Minggu, 19 November 2017

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

Model pembelajaran Quantum Learning adalah suatu cara belajar yang digunakan guru dengan menggunakan kekuatan ambak (apa manfaat bagiku), lingkungan belajar yang tepat, memupuk sikap juara, bebaskan gaya belajarnya, percepatan belajar, dan menggunakan musik.

 

 Oleh: Ista Annisa, S.Pd. Gr.

Hakikat Model Pembelajaran

Model adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas dalam belajar dan mengajar.[1] Model merupakan bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang untuk mencoba melakukan berdasarkan model tersebut. Dalam proses pembelajaran akan mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya memiliki tujuan pembelajaran, terdapat tahap-tahap kegiatan dalam proses pembelajaran, lingkungan tempat belajar, serta pengelolaan kelas.
Good and Travers dalam Sanjaya, model adalah abstraksi dunia nyata atau interpretasi peristiwa yang kompleks atau sistem dalam bentuk naratif, matematis, grafis, serta lambang-lambang lainnya.[2] Model bukanlah relitas, akan tetapi merupakan representasi realitas yang dikembangkan dari keadaan.Setiap model memiliki karakteristik tertentu, baik dilihat dari keluasaan pengembangan kurikulumnya itu sendiri maupun dilihat dari tahap perkembangannya yang sesuai dengan pendekatannya. Joyce dan Weil dalam Rusman berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.[3] Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosesur secara sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar. Untuk mencapai tujuan dan berfungsi sebagai pedoman bagi guru sebagai perancang dan pelaksana pembelajaran.
Menurut Habermas dalam Budiningsih tentang belajar, belajar baru akan terjadi jika ada interaksi antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan belajar yang dimaksud adalah lingkungan alam maupun lingkungan sosial yang tidak dapat dipisahkan. Dengan pandangan yang demikian, ia membagi tipe belajar menjadi tiga, yaitu: 1) belajar teknik, 2) belajar praktis, dan 3) belajar emansipatoris.[4]
Masing-masing tipe memiliki ciri-ciri diantaranya yaitu: tipe belajar teknis adalah bagaimana seseorang dapat nerinteraksi dengan lingkungan alamnya secara benar. Tipe belajar praktis adalah bagaimana seseorang daoat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, yaitu dengan orang-orang di sekelilingnya dengan baik. Tipe belajar emansipatoris adalah menekankan upaya agar seseorang mencapai suatu pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadi perubahan dalam lingkungan sosialnya.
Beberapa definisi di atas dapat disintesiskan bahwa pengertian model pembelajaran adalah pada dasarnya berkaitan dengan rancangan yang dapat digunakan untuk menerjemahkan sesuatu kedalam realitas, yang sifatnya lebih praktis. Model pembelajaran berfungsi sebagai sarana untuk mempermudah berkomunikasi dan petunjuk perencanaan untuk melakukan kegiatan pengelolaan proses pembelajaran.

Hakikat Quantum Learning
1)     Pengertian Quantum Learning
Model Pembelajaran Quantum Learning pertama kali diterapkan di sebuah lembaga pembelajaran yang terletak di Kirkwood Meadows, Negara Bagian California Amerika Serikat. Pada awal penerapan dilakuakn pada tahun 1982 oleh Bobby Deporter di sekolah Supercamp. Di Supecamp ini menggabungkan rasa percaya diri keterampilan belajar, dan keterampilan berkomunikasi dalam lingkungan yang menyenangkan.
Quantum didefinisikan sebagai interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Semua kehidupan adalah energi. Rumus yang terkenal dalam fisika kuantum adalah massa kali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan energi. Atau sudah biasa dikenal dengan E=mc2. Tubuh manusia secara fisik adalah materi, sebagai pelajar, tujuannya adalah untuk meraih sebanyak mungkin cahaya, interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya.[5]
Dapat diidentifikasi bahwa pengubahan bermacam-macam yang ada di dalam kelas atau tempat yang dapat dijadikan tempat belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang dapat mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi ini dapat mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain.
Menurut Georgi Lozanov seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang melakukan uji coba tentang sugesti dan pengaruhnya terhadap hasil belajar, teorinya yang disebut sebagai “Suggestology” atau “Suggestopedia”. Pada prinsipnya bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil belajar. Model pembelajaran Quantum Learning merupakan cara belajar yang menggunakan seperangkat metode atau falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur.[6]  Beberapa teknik yang digunakan untuk memberikan sugesti positif adalah mengatur temapt duduk siswa senyaman mungkin, memasang musik latar di dalam kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poster untuk memberi kesan sambil menonjolkan informasi, dan menyediakan guru-guru yang terlatih dalam seni pengajaran sugesti. Menurut Georgi Lozanov mengatakan bahwa irama, ketekunan, dan keharmonisan musik mempengaruhi fisiologi manusia terutama gelombang otak dan detak jantung dapat mengakibatkan perasaan dan ingatan.[7] Musik dapat dijadikan sebagai penunjang dalam pembelajaran dikarnakan dapat mengoptimalkan suasana kelas. Guru dapat memberikan sugesti yang positif maka siswa akan tumbuh menjadi orang yang percaya diri dan mempunyai sikap yang positif di sekolah.  Menurut Suyatno bahwa Quantum Learning merupakan percepatan belajar dengan cara partisipatori peserta didik dalam melihat potensi dir dalam penguasaan diri.[8]  Proses belajar mengajar adalah fenomena yang kompleks segala sesuatunya dapat menjadi berarti setiap kata, pikiran, tindakan, dan asosiasi sampai sejauh mana seorang guru mengubah lingkungan dan rancangan pengajaran maka sejauh itulah proses belajar berlangsung.
Quantum Learning mencakup aspek-aspek penting dalam program neurolinguistik (NLP) “neuro linguistik program” yaitu bagaimana otak mengatur informasi yang diperoleh dalam belajar.[9] Hubungan antara bahasa dan perilaku dapat digunakan untuk menciptakan hubungan yang baik untuk guru dan siswa. Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur.[10] Suatu proses pembelajaran akan efektif dan bermakna apabila ada interaksi antara siswa dan sumber belajar (materi, sarana dan prasarana, kegiatan belajar mengajar) yang tidak monoton serta dapat membuat kelas menjadi aktif.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Quantum Learning adalah sebuah pembelajaran yang seimbang antara bekerja dan bermain, antara rangsangan internal dan eksternal, dengan kecepatan yang mengesankan dan kegiatan yang menyenangkan juga bermakna.




[1] Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan KTSP (Jakarta: Kencana, 2009), h. 82
[2] Ibid., h.82.
[3] Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2012), h.133.
[4] Asri Budiningsih, Belajar dan pembelajaran (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), h. 21
[5] Udin Syaefudin,  Inovasi Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 127.
[6] Bobby Deporter, Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan (Bandung: Kaifa, 2011), h.14.
[7] Ibid., h. 72.
[8] Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif (Sidoarjo: Masmedia Busana Pustaka, 2009), h.40.
[9] Bobbi Deporter, op.cit., h.14.
[10] Ibid., h.14.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Konsep dan Komponen Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembela...