Dunia sekarang ini sedang diguncang wabah virus yang bernama CORONA
atau (COVID-19). Virus yang sudah memakan banyak korban sakit dan
meninggal ini memaksa beberapa negara menerapkan kebijakan Lock Down. Di
indonesia sendiri, akibat virus ini pemerintah meminta masyarakat untuk
melakukan aktivitas di dalam rumah.
VIRUS CORONA SARS-COV-2 (COVID-19)
Oleh: Faisal Azmi Bakhtiar, S.Pd.
Dunia sekarang ini sedang diguncang wabah virus yang bernama CORONA atau (COVID-19). Virus yang sudah memakan banyak korban sakit dan meninggal ini memaksa beberapa negara menerapkan kebijakan Lock Down. Di indonesia sendiri, akibat virus ini pemerintah meminta masyarakat untuk melakukan aktivitas di dalam rumah. Sebagai masyarakat awam, kita harus mengetahu apa itu Virus Corona, gejala yang timbul dan bagaimana cara pencegahannya. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, Penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) adalah penyakit pernapasan yang dapat menyebar dari orang ke orang. Virus yang menyebabkan COVID-19 adalah coronavirus baru yang pertama kali diidentifikasi selama penyelidikan wabah di Wuhan, Cina . World Helath Organization menjelaskan bahwa Coronaviruses (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV) .
Situs Livescience menjelaskan bahwa gambar diatas yang diberi warna kuning Coronavirus (SARS-COV-2) atau sekarang disebut (COVID-19) mirip dengan Coronavirus sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) yang muncul pada 2012, dan Coronavirus sindrom pernafasan akut parah (SARS-CoV), yang muncul pada 2002. Seiring dengan datangnya virus ini, banyak teori konspirasi yang muncul diantaranya banyak yang menjelaskan bahwa virus ini merupakan senjata biologis Cina yang bocor dan menyebabkan kematian masal di Wuhan, opini lain menyebutkan bahwa Amerika membuat virus ini dan merilis di tingkok.
Teori Konspirasi yang didengar oleh kalangan masyarakat awam ini tidaklah benar, dikutip dari Sciencedaily menurut Kristian Andersen, PhD, seorang profesor imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research menyebutkan bahwa dengan membandingkan data urutan genom yang tersedia untuk strain coronavirus yang diketahui, kita dapat dengan tegas menentukan bahwa SARS-CoV-2 berasal dari proses alami. Petunjuk kuat bahwa virus ini benar benar alami sudah muncul pada 26 Februari 2020, ketika sebuah karya Perspektif diterbitkan di New England Journal of Medicine. Dalam karya tersebut, David M. Morens, M.D. dan Peter Daszak, Ph.D. dari National Institute of Health (NIH) dan Jeffery K. Taubenberger, M.D., Ph.D. menulis: "Tentu saja, para ilmuwan memberi tahu kami bahwa SARS-CoV-2 tidak lepas dari toples: Urutan RNA sangat mirip dengan virus yang beredar secara diam-diam pada kelelawar, dan informasi epidemiologis melibatkan virus asal kelelawar yang menginfeksi spesies hewan tak dikenal yang dijual di Pasar hewan hidup Tiongkok.”
Virus corona adalah zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Investigasi terperinci menemukan bahwa SARS-CoV ditularkan dari kucing ke manusia dan MERS-CoV dari unta dromedaris ke manusia. SARS-CoV-2 atau (COVID-19) kemungkinan berasal dari kelelawar, samahalnya seperti SARS-CoV, yang melewati hewan peralihan sebelum menginfeksi manusia. Struktur SARS-CoV-2 secara umum sangat mirip dengan virus yang diketahui menginfeksi kelelawar dan trenggiling. Dikutip dari Forbes bahwa virus (COVID-19) melompat dari kelelawar ke manusia melalui beberapa hewan inang perantara. Namun bukan berarti bahwa virus ini mulai menyebabkan masalah setelah mulai menginfeksi manusia. Kemungkinan besarnya adalah bahwa ia melompat lebih lama dan bergaul di antara manusia selama beberapa waktu sebelum akhirnya berevolusi menjadi virus yang merepotkan saat ini. Penjelasan lebih rinci tentang bagaimana virus corona yang berasal dari hewan dapat menjangkiti manusia, terdapat pada gambar di bawah ini .
Akan sangat mudah bagi virus hewan ini jika sudah bermutasi dan menjadi endemi bagi manusia. Cara utama COVID-19 menyebar ke orang lain adalah ketika orang yang terinfeksi kemudian batuk atau bersin. Hal tersebut mirip dengan bagaimana penyakit influenza menyebar kepada orang disekitarnya. Virus ini ditemukan di tetesan dari tenggorokan dan hidung. Ketika seseorang batuk atau bersin, orang lain yang berada di dekat mereka bisa menghirup tetesan itu. Virus ini juga dapat menyebar ketika seseorang menyentuh suatu benda dengan virus di atasnya. Jika orang itu menyentuh mulut, wajah, atau mata mereka, virus itu dapat membuat mereka sakit . Gejalanya meliputi demam, batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, dan sesak napas. Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Sejak kemunculannya, virus ini telah menginfeksi puluhan ribu orang di Cina dan ribuan lainnya di seluruh dunia. Wabah yang sedang berlangsung mendorong karantina luas Wuhan dan kota-kota terdekat, pembatasan perjalanan ke dan dari negara-negara yang terkena dampak dan upaya di seluruh dunia untuk mengembangkan diagnostik, perawatan dan vaksin . Pernyataan tersebut diperkuat dengan Laporan situasi penyakit Coronavirus (COVID-2019) yang diterbitkan setiap hari oleh World Helath Organization di situsnya. Tanggal 19 Maret 2020 jumlah total orang yang terinfeksi firus COVID-2019 sebanyak 209.839 dengan angka kematian sebesar 8.778. Data tersebut diperkuat dalam artikel yang di tulis oleh Sarah Newey and Anne Gulland bahwa Coronavirus baru (Covid-19) menyebar dengan cepat. Lebih dari 243.000 orang diketahui terinfeksi dan lebih dari 9.880 kematian . Sementara itu menurut Johns Hopkins University pada laman CNN menyebutkan bahwa coronavirus telah menginfeksi lebih dari 244.500 orang dan membunuh lebih dari 10.000 di seluruh dunia . Pernyataan tersebut diperkuat oleh data yang dipublikasikan oleh worldometers pada tanggal 20 Maret 2020 menunjukkan bahwa terdapat 246.020 orang yang terjangkit, 10.049 meninggal dunia dan 88.483 sembuh . Data diatas akan terus berubah seiring berjalannya waktu dan perkembangan dalam pembuatan vaksin dari virus tersebut.
Sementara itu, untuk mencegah penyebaran virus ini selain para ilmuan sibuk menemukan vaksin, dokter dan para pekerja di bidang kesehatan berupaya menyembuhkan masyarakat yang terjangkit, pemerintahpun melakukan kebijakan lockdown dan anjuran untuk tidak keluar rumah selama 14 hari. Karena menurut WHO Dibutuhkan rata-rata lima hari untuk mulai menunjukkan gejalanya, sedangkan masa inkubasi berlangsung hingga 14 hari, Tetapi beberapa peneliti mengatakan mungkin hingga 24 hari .
- Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air - lakukan ini setidaknya selama 20 detik.
- Selalu cuci tangan saat pulang atau bekerja.
- Gunakan gel pembersih tangan jika sabun dan air tidak tersedia.
- Tutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan baju (bukan tangan) ketika batuk atau bersin.
- Taruh tisu bekas di tempat sampah segera dan cuci tangan sesudahnya.
- Hindari kontak dekat dengan orang yang memiliki gejala coronavirus.
- Hanya bepergian dengan transportasi umum jika perlu.
- Bekerja dari rumah, jika bisa.
- Hindari kegiatan sosial, seperti pergi ke pub, restoran, teater dan bioskop.
- Hindari acara dengan kelompok besar orang.
- Menggunakan telepon, layanan online, atau aplikasi untuk menghubungi pihak-pihak yang berwenang.
- Cobalah untuk menjaga jarak 2 meter (3 langkah) dari satu sama lain.
- Hindari menggunakan ruang bersama, seperti dapur atau kamar mandi, pada saat yang sama satu sama lain.
- Buka jendela di ruang bersama jika bisa.
- Membersihkan kamar mandi bersama setiap kali menggunakannya, misalnya dengan mengelap permukaan yang telah menyentuh.
- Gunakan mesin pencuci piring jika memilikinya - jika tidak memilikinya, gunakan cairan pencuci dan air hangat dan keringkan semuanya dengan seksama.
Beberapa hal yang tidak dianjurkan oleh National Health Service karena dapat menjadi acuan penyebaran virus ini, yaitu:
- Jangan menyentuh mata, hidung, atau mulut jika tangan tidak bersih
- Tidak dianjurkan orang lain berkunjung ke rumah, termasuk teman dan keluarga.
- Jangan berbagi tempat tidur, jika memungkinkan.
- Jangan berbagi handuk, termasuk handuk tangan dan handuk teh.
Pemaparan tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Virus yang menyebabkan COVID-19 adalah coronavirus baru yang pertama kali diidentifikasi selama penyelidikan wabah di Wuhan, Cina. virus ini muncul secara alamiah dan merupakan zoonosis artinya ditularkan dari hewan kepada manusia. Kemungkinan besar berasal dari kelelawar dan termasuk keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Cara utama COVID-19 menyebar ke orang lain adalah ketika orang yang terinfeksi kemudian batuk atau bersin. Hal tersebut mirip dengan bagaimana penyakit influenza menyebar kepada orang disekitarnya. Virus ini setidaknya telah menjangkiti 246.020 orang, 10.049 diantaranya meninggal dunia dan 88.483 sembuh terhitung pada tanggal 20 Maret 2020. Bagaimana agar manusia terhindari dari berbagaimacam virus? Terdapat beberapa cara agar dapat terhindar atau meminimalisir upaya virus masuk kedalam tubuh manusia, yaitu:
- Melakukan pola hidup sehat dengan teratur membersihkan badan dan anggota tubuh yang sering bersentuhan dengan benda asing.
- Mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bergizi secara teratur agar meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Sebisa mungkin tidak memelihara hewan, apalagi hewan yang berasal dari alam liar, karena bukan tidak mungkin terdapat virus lain yang nantinya akan bermutasi menjadi virus yang berbahaya.
- Mematuhi kebijakan pemerintah dalam memerangi virus ataupun penyakit lainnya, karena padadasarnya semua kebijakan yang sudah dibuat oleh pemerintah sudah pasti melalui prosedur dan pemikiran sebab akibat secara terperinci oleh para ahli dibidangnya.
Kalian bisa melihat perkembangan Corona Virus di dunia lewat:
REFERENSI ONLINE
- https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/about/index.html
- https://www.who.int/health-topics/coronavirus
- https://www.livescience.com/new-coronavirus-images.html
- https://www.sciencedaily.com/releases/2020/03/200317175442.htm
- https://www.forbes.com/sites/brucelee/2020/03/17/covid-19-coronavirus-did-not-come-from-a-lab-study-shows-natural-origins/#1405d30b3728
- https://www.wsj.com/articles/what-we-know-about-the-coronavirus-11579716128
- https://www.dhs.wisconsin.gov/covid-19/index.htm
- https://www.health.gov.au/news/health-alerts/novel-coronavirus-2019-ncov-health-alert
- https://www.livescience.com/56598-deadliest-viruses-on-earth.html
- https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/situation-reports
- https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/situation-reports/20200319-sitrep-59-covid-19.pdf?sfvrsn=c3dcdef9_2
- https://www.telegraph.co.uk/news/2020/03/20/what-coronavirus-how-outbreak-start-pandemic-covid-19/
- https://edition.cnn.com/world/live-news/coronavirus-outbreak-03-20-20-intl-hnk/index.html
- https://www.worldometers.info/coronavirus/
- https://www.bbc.com/news/health-51048366
- https://www.nhs.uk/conditions/coronavirus-covid-19/
- https://www.nhs.uk/conditions/coronavirus-covid-19/self-isolation-advice/
Slots Casino and Sports Betting in Henderson, NV - JTHub
BalasHapusSlots 세종특별자치 출장안마 Casino and 나주 출장샵 Sports 출장마사지 Betting 화성 출장마사지 in Henderson, NV is the new and improved 용인 출장샵 online gaming destination in Henderson, Nevada.