Kamis, 08 Juni 2017

Pengertian Matematika dan Tujuan Pembelajaran Matematika

Istilah mathematics (Inggris), mathematic (Jerman), Mathematique (Perancis), Matematico (Itali), Matematiceski (Rusia), atau mathematick /Wiskunde (Belanda) berasal dari perkataan latin Mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, Mathematike, yang berarti” relating to Learning’. 



Perkataan itu mempunyai akar kata Mathema yang yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Perkataan mathematike berhubungan erat dengan sebuah kata lainnya mathanein yang mengandung arti belajar (berpikir).

James dan James (1976) dalam Suherman Dkk, (2001:18) di kamus matematikanya mengatakan bahwa ’matematika adalah ilmu logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri.’

Dalam BNSP (2006:416) dikemukakan bahwa ”Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi dimasa yang akan datang diperlukan penguasaan matematika sejak dini.”

Kompetensi matematik diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan dalam memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif.

Tujuan pembelajaran matematika sebagaimana tercantum dalam BNSP (2006: 417) menyarankan siswa agar mampu:
  1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep dan algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah;
  2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika;
  3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan  model dan menafsirkan solusi yang diperoleh;
  4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah;
  5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem) dan nyata (real) dengan kehidupan sehari-hari dengan mengajukan masalah, secara bertahap siswa dibimbing untuk menguasai konsep matematika.

Sumber:
Suherman. E. (2001). Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA.
BSNP. (2006). KTSP. Jakarta: Mendiknas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Konsep dan Komponen Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembela...