Minggu, 12 November 2017

KARAKTERISTIK SISWA KELAS V SD

Karakteristik siswa kela V berada pada tahap operasional konkret, siswa sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, kecakapan berpikir logisnya terbatas pada benda-benda yang bersifat kongkret, melakukan klarifikasi dan sudah mampu untuk menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan suatu konsep.


Oleh: Ista Annisa, S.Pd. Gr.

Pembelajaran yang dilaksanakan diwarnai oleh interaksi antara berbagai komponen yang saling berkaitan untuk membelajarkan siswa. Pembelajaran menempatkan siswa sebagai subyek agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal. Oleh karena itu, pendidik perlu memahami karakteristik siswa. Salah satu teori yang sangat terkenal yang berkaitan dengan teori belajar konstruktivisme adalah teori perkembangan kognitif oleh Piaget. Piaget yang dikutip oleh Trianto, seorang anak maju melalui empat tahap perkembangan kognitif, yaitu tahap sensorimotor (0-2 tahun), tahap praoperasional (2-7 tahun), tahap operasional konkret (7-11 tahun), dan tahap operasional formal (12 tahun - masa dewasa).[1] Teori ini menjelaskan secara terpinci tahap perkembangan intelektual yang dimiliki manusia dari lahir sampai dewasa dan juga dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu dalam kemampuan proses berpikirnya.

Siswa di kelas V sekolah dasar yang rata-rata berusia 10-11 tahun masuk ke dalam tahap operasional konkret tingkat akhir. Kemampuan berpikirnya sudah logis dan sistematis, mampu memecahkan masalah, mampu menyusun strategi dan mampu menghubungkan. Kemampuan komunikasinya sudah berkembang seiring perkembangan kemampuan berpikirnya sehingga sudah mampu mengungkapkan pemikiran dalam bentuk ungkapan kata yang logis dan sistematis. Berkembangnya kemampuan sosialisasi siswa kelas V yang sudah dipengaruhi oleh teman sebayanya sehingga terbentuklah kelompok-kelompok yang didasari oleh kesamaan-kesamaan tertentu.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pendidik harus mampu menciptakan pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangannya. Kegiatan pembelajaran disusun untuk membangkitkan keaktifan, kemandirian, dan kemampuan berpikir yang sistematis. Siswa berada di sekolah untuk belajar bukan berarti siswa tidak memiliki pengetahuan apapun, namun siswa sebenarnya sudah memiliki pengalaman untuk membantunya mengkonstruksi pengetahuannya pada tahap selanjutnya. Oleh karena itu, pendidik perlu mengkombinasikan kegiatan pembelajaran dengan berbagai metode dan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan tahao perkembangannya sehingga mampu memberikan pemahaman yang mendalam serta mengembangkan kemampuan berpikirnya.

Dapat disimpulkan bahwa karakteristik siswa kela V berada pada tahap operasional konkret, siswa sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, kecakapan berpikir logisnya terbatas pada benda-benda yang bersifat kongkret, melakukan klarifikasi dan sudah mampu untuk menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan suatu konsep.

Download This Dokument


[1] Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori & Praktek (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010).h.70.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Konsep dan Komponen Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembela...