Inovasi merupakan segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia yang memiliki sifat kebaharuan. Munculnya inovasi biasanya didasari oleh beberapa hal yaitu: lingkungan, kebutuhan, dan rasa ingin tahu yang tinggi serta daya imajinasi.
Inovasi yang muncul karena lingkungan misalnya ketika seseorang berada di lingkungan yang lebih dingin maka muncullah kipas angin atau Air Conditioner atau berada di lingkungan dingin yang sangat ekstrim maka manusia menciptakan pemanas ruangan dan mesin pemanas air. Masih banyak lagi inovasi yang dikembangkan manusia dari dulu hingga sekarang yang didasari oleh lingkungan. dari segi kebutuhan misalnya manusia menciptakan berbagai macam makanan, pakaian dan kendaraan yang dari dulu hingga sekarang masih terus berkembang untuk terpenuhinya kebutuhan pribadi maupun kelompok. Inovasi yang muncul karena rasa ingin tahu yang tinggi sebagai upaya pengembangan ilmu pengetahuan mislnya diciptakannya teleskop, pesawat luarangkasa, robot penyelam dan lain sebagainya. sedangkan dari segi imajinasi banyak inovasi yang muncul dari segi ini, misalnya munculnya drone dan robot.
1. Pengertian Inovasi, Inovasi Pendidikan, Inovasi Pembelajaran
a. Inovasi
1) Inovasi sebagai pemasukan atau
pengenalan hal-hal yang baru, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada
atau yang sudah dikenal sebelumnya baik berupa gagasan, metode atau alat (KBBI,1990
: 330).
2) Secara epistemologi, inovasi berasal
dari kata latin, innovation yang berarti pembaruan dan perubahan. Kata
kerjanya innovo yang artinya memperbarui dan mengubah. Inovasi ialah
suatu perubahan yang baru menuju ke arah perbaikan; yang lain atau berbeda dari
yang ada sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan berencana. ( Fuad Ihsan,
2003 : 191 )
3) Inovasi adalah segala sesuatu yang
diciptakan oleh manusia dan dirasakan sebagai hal yang baru oleh seseorang atau
masyarakat, sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupannya.(Suprayekti,2004 : 2 ).
4) Thompson dan Eveland (1967)
mendefinisikan inovasi sama dengan teknologi, yaitu suatu desain yang digunakan
untuk tindakan instrumental dalam rangka mengurangi ketidak teraturan suatu
hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi, inovasi dapat
dipandang sebagai suatu upaya untuk mencapai tujuan tertentu.
5) Rogers dan Shoemaker (1971)
mengartikan inovasi sebagai ide-ide baru, praktek-praktek baru, atau
objek-objek yang dapat dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh individu atau
masyarakat sasaran.
6) Jadi, inovasi dapat dimaknai sebagai
suatu ide, produk, informasi teknologi, kelembagaan, perilaku, nilai-nilai,
atau praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima, dan
digunakan/diterapkan oleh sebagian besar warga masyarakat dalam suatu lokalitas
tertentu, yang dapat mendorong terjadinya perbaikan mutu yang signifikan bagi
individu, kelompok, organisasi, dan masyarakat yang bersangkutan.
b. Inovasi Pendidikan
1)
Inovasi
pendidikan ialah suatu perubahan yang baru dan bersifat kualitatif, berbeda
dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan
kemampuan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu dalam pendidikan,
(Suryosubroto, 1990: 127).
2)
Inovasi
pendidikan adalah inovasi yang terjadi di bidang pendidikan atau inovasi yang
terjadi untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi di bidang pendidikn. Jadi
inovasi pendidikan adalah: suatu ide, barang metode, yang dirasakan atau
diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat)
baik berupa hasil invensi atau diskoveri, yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan (Ibrahim,1988: 51).
c. Inovasi Pembelajaran
1)
Inovasi
adalah perubahan baru, memperbaiki atau memodifikasi yang lama. Sedangkan
pembelajaran adalah segala sesuatu yang membuat orang belajar. Jadi, inovasi
pembelajaran adalah perubahan baru yang ada dalam pembelajaran yang mampu
membuat orang mau dan tertarik untuk belajar.
2)
Inovasi
pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu upaya baru dalam proses pembelajaran,
dengan menggunakan berbagai metode, pendekatan, sarana dan suasana yang
mendukung untuk tercapainya tujuan pembelajaran.
2.
Masalah dan tantangan untuk berinovasi
a. Masalah yang menyebabkan pentingnya
melakukan inovasi pendidikan
1) Perkembagan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2) Demografi, Sosial, dan Kultural.
3) Kebutuhan Masyarakat akan Pendidikan
yang Lebih Baik.
4) Kurang Sesuainya antara Pendidikan
dengan Kebutuhan Dunia Usaha.
5) Kurangnya Sarana dan Prasarana
Pendidikan.
b. Pendidikan kita dewasa ini menghadapi berbagai tantangan dan
persoalan, diantaranya:
1) Bertambahnya jumlah penduduk yang sangat cepat dan
bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapat pendidikan, yang secara
kumulatif menuntut tersedianya sarana pendidikan yang memadai.
2) Berkembangnya ilmu pengetahuan yang modern
menghendaki dasar-dasar pendidikan yang kokoh dan penguasaan kemampuan
terus-menerus, dan menuntut pendidikan yang lebih lama sesuai dengan konsep
pendidikan seumur hidup (life long education).
3) Berkembangnya teknologi yang mempermudah manusia
dalam menguasai dan memanfaatkan alam dan lingkungannya.
3.
Difusi Dan Diseminasi Inovasi
a.
Pengertian Difusi dan Diseminasi Inovasi
Difusi ialah proses komunikasi inovasi antara warga masyarakat (anggota
sistem sosial), dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu.
Komunikasi dalam definisi ini ditekankan dalam arti terjadinya saling tukar
informasi (hubungan timbal balik), antar beberapa individu baik secara memusat (konvergen)
maupun memencar (divergen) yang berlangsung secara spontan. Dengan adanya
komunikasi ini akan terjadi kesamaan pendapat antar warga masyarakat tentang
inovasi. Jadi difusi dapat merupakan salah satu tipe komunikai yakni komunikasi
yang mempunyai ciri pokok, pesan yang dikomunikasikan adalah hal yang baru
(inovasi).
Rogers membedakan antara sistem difusi sentralisasi dan sistem difusi desentralisasi.
Dalam sistem difusi sentralisasi, penentuan tentang berbagai hal seperti: kapan
dimulainya difusi inovasi, dengan saluran apa, siapa yang akan menilai
hasilnya, dan sebagainya, dilakukan oleh sekelompok kecil orang tertentu atau
pimpinan agen pembaharu. Sedangkan dalam sistem difusi desentralisasi,
penentuan itu dilakukan oleh klien (warga masyarakat) bekerja sama dengan
beberapa orang yang telah menerima inovasi. Dalam pelaksanaan sistem difusi
desentralisasi yang secara ekstrim tidak perlu ada agen pembaharu. Warga
masyarakat itu sendiri yang bertanggungjawab terjadinya difusi inovasi.
Diseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan,
dan dikelola. Jadi kalau difusi terjadi secara spontan, maka diseminasi dengan
perencanaan. Dalam pengertian ini dapat juga direncanakan terjadinya difusi.
Misalnya dalam penyebaran inovasi penggunaan pendekatan ketrampilan proses
dalam proses belajar mengajar.
Setelah diadakan percobaan ternyata dengan pendekatan keterampilan proses belajar
mengajar dapat berlangsung secara efektif dan siswa aktif belajar. Maka hasil
percobaan itu perlu didesiminasikan. Untuk menyebarluaskan cara baru tersebut,
dengan cara menatar beberapa guru dengan harapan akan terjadi juga difusi
inovasi antar guru di sekolah masing-masisng. Terjadi saling tukar informasi
dan akhirnya terjadi kesamaan pendapat antara guru tentang inovasi tersebut.
b.
Elemen Difusi Inovasi
Rogers mengemukakan ada 4 elemen pokok difusi inovasi, yaitu: (1) inovasi,
(2) komunikasi dengan saluran tertentu, (3) waktu, dan (4) warga masyarakat
(anggota sistem sosial). Untuk jelasnya setiap elemen diurakan sebagai berikut:
1)
Inovasi
Inovasi ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai suatu
yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik berupa hasil invensi atau
diskoveri yang diadakan untuk mencapai tujuan tertentu. Baru di sini diartikan
mengandung ketidak tentuan (uncertainty), artinya sesuatu yang mengandung
berbagai alternatif. Sesuatu yang tidak tentu masih terbuka berbagai
kemungkinan bagi orang yang mengamati, baik mengenai arti, bentuk, manfaat, dan
sebagainya. Dengan adanya informasi berarti mengurangi ketidak tentuan
tersebut, karena dengan informasi itu berarti memperjelas arah pada satu
alternatif tertentu.
2)
Komunikasi dengan saluran tertentu
Komunikasi dalam difusi inovasi ini diartikan sebagai proses pertukaran
informasi antara anggota sistem sosial, sehingga terjadi saling pengertian
antara satu dengan yang lain. Difusi adalah salah satu tipe komunikasi yang
menggunakan hal yang baru sebagai bahan informasi. Inti dari pengertian difusi
ialah terjadi komunikasi (pertukaran informasi) tentang sesuatu hal yang baru
(inovasi). Kegiatan komunikasi dalam proses difusi mencakup hal-hal sebagai
berikut: (1) suatu inovasi, (2) individu atau kelompok yang telah mengetahui
dan berpengalaman dengan inovasi, (3) individu atau kelompok yang lain yang
belum mengenal inovasi, (4) saluran komunikasi yang menggabungkan antara kedua
pihak tersebut.
3)
Waktu
Waktu adalah elemen yang penting dalam proses difusi, karena waktu
merupakan aspek utama dalam proses komunikasi. Tetapi banyak peneliti komunikasi
yang kurang memperhatikan aspek waktu, dengan bukti tidak menunjukkannya secara
eksplisit variabel waktu. Mungkin hal ini terjadi karena waktu tidak secara
nyata berdiri sendiri terlepas dari suatu kejadian, tetapi waktu merupakan
aspek dari setiap kegiatan.
4)
Warga Masyarakat (anggota sistem sosial)
Ialah hubungan (interaksi antar individu atau orang dengan bekerja sama
untuk memecahkan masalah guna mencapai tujuan tertentu). Anggota sistem sosial
dapat individu, kelompok-kelompok informal, organisasi, dan sub sistem yang
lain. Contohnya: petani di pedesaan, dosen, dan pegawai di perguruan tinggi,
kelompok dokter di rumah sakit, dan sebagainya. Semua anggota sistem sosial
bekerja sama untuk memecahkan masalah guna mencapai tujuan bersama. Dengan
demikian maka sistem sosial merupakan ikatan bagi anggotanya dalam melakukan
kegiatan artinya anggota tentu saling pengertian dan hubungan timbal balik.
Jadi sistem sosial akan mempengaruhi proses difusi inovasi, karena proses
difusi inovasi terjadi dalam sistem sosial. Proses difusi melibatkan hubungan
antar individu dalam sistem sosial, maka jelaslah bahwa individu akan
terpengaruh oleh sistem sosial dalam menghadapi suatu inovasi. Berbeda sistem
sosial akan berbeda pula proses difusi inovasi, walaupun mungkin dikenalkan dan
diberi fasilitas dengan cara dan perlengkapan yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar