A.
PENGERTIAN PENDIDIKAN
Dalam
kamus bahasa Indonesia kata pendidikan adalah kata gabungan yang berasal dari
kata didik dengan mendapat awalan pen- dan akhiran –an yang berarti pengubahan
sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan
manusia.
Dalam
ensiklopedi Indonesia dinyatakan bahwa pendidikan adalah proses membimbing
manusia dari kebodohan menuju kecerahan pengetahuan. Proses tersebut dapat
dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan paksaan, latihan untuk membentuk
kebiasaan, dan latihan untuk membentuk kata hati.
Dari
pengertian lughawi di atas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan itu merupakan
proses mengubah keadaan anak didik dengan berbagai cara untuk mempersiapkan
masa depan yang baik dan layak baginya.
Pendidikan
merupakan transfer of knowledge, transfer of value dan transfer of culture and
transfer of religius yang semoga diarahkan pada upaya untuk memanusiakan
manusia. Hakikat proses pendidikan ini sebagai upaya untuk mengubah perilaku
individu atau kelompok agar memiliki nilai-nilai yang disepakati berdasarkan
agama, filsafat, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan
keamanan. Hakekat pendidikan menurut pandangan beberapa pakar asing :
1.
Paula Freire, Pendidikan adalah proses
pengaderan dengan hakikat tujuannya adalah
pembebasan. Hakikat pendidikan adalah kemampuan untuk mendidik diri sendiri.
pembebasan. Hakikat pendidikan adalah kemampuan untuk mendidik diri sendiri.
2.
Langeveld, Pendidikan adalah membantu
anak dalam mencapai kedewasaan dengan tujuan agar anak cukup cakap dalam
melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
3.
Rosseau, Pendidikan adalah memberikan
pembekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tapi dibutuhkan pada masa
dewasa.
4.
Paulo freire, Pendidikan merupakan jalan
menuju pembebasan yang permanen dan diri dari dua tahap. Tahap pertama adalah
masa dimana manusia menjadi sadar akan pembebasan mereka yang melalui praksis
mengubah keadaan itu. Tahap kedua dibangun atas tahap yang pertama dan
merupakan sebuah proses tindakan kultural yang membebaskan.
5.
Jhon dewey, Pendidikan adalah suatu
proses pembaharuan makna pengalaman hal ini mungkin terjadi di dalam pergaulan
biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi
secara segaja dan dikembangkan untuk menghasilkan kesinambungan sosial. Proses
ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan
mengelompok di mana dia hidup
6.
H. Horne, Pendidikan adalah proses yang
terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia
yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada
tuhan, seperti termanifeskasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dari
kemanusiaan dari manusia.
7.
Sir Godfrey Thomson, Pendidikan adalah
pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang
permanent di dalam kebiasaan-kebiasaan, tingkah laku, pikiran dan sifatnya.
Dari
penjelasan pengertian pendidikan oleh para pakar maka penulis dapat menambil
kesimpulan bahwa pendidikan merupakan penyampaian pengetahuan, nilai-nilai
kehidupan, dan keragaman budaya yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor
lingkungan bertujuan untuk membentuk karakter sesorang sesuai dengan keinginan
pendidik.
B.
UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
Unsur-unsur
pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1.
Subjek yang dibimbing (peserta didik)
Peserta
didik ini mempunyai status sebagai subjek, yaitu yang diberikan pendidikan.
Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik
adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.
Ciri-ciri
peserta didik yang harus dipahami oleh pendidik adalah:
a.
Individu yang memiliki potensi fisik dan
psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik
b.
Individu yang sedang berkembang
c.
Individu yang membutuhkan bimbingan
individual dan perlakuan manusiawi
d.
Individu yang mempunyai kemampuan untuk
mandiri
2.
Orang yang membimbing (pendidik)
Yang
dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya
dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat. Oleh karena itu yang bertanggung jawab atas pendidikan
adalah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran dan latihan, dan
masyarakat.
3.
Interaksi antara peserta didik dengan
pendidik (interaksi eduktif)
Interaksi
eduktif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik
dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan
pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan
manipulasi, isi, metode, serta alat-alat pendidikan.
4.
Ke arah mana bimbingan ditujukan
Yang
dirumuskan dalam tujuan pendidikan yang menitik beratkan pada pembentukan
karakter yang biak agar menjadi manusia yang berjiwa pancasila dan beragama.
5.
Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan
Adalah
materi pendidikan yang disampaikan oleh si pendidik baik dalam bentuk materi
pelajaran, nilai-nilai luhur dalam kehidupan, penerapan pendidikan karakter
maupun pendidikan multikulturalisme.
6.
Cara yang digunakan dalam bimbingan
(alat dan metode pendidikan)
Alat
dan metode di sini diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun
diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus, alat
itu untuk melihat jenisnya, sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya.
7.
Tempat di mana peristiwa bimbingan berlangsung
Adalah
lingkungan pendidikan seseorang yang dididik meliputi sekolah, keluarga, atau
tempat-tempat dimana terjadinya proses penyapaian pengetahuan. Dalam hal ini
lingkungan akan berdampak ganda dimana lingkungan dapat mempengaruhi anak
menjadi lebih baik tetapi lingkungan juga bisa dapat membentuk anak menjadi
tidak baik.
C.
FUNGSI PENDIDIKAN
Pendidikan
Sebagai Sistem Pendidikan merupakan kegiatan yang kompleks, dan meliputi
berbagai komponen yang berkaitan erat satu sama lain. Oleh sebab itu, apabila
garapan pendidikan ingin dilaksanakan secara terencana dan teratur, maka
berbagai faktor yang terlibat dalam pendidikan. Faktor tersebut meliputi tri
pusat pendidikan, yaitu keluarga, Sekolah, dan masyarakat. Keluarga merupakan
bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang di dalamnya menyelenggarakan dan
memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan. Begitu
juga dengan sekolah, di sana peserta didik mendapatkan kurikulum-kurikulum
belajar yang distandarkan dengan tingkatan mereka. Begitu juga dengan
masyarakat yang selalu mempengaruhi proses perkembangan akhlak peserta didik.
Oleh karena itu agar peserta didik mencapai tujuan pendidikan maka ketiga pusat
pendidikan tersebut harus dimenej dengan baik oleh pendidik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar