Asas pendidikan
berarti prinsip-prinsip pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan. Adapun
prinsip itu berarti sesuatu yang dipegang sebagai anutan yang utama (Badudu,
2001:1089). Asas pendidikan juga dapat dimaknai sebagai suatu pendiriankan yang
dijadikan pegangan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan.
A. Asas
Individualitas
Pendidikan
adalah sebuah lembaga yang seharusnya bertugas membimbing siswa dalam mengembangkan nilai-nilai
kemanusiaannya agar agar dpat mengemban tugas dalam kehidupan sebagaimana
mestinya. Dalam hal ini Allah telah berfirman yang artinya: “Sesungguhnya kami
menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”. (Qs. 54, al-Qomar:49). Pada ayat
yang lain dikemukakan bahwa: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengankesangguannya. Ia mendapat pahala (darikebajikan) yang diusahakannya dan
ia mendapat siksa (darikejahatan) yang dikerjakannya…..” (Qs.2. al-Baqarah:286).
Kaitannya dengan
hasil akhir pendidikan pendidik harus meyakini bahwa kekuasaan allahlahyang
paling menentukan. Dalam hal ini allah berfirman bahwa “Bukanah kewajibanmu
menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi allahlah yang memberi petunjuk
(memberi taufik) siapayang dikehendaki-nya…… (Qs.2, al-Baqoroh:272). Pendidik
yang ideal, disamping secara lahriah berusaha naun diselingi dengan berdoa
kepada Allah. Doa yang dapat dibaca diantaranya: “Ya tuhanku, lapangkanlah
untukku dadaku. Dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari
lidahku,supayamereka mengerti perkataanku”. (Qs 20, Thaahaa: 25-28).
Bagaimana
implementasi prinsip individualitas dalam proses pendidikan?, dalam hal ini
pendidik perlu memahami beberapa hal, diantaraya:
1. Kegiatan pendidikan merupakan
proses transformasi dan internalisasi nilai-nilai ilahiah.
2. Seorang pendidik bukan saja
mentransfer pengetahuan tetapijuga mensosialisasikan nilai.
3. Pendidik harus memahami bahwa
setiap siswa memiliki batas kemampuan yang tidak sama sehingga dalam membimbing
dan melayani harus berbeda.
4. hasil yang diperoleh juga
berbeda dari setiap individu yang beragam karakter.
5. Pendidik harus memahami bahwa setiap siswa
memiliki karakter yangtidak sama sehingga perlakuanpun harus berbeda.
B. Asas Tutwuri
Handayani
Merupakan konsep
peninggalan dari ki hajar dewantara, yang mengandung makna, bahwa dengan
kewibawaannya seorang pendidik itu hendaknya mengikuti anak dari belakang
kemudian memberi pengaruh. Anak dalam mencari pengetahuan tidak luput dari
hal-hal yang negatif artiya dalam mencari sebuah pengatahuan pasti ada dampak
negatif yang timbul dalam diri anak tersebut dan jika dibiarkan saja maka akan
terjerumus ke jalan yang salah. Tugas guru adalah membimbing anak tersebut dari
belakang dan membenarkan jika ada perlakuan yang negatif/menyimpang.
Konsep asas tut
wuri handayani, mengandung nilai dan makana kepemimpinan dan keteladanan. Di
dunia ini sudah diakui oleh banyak orang dari berbagai kalangan tentang figur
teladan yang tidak ada duannya yaitu nabi muhammad SAW. Allah berfirman bahawa: “ sesungguhnya telah
ada pada diri rosulullah itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang
mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut
allah” (Qs.33, al-Ahzab:21).
Implementasi
pendidik sebagai panutan berupa perilaku pendidik penuh dengan nilai akhlakul
karimah dapat diidentifikasi sbb:
1. Al-Hubb
(kecintaan): pendidik berusaha menanamkan kecintaan terhadap tugasnya dan anak
didiknya.
2. Professional: pendidik
harus bertindak professional (berdasarkan ilmu), sehingga apa yang disampaikan
dan dilakukan dapat diipertanggungjawabkan.
3. Santun :
diartikan sebagai sikap yang mengandung makna kesadaran, kesabaran, dan
keteguhan.
4. Menjaga lisan:
artinya tidak terbiasa berkata-kata yang tidak senonoh, perkataan yang tidak
bermakna.
5. Menepati janji :
antara pendidik dan anak didik bila berjanji harus ditepati.
6. Tidak emosional
: emosional merupakan indikasi sifat jahiliyyah. Sebagai figure teladan harus
bisa menguasai diri dari sifat emosi.
C. Asas Pendidikan
Sepanjang Hayat (PSH)
Proses
pendidikan berlangsung sepanjang kehidupan manusia dari pra natal sampai
meninggal dunia. Oleh karena itu proses pendidikan hendaknya member bekal
kepada anak untuk bisa hidup masa mendatang. Masa mendatang yakni masa
kehidupan di dunia dan diakhirat.
Sehubungan
dengan itu tanggungjawab implementasi PSH pada setiap jalur, jenjang dan jenis
pendidikan dapat dirumuskan:
1. Tanggung jawab
Pendidikan Iman
2. Tanggung jawab
Pendidikan Moral
3. Tanggung jawab
Pendidikan Fisik
4. Tanggung jawab
Pendidikan Rasio
5. Tanggung jawab
Pendidikan Kejiwaan
6. Tanggung jawab
Pendidikan Sosial
7. Tanggung jawab
Pendidikan Seksual (Nasih Ulwan,2007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar