Saya Faisal Azmi Bakhtiar adalah seorang guru yang mengajar di SDN Negla 04 Kecamatan Losari Kabupaten Brebes. Menurut E. Mulyasa “2003:53” Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sedangkan menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Guru dan Dosen merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak suai dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Mengikuti Pendidikan Calon Guru Penggerak sebagai upaya untuk pengembangan diri dan meningkatkan profesionalitas menjadi seorang guru yang merupakan agen untuk mewujudkan tujuan Pendidikan nasional. Beberapa bulan berlalu dan memang tantangan yang muncul ketika mengikuti pendidikan ini sangat banyak mulai dari manajemen waktu, penyelesaian tugas, hingga menuntut seorang guru untuk memiliki berbagai macam kemampuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. Sebagai seorang yang mengemban tugas sebagai guru penggerak maka sangat perlu sekali bagi kita untuk bersikap lebih baik daripada guru-guru di sekitar kita baik dari pedagogik, sikap, maupaun profesionalitas.
Sebuah cita-cita luhur muncul jika nanti diberikan kelulusan dalam pendidikan ini maka saya akan berupaya mentransfer berbagai pengetahuan yang diperoleh dengan membuat poster, artikel, maupaun dengan dialog. Mencoba menerapkan pengetahuan yang dimiliki di sekolah mulai dari kelas kita secara khusus, sekolah, dan lingkungan sekitar secara umum yaitu dengan memperbaiki pandangan kita terhadap murid, menginovasi media pembelajaran, menerapkan model-model kreatif, dan yang paling penting adalah berusaha menuntun siswa untuk mencapai kesuksesan dalam belajar dengan potensi yang dimilikinya. Memunculkan kebiasaan-kebiasaan guru yang baik seperti yang ditulis oleh Nita Oktifa pada website akupintar.id bahwa ada 5 kebiasaan guru yang baik yaitu: 1) rajin belajar, 2) menerapkan berbagai strategi belajar, 3) selalu melakukan refleksi, 4) Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran, dan berusaha dekat dengan siswa. Dan yang paling penting adalah menjadi agen perubahan di sekitar terkait dengan upaya untuk memajukan Pendidikan sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara.
Dalam sekolah yang memilki berbagai macam warga dengan prinsip dan tujuan yang berbeda, masalah dan dilema pasti akan muncul. Dalam id.wikipedia.org masalah merupakan sebuah kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan. Sedangkan dilema Menurut KBBI merupakan situasi sulit yang mengharuskan orang menentukan pilihan antara dua kemungkinan yang sama-sama tidak menyenangkan atau tidak menguntungkan; situasi yang sulit dan membingungkan. Masalah dan dilemma akan selalu muncul dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan pekerjaan maupun di masyarakat, perlunya kemampuan berfikir kritis dan mampu memilih pilihan yang tepat dengan minim resiko merupakan ciri guru yang dapat melawan dilemma dan masalah. Sebagai seorang guru yang mengikuti program guru penggerak Langkah awal yang akan dilakukan adalah dengan melakukan pemetaan terhadap Dilema atau permasalahan yang ada di sekolah baik dari siswa, guru, maupaun staf pendidikan tersebut dan mengambil sembilan Langkah Pengujian 4 Paradigma serta 3 Prinsip Dilema Etika Untuk pengambilan keputusan yang tepat sebagai seorang pemimpin pembelajaran di sekolah tempat kita mengajar.
Tentunya rencana kongkrit diperlukan dalam upaya menjadi seorang pemimpin dalam pembelajaran. Memulai membuat rencana dan menerapkan langkah-langkah pengambilan keputusan tersebut pada lingkungan sekolah kemudian padaa murid dan rekan sejawat terkait pembelajaran dengan konsisten namun dinamis dan fleksibel untuk menghindari permasalahan baru yang tidak di inginkan sejak keputusan di buat maka penerapannya akan saya lakukan secepat mungkin dan langkah tersebut akan saya terapkan pada kesempatan pertama dan selanjutnya menerapkannya sesuai pembelajaran yang saya terima di program guru penggerak. Selain itu mengevaluai dan merefleksikan kegiatan dan keputusan yang telah dibuat menjadi pondasi utama sebagai pemimpin dalam pembelajaran yang maju dan peka terhadap perubahan.
Dalam upaya untuk menjadi guru penggerak yang diharapkan dapat memajukan sekolah, tentunya memerlukan dukungan-dukungan dari berbagai pihak. Kepala sekolah merupakan pendamping saya yang sangat handal dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Tugas yang tidak mudah untuk memanajemen sumber daya yang ada di sekolah dan upayanya dalam meningkatkan dan menstabilkan kondisi sekolah yang memang saat ini tidak bisa diprediksi karena masalah pandemi, peperangan, dan krisis. Untuk itulah sebagai seorang guru maka perlu juga dalam memperhatikan kondisi sekolah dan berupaya memunculkan ide-ide kreatif yang dapat meningkatkan kualitas Pendidikan di sekolah tersebut. Disamping itu komunitas praktisi yang sudah di bentuk dengan beranggotakan guru, orang tua, dan bahkan murid-murid sangat penting sebagai upaya mensukseskan program yang berpihak pada murid dan sebagai tempat diskusi sekaligus evaluator atas program-program yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar