Kamis, 22 November 2012
Senin, 12 November 2012
Jumat, 09 November 2012
Budaya Tari Tradisi
1.
Kraton Sebagai Pusat Tari Tradisi, Keraton
sebagai pusat seni/budaya berperan sebagai pengembangan seni. Atau sebagai
wahana dilegalisasikannya ragam-ragam seni yang kemudian disyahkan sebagai seni
keraton (adiluhung). Seni Pertunjukan Tradsi Karaton
dibatasi sebagai seni pertunjukan yang dibentuk dan dikembangkan di
kalangan Istana, untuk keperluan yang berhubungan dg kerajaan, baik bersifat
sosial budaya maupun sosial politik. Seni pertunjuakan tradisi Keraton tidak lepas
dengan pengaruh budaya asing seperti; Cina, Hindu, Budha, Islam, Barat dan
pengaruh dari kebudayaan petani pedesan.
2.
Seni Tari Di Keraton, Bagian dari “Kebudayaan Jawi”( Cultural), Bagian
dari Lembaga Karaton (Struktural), Bagian dari Ritual di Karaton (Sosial), Bagian
dari “event” di Karaton
3.
Dimensi Cultural, Salah satu dari kebudayaan Jawa, Kebudayaan Jawi = uwoh pangolahing
budi = makarti lair& batos (melekat makna filosofi/pasemon), Cabang lain : tata
bahasa & kasusastran, gending&karawitan, wayang&pedalangan, rupa tatacara,upacara,subasita,
pusaka, japa-mantra, kepercayaan, dsb.
4.
Dimensi Struktural, Tari Putri:dibawah Pengageng Parentah Keputren (biasanya Putridalem), Sesepuh:Bupati
estri, pangkat Raden Tumenggung (RT). Misal RT Pamardi Srimpi, RT. Kusuma
Hapsari. Tari Kakung: dibawah Kadipaten Kaparak Mandrabudaya, nama bagian
Langentaya, Sesepuh : Bupati Sepuh (KRT) atau sentana Abdidalem (KRMHT, BPH)
5.
Tari Putri (Dimensi
Struktural):
a.
Semua penari putri adalah abdidalem badhaya/bedhaya (bisa berasal dari
luar Karaton, bisa berasal dari sentana non Putri dalem Sinuhun)
b.
Penari yang putridalem biasanya hanya untuk keperluan non Bedhaya
Ketawang. Misal; disuguhkan untuk dipentaskan di depan tamu Sinuhun.
c.
Latihan wajib: Rabu &Sabtu (termasuk sentana / putridalem. Selasa Kliwon
untuk adbi dalem
d.
Pentas wajib Tingalan Jumenengan dalem (Bedhaya Ketawang)
e.
Sebagian abdidalem Bedhaya diangkat Sinuhun sebagai garwa selir (garwa
ampeyan).
f.
Jenis Tari Karaton; Bedhaya, Srimpi, Pethilan
g.
Tari Bedhaya bila ditarikan di Karaton 9 penari, kalau diluar Karaton
biasanya 7 penari (kecuali atas ijin Raja)
6.
Tari Kakung (Dimensi Struktural):
a.
Semua penari kakung adalah abdidalem (bisa berasal dari luar Karaton,
bisa berasal dari sentana)
b.
Penari sentana non abdidalem dan putradalem biasanya menari
untuk event tertentu
c.
Sebagian abdidalem juga dari abdidalem prajurit “Panyutra”
d.
Latihan wajib: Senin dan Kemis di Maligi atau di sebelah Parasedyo.
(termasuk kewajiban Putradalem dan Sentana dalem)
e.
Tidak ada pentas wajib
f.
Jenis tari Kakung : wireng, pethilan.
g.
Beberapa abdidalem : RT Kusuma Kesawa, KRT S. Maridi Tandakusuma, R. Ng.
Wignya Hambegsa, R. Ng. Atmo Bratono, R. Ng. Jaga Laksita, M. Ng Harto
Sukalewo, dsb
7. Dimensi Sosial:
a.
Seni Tari menjadi bagian dari ritual (upacara adat) di Karaton.
b.
Bedhaya Ketawang pada Tingalan Jumenengan dalem Hingkang Sinuhun
c.
Chanthang Balung, prajurit Penyutra pada upacara Garebek (Mulut, Besar)
8.
Dimensi Promosional:
a.
Seni Tari menjadi seni pertunjukan dalam berbagai acara di Karaton,
maupun di luar Karaton.
b.
Dapat bersifat bisnis maupun non bisnis
c.
Misalnya; Festival Karaton, Pameran dalam rangka Sekaten, Royal Dinner, Lawatan ke luar
negeri.
d.
Bentuk dan Isi Tari
1. Bentuk, Sesuatu yang tampak secara visual
a. Gerak, Ketrampilan
bergerak, atau kecakapan dalam membawakan atau mencipta gerak. Unsur
ketrampilan mendidik watak tata tertib, sabar, Pembinaan rasa
kelompok, pendorong kerjasama, Sarana sosialisasi, pembinaan mental, Rekreasi, pelepasan emosi
1) Jenis Gerak Tari Putri, Trapsilantaya, Nikelwarti, Lumaksana Lembehan kanan, Lumaksana Ridong Sampur, Lumaksana Nayung, Lumaksana Keputren, Sindet, Ngigel, Sabetan, Srisik, dll
2) Jenis Gerak Tari Alus, Trapsilantaya, Nikel warti, Lumaksana Dadap Anoraga, Lukamsana Impuran, Lumaksana Bambangan, Lumaksana Nayung, Besut, Ngigel, Ombak Banyu, Srisik
3) Jenis Gerak Tari Gagah, Trapsilantaya, Nikelwarti, Lumaksana Kalang Tinantang, Lumaksana Bapang, Besut, Sabetan, Ombak Banyu, Srisik
4) Macam-macam
Gerak:
a) Gerak
Kepala ; Pacak gulu,
gedheg, tolehan, gebes, mbantheng gambul, banyak slulup, ngregeh lung
b) Gerak
Tangan; ukel karno, adu
manis, ulap-ulap, tawing, ukel pakis,
dsb
c) Bentuk
tangan dan Jari;
Nyempurit, Ngrayung, Kepelan, Naga rangsang, Mblarak sempal,
d) Gerak
kaki; debeg gejug,
kengser, mendhak, junjungan, tanjak, seredan, kicat, trecet, srisik
e) Gerak
badan ; ogek lambung,
Entragan,
b. Rias Busana Mengembangkan kreatifitas, Sopan santun, Memahami potensi budaya lokal,
Meningkatkan kepekaan, paduan warna, desain, garis, dsb. Simbol, makna
1) Busana:
a) Bagian kepala: Irah-irahan;
makutha, pogog, gelung, tekes, udeng, iket, blangkon, jamang, sumping, plim,
udal2an
b) Bagian leher, kalung kace, kalung ulur, srempang, tiba dada,
c) Bagian badhan dan tangan, kain, sabuk, epek, slepe, uncal, praba, sampur, rapek, klat bahu,
gelang, baju, rompi, boro, samir, keris, kolong keris
d) Bagian kaki, binggel, celana
2) Rias, Bentuk Alis, Godeg, Sogokan
c. Musik Tari, Mengenal irama, Mengenal rasa musikalitas, Meningkatkan kepekaan lingkungan, Ktrativitas. Contoh: Ladrang, Ketawang, Lancaran, Gendhing, Gangsaran
d.
Pola
lantai, Kekuatan garis yang dibuat, Karakter garis, Kerjasama, Saling Menghargai. Contohnya: Paju Pat, Ngiris tempe, Montor Mabur, Jejer wayang, Urut kacang, Jeblos, Adu kanan, Adu kiri, Adu arep
e. Setting / Property, Kreativitas, Makna, Simbol, Penguasaan ruang
f.
Lampu
g. Casting/ Pemeranan
2.
Isi, Apa yang muncul di balik bentuk Isi:
a. Nilai
b. Rasa, Regu, Gagah, Kenes, Rempeg, Agung, Pernes
c. Suasana, Konflik, Kacau, Semrawut, Tenang, Damai, Agung, Wingit
Tema garapan:
a.
Nilai
heroik / pahlawan
b.
Cinta
kasih sesama manusia
c.
Cinta
kasih dengan alam sekitar
d.
Megenal
suasana garapan
e.
Mengeal
rasa garapan
f.
Dll
Menentukan tema
a.
Memilih
tema garapan
1) Literer
a)
Ceritera
b)
Dongeng
c)
Novel
d)
Babad,
dll
2) Non literer
a)
Gerak
b)
Musik
c)
Busana,
dll
Senin, 05 November 2012
Sabtu, 03 November 2012
10 ORGANISASI DI BAWAH NAUNGAN PROGDI FKIP UMS
BEM FKIP UMS
HMP PGSD FKIP UMS
HMP PKN FKIP UMS
HMP MATEMATIKA FKIP UMS
HMP AKUNTANSI FKIP UMS
HMP PG-PAUD FKIP UMS
HMP PBSID FKIP UMS
HMP GEOGRAFI FKIP UMS
HMP B. INGGRIS FKIP UMS
HMP BIOLOGI FKIP UMS
Jumat, 02 November 2012
Mengenal Sedikit Tentang Inovasi
Inovasi merupakan segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia yang memiliki sifat kebaharuan. Munculnya inovasi biasanya didasari oleh beberapa hal yaitu: lingkungan, kebutuhan, dan rasa ingin tahu yang tinggi serta daya imajinasi.
Kamis, 01 November 2012
Ciri Kecenderungan Belajar Anak Usia SD
1. Konkri, proses belajar
beranjak dari hal-hal yang konkret yakni yang dapat dilihat,
didengar, dibaui, diraba,
dan diotak-atik, dengan
titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar.
2.
Integratif, anak memandang sesuatu yang dipelajari
sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai
disiplin ilmu, hal ini melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni dari
hal umum ke bagian demi bagian.
3. Hierarkis, cara
anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke
hal-hal yang lebih kompleks. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu
diperhatikan mengenai urutan
logis, keterkaitan antar
materi, dan cakupan keluasan serta kedalaman materi.
Langganan:
Postingan (Atom)
Postingan Terbaru:
MAGNET
Gaya magnet adalah gaya tarik atau gaya tolak yang dihasilkan oleh suatu medan magnet. Beberapa logam, seperti besi tertentu memiliki medan ...
Postingan Populer
-
Lingkaran merupakan salah satu bangun datar yang memiliki satu sisi dengan simetri putar dan lipat yang tidak terhingga. Lingkaran memili...
-
Materi perkalian, pembagian, dan operasi hitung campuran adalah materi untuk siswa kelas tiga sekolah dasar semster pertama. Dalam pembela...
-
Tangga nada merupakan susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada, mulai dari salah satu nada dasar sampai dengan nada o...