Adalah suatu pemikiran yang mengedepankan istilah "Tut Wuri Handayani". "Dari belakang, seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan". Dari semboyan Tut Wuri Handayani ini, kemudian terciptalah semangat pendidikan yang tinggi bagi masyarakat Indonesia.
Murid adalah Mitra Belajar
- Memberikan apresiasi kepada murid sebagai mitra belajar. Guru sejatinya memiliki sebuah cara berpikir bahwa dalam proses coaching keduanya memiliki kesepahaman yang sama tentang belajar. Ketika mendengarkan murid, guru belajar mengenali kekuatan dirinya juga mengenali muridnya secara mendalam. Demikian pula sebaliknya, tuntunan yang diberikan guru memberikan ruang bagi siswa untuk menemukan kekuatan dirinya sebagai murid dan sebagai manusia.
Emansipatif
- Proses coaching membuka ruang emansipatif bagi guru dan siswa untuk merefleksikan kebebasan mereka melalui kesepakatan dan pengakuan bersama terhadap norma-norma yang mengikat mereka. Ruang emansipatif memberi peluang bagi murid untuk menemukan kekuatan kodratnya, potensi dirinya, dan kekuatan yang dimilikinya.
Kasih dan Persaudaraan
- Proses coaching sebagai sebuah latihan menguatkan semangat Tut Wuri Handayani yaitu mengikuti/mendampingi/mendorong kekuatan kodrat murid secara holistik berdasarkan cinta kasih dan persaudaraan tanpa pamrih, tanpa keinginan menguasai dan memaksa. Murid adalah seorang manusia yang memiliki kebebasan untuk mendapatkan cinta kasih.
Ruang Perjumpaan Pribadi
- Proses coaching merupakan sebuah ruang perjumpaan pribadi antara guru dan murid sehingga keduanya membangun rasa percaya dalam kebebasan masing-masing. Kebebasan tercipta melalui pertanyaan-pertanyaan reflektif untuk menguatkan kekuatan kodrat murid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar