Senin, 28 September 2015

Chapter 01 Pengertian Ilmu dan Filsafat


Menurut Beni Ahmad Saebani, Ilmu berasal dari Bahasa Arab yaitu “ilm” yang berarti pengetahuan. Ilmu merupakan pengetahuan yang kita gumuli sejak bangku sekolah sampai pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi. Dalam filsafat, ilmu dan pengetahuan berbeda, ilmu merupakan akumulasi dari berbagai pengetahuan. Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang kepada diri kita sendiri.






Chapter 01
ILMU DAN FILSAFAT: STRUKTUR ILMU
By: Fitria Rosmi, S.Pd dan Deddy Mulyono. S.Pd
Pengertian Ilmu dan Filsafat
Filsafat berasal dari kata Philos dan shopia, Philos artinya berpikir dan shopia artinya kebijaksanaan. Jadi filsafat ialah cinta kepada kebijaksanaan. berpikir artinya mengolah data inderawi menjadi pengertian, atau proses mencari makna dan kebijaksanaan artinya pengambilan keputusan yang memihak kepada pihak yang lemah. dengan demikian, filsafat dapat diartikan berpikir mendalam tentang data inderawi dan pengambilan keputusan yang memihak kepada pihak yang lemah. pihak yang lemah ialah kelompok sosial yang dikuasai oleh pihak yang kuat, misalnya kaum budak, kaum tani hamba, kaum buruh, dan lain sebagainya pada umumnya mereka adalah kaum yang menderita. Jika suatu keputusan memihak kepada yang kuat berarti itu tidak bijaksana.
Pengambil keputusan pada umumnya adalah pemimpin baik formal maupun informal. Pemimpin formal adalah pemimpin yang diangkat dengan surat keputusan penguasa, sedangkan pemimpin informil adalah pemimpin yang diangkat oleh masyarakat berdasarkan  pengabdiannya kepada masyarakat. Shopia bisa diartikan sebagai pengetahuan, kearifan , dan kebijaksanaan. Pengetahuan merupakan hasil tahu manusia mengenai sesuatu obyek, atau hasil tahu karena diberitahu oleh orang lain. Tahu adalah hasil kerja otak setelah mengolah pengalama inderawi, atau setelah diberitahu orang lain. Hasil kerja otak setelah mengolah pengalaman inderawi disebut pengetahuan langsung, sedangkan hasil kerja otak setelah diberitahu orang lain disebut pengetahuan tidak langsung. Pengetahuan langsung diperoleh dari praktek, sedangkan pengetahuan tidak langsung diperoleh melalui sekolah dan diskusi. Pada umumnya manusia menggunakan pengetahuannya sebagai dasar bertindak untuk mencapai tujuan. Kearifan ialah perilaku manusia berdasar pengetahuan langsung (pengalaman sendiri) dan pengetahuan tidak langsung (pengalaman masyarakat). Manusia yang arif adalah manusia yang tingkahlakunya didasarkan pada pengetahuan masyarakat untuk membela kepentingan pihak lemah.
Kebijaksanaan merupakan perilaku manusia berdasarkan ilmu untuk membela pihak lemah. Orang bijaksana ialah orang yang dapat membuat keseimbangan dalam segala pikiran dan perilakunya, dan mempuanyai pendirian teguh dalam mengambil keputusan yang memihak pada pihak yang lemah. Dengan ilmu seorang manusia akan memperoleh kebenaran yang dicarinya, dan dengan ilmu juga seorang manusia akan terbebas dari ketidaktahuannya. Filsafat dibangun berbasis hal-hal yang konkrit yang ada secara material dan yang ada secara ide secara menyeluruh. Filsafat berusaha menjawab segala keberadaan yang tidak terbatas berdasarkan kemampuanh daya nalar manusia yang terbatas. Ilmu dibangun berbasis hal-hal yang konkrit yang ada secara material dan yang ada secara ide parsial. Ilmu berusaha menjawab keberadaan yang terbatas berdasarkan kemampuan manusia yang terbatas.
Menurut Endang Saifuddin Anshari secara garis besar ilmu pengetahuan terbagi menjadi tiga yaitu : Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam (Natural Sciences) meliputi: Biologi,antropologi fisik, ilmu kedokteran, ilmu farmasi, ilmu pertanian, iIlmu pasti, ilmu alam, ilmu teknik, geologi.  Selanjutnya Ilmu-ilmu Kemasyarakatan (Social Sciences): ilmu hukum, Ilmu ekonomi,  ilmu jiwa sosial, ilmu bumi sosial, sosiologi, antropologi budaya dan sosial, ilmu sejarah, ilmu politik, ilmu pendidikan. Sedangkan  Humaniora (Studi humanitas, humanities studies) meliputi: ilmu agama, ilmu filsafat, ilmu bahasa, ilmu seni dan ilmu jiwa.
Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang memiliki ciri-ciri tertentu. Meskipun secara metodologis ilmu tidak membedakan antara ilmu-ilmu alam dengan ilmu-ilmu sosial, namun karena permasalahan-permasalahan teknis yang bersifat khas, maka filsafat ilmu sering dibagi menjadi filsafat ilmu-ilmu alam dan filsafat ilmu-ilmu sosial dan tidak mencirikan cabang filsafat yang bersifat otonom. ilmu memang berbeda dengan pengetahuan sipil antara ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial, dimana keduanya mempunyai ciri-ciri keilmuan yang sama.
Bertrand Russell menyampaikan peringatan yang dapat memberikan petunjuk, ia mengatakan “seseorang tidak mesti menjadi filsuf yang lebih baik dengan jalan mengetahui fakta-fakta ilmiah yang lebih banyak; asas-asas serta metode-metode dan pengertian-pengertian yang umumlah yang harus ia pelajari dari ilmu jika ia tertarik pada filsafat”.Telah kita ketahui bahwa perenungan kefilsafatan berusaha menyusun suatu pandangan dunia yang sistematis.
1.    Pengertian Struktur Ilmu
The Liang Gie (2000: 139) memberikan pengertian struktur ilmu suatu kumpulan pengetahuan sistematik terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan atau dikoordinasikan agar dapat menjadi dasar teoritis atau memberikan penjelasan termaksud.
2.    Arti istilah dan rumusan filsafat
Filsafat berasal dari beberapa bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Yunani. Dari Bahasa Inggris filsafat berasal dari kata philosophy, sedangkan Bahasa Yunani berasal dari kata philen atau philos dan sofien atau sophi. Socrates mengatakan bahwa filosof adalah orang yang mencintai atau mencari kebijaksanaan. Filosof bukan orang yang bijaksana atau berpengetahuan benar, melainkan orang yang sedang belajar dan mencari kebenaran atau kebijaksanaan.
Sedangkan menurut Harun Nasution yang dikutip oleh Zuhairini filsafat berasal dari kata Yunani yang tersusun dari dua kata yaitu philein yang berarti cinta dan sophos yang berarti hikmat (wisdom). Menurut Plato filsafat adalah Pengetahuan tentang segala yang ada, sedangkan menurut Aristoteles filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda, Kant mendefinisikan filsafat dengan pokok pangkal segala pengetahuan dan pekerjaan. Fichte mendefinisikan filsafat sebagai ilmu-ilmu yang menjadi dasar segala ilmu. Lahirnya filsafat berasal dari keraguan (skeptis), kekaguman (keheranan) dan dari berpikir kritis (mempertanyakan) terhadap gejala alam dan sosial.
Pada hakikatnya filsafat ialah metode berpikir untuk memperoleh hakikat atas gejala/ peristiwa alam dan sosial, memecahkan masalah alam dan sosial, dan memahami hubungan bentuk dan isi sesuatu yang dapat ditangkap oleh indera. Kemudian pedoman berpikir, bersikap dan bertindak dalam menghadap gejala/ peristiwa alam dan sosial. Selanjunya adalah metode berpikir kritis-rasional (selalu mempertanyakan tentang gejala/ peristiwa alam dan sosial), holistik (berpikir saling hubungan obyek secara menyeluruh), dan dialektik (berpikir konflik, perubahan, dan perkembangan tentang obyek).
Sumber dari filsafat adalah manusia, dalam hal ini akal dan hati atau qalbu manusia yang sehat berupaya keras dan bersungguh-sungguh untuk mencari kebenaran dan kemudian akhirnya memperoleh kebenaran. Filsafat berbicara tentang ilmu, bahasa yang dipakai dalam filsafat berusaha untuk berbicara mengenai ilmu dan bukannya di dalamnya ilmu.
Dengan demikian, apa yang harus dikatakan oleh seseorang ilmuan mungkin penting pula bagi seorang filsuf. Satu hal lain yang tidak dapat dilakukan oleh seorang filsuf adalah mencoba memberitahukan kepada seorang ilmuan mengenai apa yang harus ditemukannya.  Filsafat harus memperhatikan hasil-hasil ilmu. Ilmu dalam usahanya menyingkapkan rahasia alam harus mengetahui anggapan kefilsafatan mengenai alam tersebut. Tapatla jika dikataka bahwa bukannya kefilsafatan yang berbahaya melainkan yang berbahaya adalah filsafat yang tidak dikenal dan yang tidak dianalisa. Filsafat mempersoalkan istilah-istilah terpokok dari ilmu denga suatu cara yang berbeda diluar tujuan dan metode ilmu. Tujuan filsafat ialah memperoleh pengertian (makna) dan menjelaskan gejala-gejala alam dan sosial. adapun kegunaan filsafat yaitu agar orang mempunyai pedoman untuk berpikir, bersikap, dan bertindak secara sadar dalam menghadapi gejala/ peristiwa yang timbul dalam alam dan masyarakat. Kesadaran itu akan membuat seseorang tidak mudah goyah dan tidak mudah terombang-ambing oleh suatu peristiwa.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Konsep dan Komponen Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembela...