Senin, 23 Desember 2024

Materi Pelajaran: BAB 8 Bumiku Sayang, Bumiku Malang

Setiap hari, manusia akan mengalami perubahan. Tinggi yang bertambah, umur yang semakin dewasa. Ternyata, perubahan tidak hanya dialami oleh manusia. Bumi tempat manusia tinggal juga mengalami perubahan. Bumi yang manusia tinggali sekarang, berbeda dengan Bumi ketika masih bayi. 






Tujuan Pembelajaran:

  1. Mencari hubungan faktor alam dan perbuatan manusia dengan perubahan kondisi alam di permukaan Bumi.
  2. Mengidentifikasi pola hidup yang menyebabkan terjadinya permasalahan lingkungan.
  3. Memprediksi dampak permasalahan lingkungan terhadap kondisi sosial, kemasyarakatan, dan ekonomi.


VIDEO PEMBELAJARAN

Disajikan video pembelajaran terkait materi ini.


Topik A: Bumi Berubah

Bumi selalu mengalami perubahan. Perubahan ini bisa terjadi secara alami dan tanpa peran dari manusia. Penyebabnya, yaitu peristiwa alam. Peristiwa alam terjadi bukan karena pengaruh kegiatan manusia sehingga tidak mampu mencegah terjadinya peristiwa tersebut. Banyak sekali contoh peristiwa alam. Beberapa peristiwa alam yang paling sering terjadi dan berbahaya adalah gempa bumi, gunung meletus, dan gelombang tsunami. Peristiwa alam bisa terjadi karena aktivitas yang ada di dalam Bumi sehingga  tidak dapat dilihat oleh manusia hanya dengan mata. Contohnya gempa bumi dan gelombang tsunami. Bisa juga karena aktivitas yang terjadi di bagian luar Bumi dan terdapat tanda-tanda yang bisa manusia amati. Misalnya gunung meletus, angin puting beliung, dan badai.

 

Bencana Alam

Bentuk peristiwa alam bisa bermacam-macam. Peristiwa alam dapat terjadi di darat, laut, maupun udara. Penyebabnya pun bisa berbeda-beda. Peristiwa alam bisa menjadi suatu bencana jika membawa kerugian bagi manusia. Bencana adalah sesuatu yang dapat mengancam dan mengganggu kehidupan manusia. Bencana yang terjadi karena adanya peristiwa alam disebut bencana alam.  Contoh peristiwa alam yang dapat menjadi bencana alam di antaranya gempa Bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

Indonesia merupakan negara  yang rawan bencana terutama gempa Bumi. Hal ini disebabkan oleh letak Indonesia yang dilalui oleh jalur pertemuan tiga lempeng tektonik. Gempa Bumi terjadi karena adanya tumbukan antar lempeng Bumi, patahan aktif, aktivitas gunung merapi, atau runtuhan batuan. Aktivitas ini menimbulkan getaran di permukaan Bumi.


Bencana Alam Gempa Bumi

Indonesia merupakan negara yang rawan terjadi bencana alam. Salah satu bencana alam yang sering terjadi, yaitu gempa Bumi. Hal ini dikarenakan Indonesia dilalui tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.

Jika dua lempeng bertemu di suatu sesar, keduanya bisa bergerak saling  menjauhi, saling mendekati, atau saling bergeser. Biasanya, gerakan ini tidak dapat dirasakan manusia. Ada saatnya, gerakan lempeng ini saling mengunci sehingga terjadi  kumpulan energi yang berlangsung terus-menerus. Lalu, batuan pada lempeng tektonik tidak kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan energi yang mendadak. Saat itulah terjadi peristiwa yang disebut gempa Bumi.

Gempa Bumi juga bisa diakibatkan oleh aktivitas gunung api. Saat gunung  api melakukan aktivitas vulkanik, yaitu erupsi, Gunung api akan mengeluarkan awan panas, hujan abu, lava, gas beracun, dan banjir lahar. Gempa Bumi dan letusan gunung api dapat mengakibatkan bencana alam  lain, contohnya tsunami. Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan. Penyebab tsunami paling banyak dikarenakan gempa Bumi di dasar laut. Gempa Bumi tersebut mengakibatkan rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan kecepatan hingga lebih 900 km per jam. Ketika gelombang sampai daratan akan menyapu dan menghancurkan semua yang dilewati.!

 

KESIMPULAN:

  1. Bumi selalu mengalami perubahan. Perubahan bisa terjadi karena peristiwa alam, yaitu aktivitas yang ada di dalam Bumi.
  2. Bumi berubah karena faktor alam dan hal ini tidak dapat dicegah oleh manusia.
  3. Peristiwa alam bisa menjadi bencana alam jika menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.=
  4. Bencana alam bisa berupa kejadian gempa Bumi, gunung meletus, angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor.

Topik B: Oh, Lingkungan Jadi Rusak

Perubahan di lingkungan bisa terjadi dengan cepat atau perlahan-lahan. Perubahan dengan cepat mengakibatkan perubahan lingkungan yang dapat dilihat dengan segera. Misalnya, perubahan lingkungan karena bencana, seperti gempa, gunung meletus, atau tanah longsor.

Berbeda dengan perubahan lingkungan yang perlahan yang efeknya dapat  terlihat dalam jangka waktu yang lebih lama. Perubahan lingkungan secara perlahan bisa disebabkan oleh aktivitas manusia.

Berbagai kegiatan manusia dapat menyebabkan perubahan lingkungan  tanpa manusia sadari. Kegiatan manusia tersebut didasari oleh kebutuhan untuk tetap hidup. Misalnya, manusia membutuhkan kayu untuk membangun rumah sehingga menebang pohon di hutan. Jika tidak ada penanaman kembali, lama kelamaan hutan akan gundul.

 

Manusia dan Sampah

Hampir semua aktivitas manusia akan menghasilkan sampah. Jumlah manusia yang bertambah juga menyebabkan semakin bertambahnya sampah yang dihasilkan. Beberapa sampah mengandung bahan yang membutuhkan waktu lama untuk terurai, contohnya plastik. Plastik akan tetap menjadi sampah untuk waktu yang lama.

Sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik, misalnya dibuang ke  sungai akan mencemari lingkungan. Air sungai tidak bisa dimanfaatkan karena mengandung mikroplastik. Mikroplastik dapat menjadi tempat menempelnya bahan berbahaya lain.dunia.

Kemudian, sampah dari sungai akan mengalir ke laut. Laut pun akan  tercemar oleh sampah plastik. Biota laut, seperti plankton secara tidak sengaja dapat memakan mikroplastik. Kemudian, plankton akan dimakan ikan dan ikan tersebut dimakan oleh manusia. Dengan demikian, mikroplastik berpindah dari plankton ke makhluk lain termasuk manusia.

Proses trasfer mikroplastik di laut ke tubuh manusia 

Mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah besar dapat membahayakan kesehatan. Plastik yang tidak bisa keluar dari usus akan mengendap di dalam tubuh. Lama kelamaan dapat mengganggu sistem pencernaan.

 

Komposisi Sampah

Pertambahan jumlah penduduk merupakan salah satu faktor meningkatnya jumlah sampah di suatu wilayah. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, komposisi sampah yang ada di Indonesia berupa 57% sampah organik (sisa makanan, kayu ranting daun), 16% sampah plastik, 10% sampah kertas, dan sampah lainnya sebesar 17%.

Komposisi Sampah di Indonesia

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup dan cenderung lebih bisa terurai. Pengolahan sampah organik bisa dilakukan dengan cara membuat kompos. Kompos dapat berfungsi untuk menyuburkan tanah. 

Apakah masih terus berjalan? Sampah plastik merupakan komposisi sampah terbanyak kedua setelah sampah organik. Penggunaan plastik sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Mulai dari pembuatan perlengkapan rumah tangga sampai kendaraan. Plastik banyak digunakan karena dikenal sebagai bahan yang tidak mudah rusak dan ringan.

 




Pengelolaan Sampah dengan 3R

Pengelolaan sampah harus meninggalkan pandangan lama, yaitu kumpulangkut-buang. Muncul pendekatan lain dalam mengatasi masalah lingkungan karena sampah. Prinsip 3R yang terdiri atas reduce, reuse, dan recycle mendorong setiap orang untuk bertanggung jawab dalam mengelola sampah.

Prinsip Pengelolaan Sampah


KESIMPULAN

  1. Perubahan Bumi bisa disebabkan oleh faktor aktivitas manusia.
  2. Perubahan lingkungan karena manusia disebabkan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
  3. Semua aktivitas manusia akan menghasilkan sampah.
  4. Sampah yang tidak dapat terurai, contohnya plastik akan menimbulkan kerusakan lingkungan.
  5. Sampah plastik bisa mencemari lingkungan dan mengandung bahan yang berbahaya bagi kesehatan.

Topik C:  Permasalahan Lingkungan Mengancam Kehidupan


Manusia selalu bergantung dengan sumber daya alam yang ada di Bumi. Bumi menyediakan makanan dan bahan lain untuk kebutuhan manusia sehingga bisa bertahan hidup. Sumber daya alam yang disediakan Bumi meliputi air, udara, tanah, tumbuhan, hewan, sinar matahari, dan masih banyak lagi.

Manusia membutuhkan udara yang bersih untuk bisa bernapas. Air  digunakan manusia untuk minum, mandi, dan mencuci. Tumbuhan seperti padi dibutuhkan sebagai salah satu sumber bahan pokok. Hutan menghasilkan kayu untuk kebutuhan bahan konstruksi, misalnya membangun rumah. Jika kayu di hutan terus diambil tanpa melakukan penanaman kembali akan berakibat hutan gundul. Hutan yang gundul tidak memiliki kualitas air dan udara yang baik, tanah mudah longsor, dan habitat hutan menjadi rusak.

Manusia membutuhkan kebutuhan pangan, seperti ikan untuk memenuhi  kebutuhan protein hewani. Beberapa orang dengan tidak bertanggung jawab mengambil sumber daya laut menggunakan racun atau bahan peledak. Kegiatan tersebut menyebabkan terumbu karang yang merupakan tempat hidup berbagai jenis laut mengalami kerusakan.

Manusia juga membutuhkan sandang, yaitu pakaian. Pada era modern  ini, pakaian lebih banyak diproduksi oleh pabrik. Hasil kegiatan industri seperti pabrik akan menyisakan limbah kimia berbahaya. Limbah tersebut harus diolah dan tidak boleh dibuang begitu saja ke sungai. Limbah bisa meracuni makhluk hidup yang hidup di sungai, seperti ikan.

 

Interaksi Manusia dan Lingkungan


Setiap hari, manusia berinteraksi dengan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Interaksi tersebut memiliki dua sisi, yaitu interaksi positif dan interaksi negatif. Interaksi positif yang dihasilkan, yaitu adanya konservasi.

Konservasi adalah pengelolaan sumber daya alam dan pemanfaatannya secara bijaksana agar menjamin ketersediaan sumber daya alam tersebut. Manusia membutuhkan air bersih, udara segar, makanan, dan energi untuk tetap  hidup. Untuk menjaga sumber daya alam tersebut tetap ada, manusia perlu melakukan konservasi. Contohnya dengan menerapkan prinsip 3R atau menangkap ikan dengan alat penangkap ikan yang aman.


Kegiatan Konservasi Hutan Gundul

Interaksi negatif antara lingkungan dan kebutuhan hidup manusia, misalnya  pada penggunaan kayu yang tumbuh di hutan. Kayu banyak digunakan untuk kebutuhan papan, yaitu untuk membangun rumah atau membuat peralatan rumah tangga. Orang akan menebang pepohonan di hutan untuk mengambil dan memanfaatkan kayunya. Namun, dilakukan dengan membakar tanaman lain yang tidak digunakan sehingga terjadi kebakaran hutan. Hal tersebut menimbulkan interaksi negatif antara lingkungan dan kebutuhan hidup manusia.

 

Deforestasi


Salah satu aktivitas manusia yang merusak Bumi, yaitu deforestasi. Deforestasi bisa dikatakan sebagai penggundulan hutan. Pohon ditebang secara besar besaran untuk diambil kayunya. Selain itu, bisa juga bertujuan untuk pembukaan lahan tanpa izin, misalnya pertanian atau perkebunan.

Deforestasi menghancurkan banyak pohon. Padahal, pohon berfungsi  sebagai penghasil utama oksigen untuk bernapas. Pohon juga yang menyeimbangkan jumlah oksigen dan karbon dioksida di udara. Jika pohon terus-menerus ditebang habis, jumlah oksigen di udara akan berkurang. Hutan berperan untuk melindungi dan menyimpan sumber air. Hutan dapat memurnikan air secara alami. Selain itu, hutan dapat mencegah terjadinya banjir saat terjadi hujan. Tanpa hutan, sumber air akan sulit dan rawan terjadi banjir saat hujan.

Deforestasi juga mengancam habitat tumbuhan dan binatang yang ada di dalamnya. Saat pohon ditebang, binatang akan kehilangan sumber makanan dan tempat tinggal. Tanpa makanan dan tempat tinggal, binatang tidak bisa bertahan hidup.

 

KESIMPULAN

  1. Manusia melakukan interaksi dengan lingkungan di Bumi untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
  2. Interaksi negatif dapat menyebabkan permasalahan lingkungan, misalnya berkurangnya sumber daya alam.
  3. Permasalahan lingkungan juga berdampak pada manusia sehingga harus berperan untuk mencari solusi.

 

Kosakata Baru

  1. tsunami: gelombang laut dahsyat yang terjadi karena gempa Bumi atau letusan gunung api di dasar laut
  2. puting beliung: angin yang bergerak dengan cepat dan memiliki tekanan tinggi
  3. badai: angin kencang yang menyertai cuaca buruk
  4. lempeng: bagian kulit Bumi dengan ketebalan antara 50 sampai 250 kilometer
  5. tektonik: proses gerakan pada kerak Bumi yang menimbulkan lekukan, lipatan, retakan, dan patahan.
  6. erupsi: letusan gunung api
  7. lava: lahar
  8. lahar: lumpur batu yang keluar dari kawah gunung berapi
  9. mikro plastik: komponen plastik yang berukuran kurang dari lima milimeter
  10. biota: keseluruhan flora dan fauna yang terdapat di dalam suatu daerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru:

Sambutan Pengurus KKG

Dibawah ini sambutan sebagai pengurus forum kelompok kerja guru pada pembukaan kegiatan KKG di gugus atau sekbin di kecamatan.

Postingan Populer