Menurut Beni Ahmad Saebani, Ilmu
berasal dari Bahasa Arab yaitu “ilm” yang berarti pengetahuan. Ilmu merupakan
pengetahuan yang kita gumuli sejak bangku sekolah sampai pendidikan lanjutan
dan perguruan tinggi. Dalam filsafat, ilmu dan pengetahuan berbeda, ilmu
merupakan akumulasi dari berbagai pengetahuan. Berfilsafat tentang ilmu berarti
kita berterus terang kepada diri kita sendiri.
Chapter 01
ILMU DAN FILSAFAT: STRUKTUR ILMU
By:
Fitria Rosmi, S.Pd dan Deddy Mulyono. S.Pd
Pengertian Ilmu dan Filsafat
Filsafat berasal dari kata Philos dan shopia, Philos artinya berpikir dan shopia artinya kebijaksanaan.
Jadi filsafat ialah cinta kepada kebijaksanaan. berpikir artinya mengolah data
inderawi menjadi pengertian, atau proses mencari makna dan kebijaksanaan
artinya pengambilan keputusan yang memihak kepada pihak yang lemah. dengan
demikian, filsafat dapat diartikan berpikir mendalam tentang data inderawi dan
pengambilan keputusan yang memihak kepada pihak yang lemah. pihak yang lemah
ialah kelompok sosial yang dikuasai oleh pihak yang kuat, misalnya kaum budak,
kaum tani hamba, kaum buruh, dan lain sebagainya pada umumnya mereka adalah
kaum yang menderita. Jika suatu keputusan memihak kepada yang kuat berarti itu
tidak bijaksana.
Pengambil keputusan pada umumnya
adalah pemimpin baik formal maupun informal. Pemimpin formal adalah pemimpin
yang diangkat dengan surat keputusan penguasa, sedangkan pemimpin informil
adalah pemimpin yang diangkat oleh masyarakat berdasarkan pengabdiannya kepada masyarakat. Shopia bisa
diartikan sebagai pengetahuan, kearifan , dan kebijaksanaan. Pengetahuan
merupakan hasil tahu manusia mengenai sesuatu obyek, atau hasil tahu karena
diberitahu oleh orang lain. Tahu adalah hasil kerja otak setelah mengolah
pengalama inderawi, atau setelah diberitahu orang lain. Hasil kerja otak
setelah mengolah pengalaman inderawi disebut pengetahuan langsung, sedangkan
hasil kerja otak setelah diberitahu orang lain disebut pengetahuan tidak
langsung. Pengetahuan langsung diperoleh dari praktek, sedangkan pengetahuan
tidak langsung diperoleh melalui sekolah dan diskusi. Pada umumnya manusia
menggunakan pengetahuannya sebagai dasar bertindak untuk mencapai tujuan.
Kearifan ialah perilaku manusia berdasar pengetahuan langsung (pengalaman
sendiri) dan pengetahuan tidak langsung (pengalaman masyarakat). Manusia yang
arif adalah manusia yang tingkahlakunya didasarkan pada pengetahuan masyarakat
untuk membela kepentingan pihak lemah.
Kebijaksanaan merupakan perilaku
manusia berdasarkan ilmu untuk membela pihak lemah. Orang bijaksana ialah orang
yang dapat membuat keseimbangan dalam segala pikiran dan perilakunya, dan
mempuanyai pendirian teguh dalam mengambil keputusan yang memihak pada pihak
yang lemah. Dengan ilmu seorang manusia akan memperoleh kebenaran yang
dicarinya, dan dengan ilmu juga seorang manusia akan terbebas dari
ketidaktahuannya. Filsafat dibangun berbasis hal-hal yang konkrit yang ada
secara material dan yang ada secara ide secara menyeluruh. Filsafat berusaha
menjawab segala keberadaan yang tidak terbatas berdasarkan kemampuanh daya
nalar manusia yang terbatas. Ilmu dibangun berbasis hal-hal yang konkrit yang
ada secara material dan yang ada secara ide parsial. Ilmu berusaha menjawab
keberadaan yang terbatas berdasarkan kemampuan manusia yang terbatas.
Menurut Endang Saifuddin Anshari
secara garis besar ilmu pengetahuan terbagi menjadi tiga yaitu : Ilmu-ilmu
Pengetahuan Alam (Natural Sciences) meliputi: Biologi,antropologi fisik, ilmu
kedokteran, ilmu farmasi, ilmu pertanian, iIlmu pasti, ilmu alam, ilmu teknik,
geologi. Selanjutnya Ilmu-ilmu
Kemasyarakatan (Social Sciences): ilmu hukum, Ilmu ekonomi, ilmu jiwa sosial, ilmu bumi sosial, sosiologi,
antropologi budaya dan sosial, ilmu sejarah, ilmu politik, ilmu pendidikan.
Sedangkan Humaniora (Studi humanitas,
humanities studies) meliputi: ilmu agama, ilmu filsafat, ilmu bahasa, ilmu seni
dan ilmu jiwa.
Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi
(filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan
ilmiah). Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang memiliki ciri-ciri tertentu.
Meskipun secara metodologis ilmu tidak membedakan antara ilmu-ilmu alam dengan
ilmu-ilmu sosial, namun karena permasalahan-permasalahan teknis yang bersifat
khas, maka filsafat ilmu sering dibagi menjadi filsafat ilmu-ilmu alam dan
filsafat ilmu-ilmu sosial dan tidak mencirikan cabang filsafat yang bersifat
otonom. ilmu memang berbeda dengan pengetahuan sipil antara ilmu-ilmu alam dan
ilmu-ilmu sosial, dimana keduanya mempunyai ciri-ciri keilmuan yang sama.
Bertrand Russell menyampaikan peringatan
yang dapat memberikan petunjuk, ia mengatakan “seseorang tidak mesti menjadi filsuf yang lebih baik dengan jalan
mengetahui fakta-fakta ilmiah yang lebih banyak; asas-asas serta metode-metode
dan pengertian-pengertian yang umumlah yang harus ia pelajari dari ilmu jika ia
tertarik pada filsafat”.Telah kita ketahui bahwa perenungan kefilsafatan
berusaha menyusun suatu pandangan dunia yang sistematis.
1. Pengertian
Struktur Ilmu
The Liang Gie (2000: 139)
memberikan pengertian struktur ilmu suatu kumpulan pengetahuan sistematik
terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan atau dikoordinasikan agar
dapat menjadi dasar teoritis atau memberikan penjelasan termaksud.
2. Arti
istilah dan rumusan filsafat
Filsafat berasal dari
beberapa bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Yunani. Dari Bahasa Inggris
filsafat berasal dari kata philosophy, sedangkan Bahasa Yunani berasal dari
kata philen atau philos dan sofien atau sophi. Socrates mengatakan bahwa
filosof adalah orang yang mencintai atau mencari kebijaksanaan. Filosof bukan
orang yang bijaksana atau berpengetahuan benar, melainkan orang yang sedang
belajar dan mencari kebenaran atau kebijaksanaan.
Sedangkan menurut Harun
Nasution yang dikutip oleh Zuhairini filsafat berasal dari kata Yunani yang
tersusun dari dua kata yaitu philein yang berarti cinta dan sophos yang berarti
hikmat (wisdom). Menurut Plato filsafat adalah Pengetahuan tentang segala yang
ada, sedangkan menurut Aristoteles filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas
segala benda, Kant mendefinisikan filsafat dengan pokok pangkal segala
pengetahuan dan pekerjaan. Fichte mendefinisikan filsafat sebagai ilmu-ilmu
yang menjadi dasar segala ilmu. Lahirnya filsafat berasal dari keraguan
(skeptis), kekaguman (keheranan) dan dari berpikir kritis (mempertanyakan)
terhadap gejala alam dan sosial.
Pada hakikatnya filsafat
ialah metode berpikir untuk memperoleh hakikat atas gejala/ peristiwa alam dan
sosial, memecahkan masalah alam dan sosial, dan memahami hubungan bentuk dan
isi sesuatu yang dapat ditangkap oleh indera. Kemudian pedoman berpikir,
bersikap dan bertindak dalam menghadap gejala/ peristiwa alam dan sosial.
Selanjunya adalah metode berpikir kritis-rasional (selalu mempertanyakan
tentang gejala/ peristiwa alam dan sosial), holistik (berpikir saling hubungan
obyek secara menyeluruh), dan dialektik (berpikir konflik, perubahan, dan
perkembangan tentang obyek).
Sumber dari filsafat adalah
manusia, dalam hal ini akal dan hati atau qalbu manusia yang sehat berupaya
keras dan bersungguh-sungguh untuk mencari kebenaran dan kemudian akhirnya
memperoleh kebenaran. Filsafat berbicara tentang ilmu, bahasa yang dipakai
dalam filsafat berusaha untuk berbicara mengenai ilmu dan bukannya di dalamnya
ilmu.
Dengan demikian, apa yang
harus dikatakan oleh seseorang ilmuan mungkin penting pula bagi seorang filsuf.
Satu hal lain yang tidak dapat dilakukan oleh seorang filsuf adalah mencoba
memberitahukan kepada seorang ilmuan mengenai apa yang harus ditemukannya. Filsafat harus memperhatikan hasil-hasil
ilmu. Ilmu dalam usahanya menyingkapkan rahasia alam harus mengetahui anggapan
kefilsafatan mengenai alam tersebut. Tapatla jika dikataka bahwa bukannya
kefilsafatan yang berbahaya melainkan yang berbahaya adalah filsafat yang tidak
dikenal dan yang tidak dianalisa. Filsafat mempersoalkan istilah-istilah
terpokok dari ilmu denga suatu cara yang berbeda diluar tujuan dan metode ilmu.
Tujuan filsafat ialah memperoleh pengertian (makna) dan menjelaskan
gejala-gejala alam dan sosial. adapun kegunaan filsafat yaitu agar orang
mempunyai pedoman untuk berpikir, bersikap, dan bertindak secara sadar dalam
menghadapi gejala/ peristiwa yang timbul dalam alam dan masyarakat. Kesadaran
itu akan membuat seseorang tidak mudah goyah dan tidak mudah terombang-ambing
oleh suatu peristiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar