikir melingkar, dan menggunakan suara hati untuk
menilai segala sesuatu. Suara hati seseorang mampu menjaga diri dari fanatisme
yang timbul pada diri seseorang. Jangan terbelenggu fanatisme, berpikirlah
melingkar dengan 99 suara hati dan berhati “zero” (tanpa prasangka jelek
terhadap orang atau kelompok tertentu. Kesadaran diri lahir dalam kejernihan
hati kebebasan dari belenggu prasangka dan fanatisme.
2. Pengendalian Diri
·
Pengendalian
prinsip
·
Meraih
kemerdekaan sejati
·
Memelihara
fitrah diri
·
Mengendalikan
suasana hati
·
Meningkatkan
kecakapan emosi secara fisiologis
KECERDASAN SPIRITUAL
Ketahanan psikis
dalam menerima kegagalan, putus asa, penderitaan dan keuletan dalam mencapai
tujuan.
A. Sembilan Indikatorang SQ
·
Kemampuan
bersikap fleksibel (adaptif, spontan, aktif)
·
Kesadaran
diri yang tinggi
·
Kemamp
untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan
·
Kemamp
untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit
·
Kualitas
hidup yang diilhami visi dan nilai-nilai
·
Mampu
menghindarkan diri dari kerugian yang tidak perlu
·
Memandang
segala masalah secara holistik (keterkaitan antar berbagai masalah)
·
Mampu
mencari jawaban mendasar dari segala sesuatu (dingin “mengapa” atau
“bagaimana”)
·
Memiliki
kemandirian dan melawan konvensi yang tidak sesuai.
B. Kemampuan Bersikap
Fleksibel
·
Mengikuti
kegiatan dengan baik
·
Aktif
terlibat dengan kegiatan bersama
·
Mampu
menyesuaikan diri dengan lingk. (teman, guru)
·
Mampu
menyesuaikan diri dengan bidang pekerjaan / tugas
C. Level Kesadaran Diri yang Tinggi
·
Membaca/memperkaya
materi bidang kajian
·
Menyiapkan
pekerjaan/tugas dengan baik
·
Menjaga
sifat kondusif lingkungan bagi pelaks. tugas
·
Dapat
secara teratur melakukan persiapan pekerjaan dan melaksanakannya.
D. Kemampuan Menghubungkan & Memanfaatkan Derita
·
Mampu
memotivasi diri dalam penderitaan
·
Mampu
menerima kenyataan yang dialami
·
Mampu
belajar dalam penderitaan
E. Kualitas Hidup yang Terinspir Nilai & Visi
·
Memahami
bhw Belajar Alam adalah Perintah Tuhan
·
Menjalankan
perintah agama dengan khusyuk
F. Tidak Mau Mendapatkan Kerugian yang Tidak Perlu
·
Memanfaatkan
Waktu Luang
·
Menggunakan
fasilitas kantor/sekolah secara disiplin
·
Hati-hati
dalam bertindak
G. Cara Pandang Holistik
·
Memahami
Saling Keterkaitan antar ilmu dan pengetahuan
·
Memahami
keterkaitan antara sistem sosial dengan belajar
·
Memahami
hubungan kehidupan dunia fana dan baka
H. Memiliki Rasa Ingin Tahu yang Mendasar
·
Mempunyai
rasa ingin tahu yang besar
·
Mempunyai
perasaan ingin mencoba dan bereks- perimen.
I. Mudah Bekerja Melawan Konvensi
·
Memiliki
rasa percaya diri
·
Mampu
mencoba hal-hal yang baru.
Semua masalah pasti
dapat dipecahkan: putus asa? Pahamilah motif-motif orang lain: suka bergaul,
kede- katan, keingintahuan, kreativitas, konstruksi, penegasan diri.
Perhatikanlah kemampuan Anda: 1) Mengembangkanangkan bakat kreatif, 2) Tingkatkan
kemandirian, 3) Kembangkan otoritas intuitif, 4) Manfaatkan kesempatan yang ada,
5) Manfaatkan/Carilah Ilham, 6) Usahakan memiliki kesadaran akan esensi hidup. Menilai
SQ seseorang dari: tugas, pengasuhan, pema haman, perubahan pibadi, dan
persaudaraan. Pertanyaan terkait SQ :
1.
Ketika
melihat kehidupan saya,sayamerasa …
2.
Kebahagiaan
menurut saya adalah …
3.
Ketika
menghadapi situasi menantang, saya…
4.
Saya
memandang prubahan sebagai …
5.
Jika
banyak hal tidak sesuai dingin keinginan saya, maka saya ….
6.
Ketika
sayamerasa tidak aman, saya …
7.
Keadaan
saya saat ini adalah ….
8.
Saya
melihat orang lain sebagai …..
9.
Ketika
di luar kendali, saya ….
10.
Ketika
inginkan kasih sayang, maka saya ….
DIMENSI-DIMENSI HIDUP
1.
Dimensi
fisik
2.
Dimensi
alam fisik (materi, energi, ruang,waktu)
3.
Lingkungan
hidup
4.
Dimensi
Nonfisik
5.
Dimensi
emosional/sosial
6.
Dimensi
mental
7.
Dmensi
spiritual
PERSOALAN EMOSIONAL
1.
Ekspresi
perasaan senang vs sedih/marah
2.
Ekspresiperasaan
suka/simpati vs benci
3.
Ekspresi
perasaan tenang/damai/optimis vs kuatir/ resah/gelisah/cemas
4.
Ekspresi
perasaan berani vs takut
5.
Ekspresi
bekerja sama vs bersaing
6.
Bersahabat
vs bermusuhan
7.
Menghargai
vs meremehkan/merendahkan
8.
Membesarkan
vs menjatuhkan
PERSOALAN SPIRITUAL
1.
Pencarian
makna dan nilai kehidupan yang hakiki
2.
Mempelajari
cinta, kesabaran, ketekunan, kesetiaan, keadilan.
3.
Mencari
asal dan tujuan hidup (sangkan paraning dumadi)
4.
Mencari
jalan pulang kepada Tuhan
5.
Pandangan
terhadap makhluk lain dan sesama manusia
6.
Ritual
penyembahan kepada Tuhan
7.
Kepercayaan
tentang Tuhan,malaikat, dan hari kiamat.
KENALILAH DIRIMU SENDIRI
1.
Badan
fisik: hal-hal yang berkaitan dengan fisik kita sampai dengan otak kita yang
berpikir.
2.
Badan
emosional yang memiliki aspek astral (psichic) berupa imaji/citra badan fisik
3.
Badan
mendal:kemampuan untuk mengembangkanangkan hal-hal abstrak dan kemampuan deduktif/ induktif.
4.
Badan
spiritual: sifat-sifat jiwa manusia, karakter, kebiasaan hidup, pembawaan,
ketahanan psikis menghadapi sesuatu, kekhusyukan ibadah, relijiusitas, dan lain
sebagainya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar