a.
Pengertian Komponen Pendidikan
Komponen,
merupakan
bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya
suatu proses untuk mencapai tujuan sistem
Komponen
Pendidikan, Bagian-bagian dari sistem proses
pendidikan yang menentukan berhasil atau tidaknya atau ada atau tidaknya proses
pendidikan
b.
Komponen-komponen Proses Pendidikan
•
Tujuan pendidikan
•
Peserta didik
•
Orang tua
•
Guru/ pendidik
•
Pemimpin masyarakat dan keagamaan
•
Interaksi edukatif peserta didik dan
pendidik
•
Isi pendidikan
•
Lingkungan pendidikan
c.
Komponen pendidikan dijabarkan
sebagai berikut:
1) Tujuan Pendidikan, didasari
oleh sifat ilmu pendidikan yang normatif dan praktis. Sebagai ilmu pengetahuan
normatif, ilmu pendidikan merumuskan kaidah-kaidah, norma-norma dan ukuran
tingkah laku manusia. Sebagai ilmu pengetahuan praktis, tugas pendidikan dalam
hal ini adalah pendidik adalah menanamkan sistem norma tingkah laku yang
dijunjung oleh lembaga pendidikan dalam masyarakat
2) Peserta Didik, Anak
bukanlah seorang dewasa. Anak memiliki sifat ketergantungan yang besar kepada
orang lain yang dewasa. Pemahaman mengenai beberapa hal dari anak/ peserta
didik, yaitu: latar belakang budaya peserta didik, tingkat kemampuan peserta
didik, hambatan peserta didik, dan penguasaan bahasa peserta didik. Pendidikan
harus memperhatikan perbedaan individual, memberikan perhatian khusus pada anak
didik yang memiliki kelainan (berkebutuhan khusus), dan penanaman sikap
bertanggung jawab kepada peserta didik.
3) Orang Tua, sebagai
pendidik merupakan kodrati dalam keluarga. Artinya orang tua adalah pendidik
utama dan yang pertama dalam lingkungan keluarga yang berlandaskan cinta kasih
kepada anak. Kemampuan untuk menjadi orang tua tidak sejajar dengan kemampuan
dalam mendidik anak.
4) Guru, sebagai
pendidik harus bertanggung jawab atas peserta didik. Guru harus memberikan
teladan/ contoh yang baik kepada peserta didik. Guru harus memiliki kemampuan
intelektual, dapat mengendalikan emosi serta memiliki sifat mendidik dengan
dilandasi rasa cinta dan kasih kepada peserta didik.
5) Pemimpin Masyarakat dan Keagamaan, Peran
pemimpin keagamaan dan kemayarakatan adalah mengadakan pembinaan dan bimbingan
kepada masyarakat baik dalam bidang atau nilai-nilai kemasyarakatan juga
nilai-nilai kerohanian berdasarkan nilai-nilai keagamaan
6) Interaksi Edukatif Peserta Didik
dan Pendidik, Proses pendidikan dapat berlangsung
apabila ada interaksi antara komponen-komponen pendidikan, terutama interaksi
peserta didik dan pendidik. Interaksi ini dalam rangka mewujudkan tujuan
pendidikan yang diinginkan. Interaksi pendidik dan peserta didik tidak akan
lepas dari metode dan atau alat dan lingkungan yang nantinya akan berujung
kepada pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri
7) Isi Pendidikan,
berkaitan dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan perlu
disampaikan isi/ bahan yang disebut kurikulum kepada peserta didik. Macam-macam
isi pendidikan terdiri dari pendidikan agama, moral, sosial, intelektual,
keterampilan dan jasmani.
8) Lingkungan Pendidikan, Meliputi
semua segi kehidupan dan kebuyaan. Lingkungan pendidikan dapat dikelompokkan
berdasarkan lingkungan kebudayaan, terdiri dari lingkungan idiologis, sosial
politis, sosial anthropologis, sosial ekonomi, dan lingkungan iklim
geografis.
d.
Input Sistem Pendidikan
•
Input masukan (raw input)
•
Input alat (instrumental input)
•
Input lingkungan (environmental
input)
e. Penjabaran Input Sistem Pendidikan
1) Input
Masukan (Raw Input), Adalah kualitas siswa
yang akan mengikuti proses pendidikan. Kualitas tersebut dapat berupa potensi
kecerdasan, bakat, minat belajar, kepribadian siswa. Pendidikan hanyalah
mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki oleh siswa yang bersangkutan. à
Tidak mungkin membuat anak yang kecerdasannya rendah menjadi anak yang
kecerdasannya tinggi, sehingga prestasi belajarnya juga tinggi seperti anak
yang memang pintar.
2) Input Alat (Instrumental
Input), komponen masukan yang berperan sebagai
alat pendidikan (insrumental input) adalah semua faktor yang secara langsung
atau tidak langsung mempengaruhi proses pembelajaran, misalnya kurikulum, media
pengajaran, alat evaluasi hasil belajar, fasilitas/sarana dan prasarana, guru,
dan sejenisnya. Betapapun tingginya kualitas masukan (peserta didik), tetapi
tidak didukung oleh kurikulum yang tepat, alat evaluasi hasil belajar yang
valid, kualitas guru dan komitmennya yang baik, dan sebagainya tentulah akan
sulit untuk mewujudkan tercapainya mutu pendidikan yang tinggi.
3) Input Lingkungan (Environmental
Input), Berupa sosial budaya masyarakat,
aspirasi pendidikan orang tua siswa, kondisi fisik sekolah, kafetaria sekolah,
dan sejenisnya.
f.
Komponen Sistem Pendidikan menurut Philiph
H. Coombs
1) Tujuan dan prioritas. Fungsinya adalah
memberikan arah kegiatan sistem.
2) Peserta didik (siswa). Fungsinya adalah
belajar hingga mencapai tujuan pendidikan.
3) Pengelolaan. Fungsinya adalah
merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, dan menilai sistem.
4) Struktur dan jadwal. Fungsinya adalah
mengatur waktu dan mengelompokan peserta didik berdasarkan tujuan tertentu.
5)
Isi atau kurikulum. Fungsinya adalah
sebagai bahan yang harus dipelajari peserta didik.
6) Pendidik (guru). Fungsinya adalah
menyediakan bahan, menciptakan kondisi belajar dan menyelenggarakan pendidikan.
7) Alat bantu belajar. Fungsinya
memungkinkan proses belajar-mengajar sehingga menarik, lengkap, bervariasi, dan
mudah.
8)
Fasilitas. fungsinya sebagai tempat
terselenggaranya pendidikan.
9) Pengawasan mutu. Fungsinya membina
peraturan-peraturan dan standar pendidikan (peraturan penerimaan peserta didik,
pemberian nilai ujian, kriteria baku.
10)
Teknologi. Fungsinya mempermudah atau
memperlancar pendidikan.
11) Penelitian. Fungsinya mengembangkan
pengetahuan, penampilan sistem dan hasil kerja sistem.
12)Biaya (ongkos pendidikan). Merupakan
satuan biaya untuk memperlancar proses pendidikan. Fungsinya sebagai
petunjuk tingkat efisiensi sistem.
Dalam input masukan itu diketahui bahwa seorang yang mempunyai bakat,minat atau kecerdasan,
BalasHapus