Tujuan Pembelajaran:
- Mencari hubungan faktor alam dan perbuatan manusia dengan perubahan kondisi alam di permukaan Bumi.
- Mengidentifikasi pola hidup yang menyebabkan terjadinya permasalahan lingkungan.
- Memprediksi dampak permasalahan lingkungan terhadap kondisi sosial, kemasyarakatan, dan ekonomi.
VIDEO PEMBELAJARAN
Topik A: Bumi Berubah
Bumi selalu mengalami
perubahan. Perubahan ini bisa terjadi secara alami dan tanpa peran dari
manusia. Penyebabnya, yaitu peristiwa alam. Peristiwa alam terjadi bukan karena
pengaruh kegiatan manusia sehingga tidak mampu mencegah terjadinya peristiwa
tersebut. Banyak sekali contoh peristiwa alam. Beberapa peristiwa alam yang
paling sering terjadi dan berbahaya adalah gempa bumi, gunung meletus, dan
gelombang tsunami. Peristiwa alam bisa terjadi karena aktivitas yang ada di
dalam Bumi sehingga tidak dapat dilihat
oleh manusia hanya dengan mata. Contohnya gempa bumi dan gelombang tsunami.
Bisa juga karena aktivitas yang terjadi di bagian luar Bumi dan terdapat
tanda-tanda yang bisa manusia amati. Misalnya gunung meletus, angin puting
beliung, dan badai.
Bencana Alam
Indonesia merupakan negara yang rawan bencana terutama gempa Bumi. Hal
ini disebabkan oleh letak Indonesia yang dilalui oleh jalur pertemuan tiga
lempeng tektonik. Gempa Bumi terjadi karena adanya tumbukan antar lempeng Bumi,
patahan aktif, aktivitas gunung merapi, atau runtuhan batuan. Aktivitas ini
menimbulkan getaran di permukaan Bumi.
Bencana Alam Gempa Bumi
Jika dua lempeng bertemu di
suatu sesar, keduanya bisa bergerak saling menjauhi, saling mendekati, atau saling
bergeser. Biasanya, gerakan ini tidak dapat dirasakan manusia. Ada saatnya,
gerakan lempeng ini saling mengunci sehingga terjadi kumpulan energi yang berlangsung
terus-menerus. Lalu, batuan pada lempeng tektonik tidak kuat menahan gerakan
tersebut sehingga terjadi pelepasan energi yang mendadak. Saat itulah terjadi
peristiwa yang disebut gempa Bumi.
Gempa Bumi juga bisa
diakibatkan oleh aktivitas gunung api. Saat gunung api melakukan aktivitas vulkanik, yaitu
erupsi, Gunung api akan mengeluarkan awan panas, hujan abu, lava, gas beracun,
dan banjir lahar. Gempa Bumi dan letusan gunung api dapat mengakibatkan bencana
alam lain, contohnya tsunami. Tsunami
berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan. Penyebab
tsunami paling banyak dikarenakan gempa Bumi di dasar laut. Gempa Bumi tersebut
mengakibatkan rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan kecepatan
hingga lebih 900 km per jam. Ketika gelombang sampai daratan akan menyapu dan
menghancurkan semua yang dilewati.!
KESIMPULAN:
- Bumi selalu mengalami perubahan. Perubahan bisa terjadi karena peristiwa alam, yaitu aktivitas yang ada di dalam Bumi.
- Bumi berubah karena faktor alam dan hal ini tidak dapat dicegah oleh manusia.
- Peristiwa alam bisa menjadi bencana alam jika menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.=
- Bencana alam bisa berupa kejadian gempa Bumi, gunung meletus, angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor.
Topik B: Oh, Lingkungan Jadi
Rusak
Berbeda dengan perubahan
lingkungan yang perlahan yang efeknya dapat terlihat dalam jangka waktu yang lebih lama.
Perubahan lingkungan secara perlahan bisa disebabkan oleh aktivitas manusia.
Berbagai kegiatan manusia
dapat menyebabkan perubahan lingkungan tanpa
manusia sadari. Kegiatan manusia tersebut didasari oleh kebutuhan untuk tetap
hidup. Misalnya, manusia membutuhkan kayu untuk membangun rumah sehingga
menebang pohon di hutan. Jika tidak ada penanaman kembali, lama kelamaan hutan
akan gundul.
Manusia dan Sampah
Sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik, misalnya dibuang ke sungai akan mencemari lingkungan. Air sungai tidak bisa dimanfaatkan karena mengandung mikroplastik. Mikroplastik dapat menjadi tempat menempelnya bahan berbahaya lain.dunia.
Kemudian, sampah dari sungai
akan mengalir ke laut. Laut pun akan tercemar
oleh sampah plastik. Biota laut, seperti plankton secara tidak sengaja dapat
memakan mikroplastik. Kemudian, plankton akan dimakan ikan dan ikan tersebut
dimakan oleh manusia. Dengan demikian, mikroplastik berpindah dari plankton ke
makhluk lain termasuk manusia.
Mikroplastik yang masuk ke
dalam tubuh dalam jumlah besar dapat membahayakan
kesehatan. Plastik yang tidak bisa keluar dari usus akan mengendap di dalam
tubuh. Lama kelamaan dapat mengganggu sistem pencernaan.
Komposisi Sampah
Pertambahan jumlah penduduk
merupakan salah satu faktor meningkatnya jumlah sampah di suatu wilayah.
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, komposisi sampah yang ada
di Indonesia berupa 57% sampah organik (sisa makanan, kayu ranting daun), 16%
sampah plastik, 10% sampah kertas, dan sampah lainnya sebesar 17%.
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup dan cenderung lebih bisa terurai. Pengolahan sampah organik bisa dilakukan dengan cara membuat kompos. Kompos dapat berfungsi untuk menyuburkan tanah.
Apakah masih terus berjalan? Sampah
plastik merupakan komposisi sampah terbanyak kedua setelah sampah organik. Penggunaan
plastik sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Mulai dari pembuatan
perlengkapan rumah tangga sampai kendaraan. Plastik banyak digunakan karena dikenal
sebagai bahan yang tidak mudah rusak dan ringan.
Pengelolaan Sampah dengan 3R
Pengelolaan sampah harus meninggalkan pandangan lama, yaitu kumpulangkut-buang. Muncul pendekatan lain dalam mengatasi masalah lingkungan karena sampah. Prinsip 3R yang terdiri atas reduce, reuse, dan recycle mendorong setiap orang untuk bertanggung jawab dalam mengelola sampah.
Prinsip Pengelolaan Sampah
KESIMPULAN
- Perubahan Bumi bisa disebabkan oleh faktor aktivitas manusia.
- Perubahan lingkungan karena manusia disebabkan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
- Semua aktivitas manusia akan menghasilkan sampah.
- Sampah yang tidak dapat terurai, contohnya plastik akan menimbulkan kerusakan lingkungan.
- Sampah plastik bisa mencemari lingkungan dan mengandung bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
Topik C: Permasalahan Lingkungan Mengancam Kehidupan
Manusia membutuhkan udara yang
bersih untuk bisa bernapas. Air digunakan
manusia untuk minum, mandi, dan mencuci. Tumbuhan seperti padi dibutuhkan
sebagai salah satu sumber bahan pokok. Hutan menghasilkan kayu untuk kebutuhan
bahan konstruksi, misalnya membangun rumah. Jika kayu di hutan terus diambil
tanpa melakukan penanaman kembali akan berakibat hutan gundul. Hutan yang
gundul tidak memiliki kualitas air dan udara yang baik, tanah mudah longsor,
dan habitat hutan menjadi rusak.
Manusia membutuhkan kebutuhan
pangan, seperti ikan untuk memenuhi kebutuhan
protein hewani. Beberapa orang dengan tidak bertanggung jawab mengambil sumber
daya laut menggunakan racun atau bahan peledak. Kegiatan tersebut menyebabkan
terumbu karang yang merupakan tempat hidup berbagai jenis laut mengalami
kerusakan.
Manusia juga membutuhkan
sandang, yaitu pakaian. Pada era modern ini,
pakaian lebih banyak diproduksi oleh pabrik. Hasil kegiatan industri seperti pabrik
akan menyisakan limbah kimia berbahaya. Limbah tersebut harus diolah dan tidak
boleh dibuang begitu saja ke sungai. Limbah bisa meracuni makhluk hidup yang
hidup di sungai, seperti ikan.
Interaksi Manusia dan
Lingkungan
Konservasi adalah pengelolaan
sumber daya alam dan pemanfaatannya secara bijaksana agar menjamin ketersediaan
sumber daya alam tersebut. Manusia membutuhkan air bersih, udara segar,
makanan, dan energi untuk tetap hidup.
Untuk menjaga sumber daya alam tersebut tetap ada, manusia perlu melakukan konservasi.
Contohnya dengan menerapkan prinsip 3R atau menangkap ikan dengan alat
penangkap ikan yang aman.
Interaksi negatif antara
lingkungan dan kebutuhan hidup manusia, misalnya pada penggunaan kayu yang tumbuh di hutan.
Kayu banyak digunakan untuk kebutuhan papan, yaitu untuk membangun rumah atau
membuat peralatan rumah tangga. Orang akan menebang pepohonan di hutan untuk
mengambil dan memanfaatkan kayunya. Namun, dilakukan dengan membakar tanaman lain
yang tidak digunakan sehingga terjadi kebakaran hutan. Hal tersebut menimbulkan
interaksi negatif antara lingkungan dan kebutuhan hidup manusia.
Deforestasi
Deforestasi menghancurkan
banyak pohon. Padahal, pohon berfungsi sebagai
penghasil utama oksigen untuk bernapas. Pohon juga yang menyeimbangkan jumlah
oksigen dan karbon dioksida di udara. Jika pohon terus-menerus ditebang habis,
jumlah oksigen di udara akan berkurang. Hutan berperan untuk melindungi dan
menyimpan sumber air. Hutan dapat memurnikan
air secara alami. Selain itu, hutan dapat mencegah terjadinya banjir saat
terjadi hujan. Tanpa hutan, sumber air akan sulit dan rawan terjadi banjir saat
hujan.
Deforestasi juga mengancam
habitat tumbuhan dan binatang yang ada di dalamnya. Saat pohon ditebang, binatang akan
kehilangan sumber makanan dan tempat tinggal. Tanpa makanan dan tempat tinggal,
binatang tidak bisa bertahan hidup.
KESIMPULAN
- Manusia melakukan interaksi dengan lingkungan di Bumi untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
- Interaksi negatif dapat menyebabkan permasalahan lingkungan, misalnya berkurangnya sumber daya alam.
- Permasalahan lingkungan juga berdampak pada manusia sehingga harus berperan untuk mencari solusi.
Kosakata Baru
- tsunami: gelombang laut dahsyat yang terjadi karena gempa Bumi atau letusan gunung api di dasar laut
- puting beliung: angin yang bergerak dengan cepat dan memiliki tekanan tinggi
- badai: angin kencang yang menyertai cuaca buruk
- lempeng: bagian kulit Bumi dengan ketebalan antara 50 sampai 250 kilometer
- tektonik: proses gerakan pada kerak Bumi yang menimbulkan lekukan, lipatan, retakan, dan patahan.
- erupsi: letusan gunung api
- lava: lahar
- lahar: lumpur batu yang keluar dari kawah gunung berapi
- mikro plastik: komponen plastik yang berukuran kurang dari lima milimeter
- biota: keseluruhan flora dan fauna yang terdapat di dalam suatu daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar