Jumat, 11 Oktober 2013

Laporan BK




nama siswa: ardan kurniawan
nomr induk :1300
tempat tanggal lahir : karanganyar 22 nopember 2003
jenis kelamin : laki-laki
agama : islam
pendidikan sebelumnya : TK
alamat siswa :gatak rt 02/ 09 blulukan colomadu.
nama orangtua:
ayah: suwanyto
ibu: sundari
pekerjaan orang tua:
ayah: swasta
ibu: swasta
alamat orang tua

ardan adalah anak laki-laki kelas 4 sd muhammadiyah baturan. dalam bidang pengetahuan dia memang anak yang tergolong biasa saja. dalam data raportnya dari kelas 1 sampai kelas 3 belum pernah masuk 10 besar anak yang berprestasi. nilai rata-rata ardan memang lebih tinggi dari kkm namun tidak terpaut jauh jaraknya sedangkan jika dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas sebagian besar nilai raport ardan lebih redah namun juga tidak terpaut jauh. perlu diketahui bahwa jumlah keseluruhan siswa kelas 4 itu sendiri hanya 17 dan di dominasi anak perempuan dengan jumlah 9 siswa. selain nilai yang tidak begitu bagus tulisan ardan juga masih tergolong jelek jika dibandingkan dengan tulisan teman-temannya. penggunaan huruf besar pada kalimat yang tidak sesuai pada tempatnya dan penulisan kalimat tanpa spasi.
permasalahan yang dialami ardan tidak hanya pada pengetahuan dan penulisan saja. dari hasil wawancara dengan guru kelas dan diperkuat dengan wawancara siswa kelas 4 mengindikasikan bahwa ardan juga tergolong anak yang nakal. siswa kelas 4 mnyatakan bahwa ardan dalam proses pembelajaran seing bermain dngan teman sebangkunya selain itu juga dia sering berbuat onar di kelas yang dapat mengganggu temannya.

nama siswa: rahmat riski fauzani
nomr induk :1981
tempat tanggal lahir : surakarta 18/04/2003
jenis kelamin : laki-laki
agama : islam
pendidikan sebelumnya : TK
alamat siswa : griyan rt: 04/01 Baturan
nama orangtua:
ayah: muladi
ibu: sri rahayu
pekerjaan orang tua:
ayah: swasta
ibu: swasta
alamat orang tua
Riski adalah salah satu anak kelas 4 sd muhammadiyah baturan yang akan kami berikan layanan bimbingan. Sekilas anak ini tidak memiliki masalah sama sekali dalam berinteraksi di lingkungan sekolah. Setelah dilakukan pengamatan lebih lanjut dan melaksanakan kegiatan wawancara pada guru, dan teman sebayanya ternyata anak ini memiliki berbagai macam masalah prilaku yang harus diberikan bimbingan dan perbaikan sikap. Dari hasil wawancara menyimpulkan bahwa riski tergolong anak yang special karena dia takut dengan nasi yang notabennya adalah makanan pokok bagi manusia. Dia juga memiliki sikap yang kurang baik yaitu sering memegang teman perempuannya. Karena sikap itu dia dipindahkan dari SD negeri baturan ke SD muhammadiyah baturan. Pada saat wawancara masal siswa kelas 4 anak perempuan mengeluhkan sangat terganggu oleh sikap riski yang sering memegang perempuan.
Selain sikap tersebut dari dokumentasi nilai riski juga tergolong anak yang kurang berprestasi karena dari jumlah 17 siswa dia tidak masuk pada 10 besar. Rata rata nilai pada raport lebih rendah dari rata-rata nilai anak satu kelasnya. Riski lemah dalam perhitungan perkalian dan bahasa dimana dari hasil tes riski mengalami kesulitan menggunakan oprasi hitung perkalian. Sedangkan dalam hal bahasa riski lemah dalam menguraikan kata dalam bentuk kalimat yang nantinya akan di tulis dalam lembar kertas.
A.    Identifikasi Kasus
Langkah ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan: Siapa yang sedang menghadapi masalah yang memerlukan bimbingan atau konseling?
Disini jelas bahwa yang sedang menghadapi masalah adalah Ardan dan Riski. Ardan mengalami kesulitan menulis dan perkalian sedangkan riski mengalami kesulitan perkalian. Selain itu mereka berdua juga memiliki sikap yang kurang baik jika dibandingkan dengan teman sebayanya.
B.     Identifikasi Masalah
a.       Langkah ini ditujukan ke arah menjawab pertanyaan : Jenis masalah apakah yang sedang dihadapi oleh siswa ?
Berkaitan dengan jenis permasalahan anak,       Roos L.Mooney (dalam prayitno, 2004)  menggolongkan ke dalam sebelas kelompok permasalahan, yaitu kelompok           masalah yang berkaitan dengan :
1.      Perkembangan jasmani dan kesehatan
2.      Keuangan, keadaan lingkungan dan pekerjaan
3.      Kegiatan sosial dan reaksi
4.      Hubungan muda mudi
5.      Hubungan sosial kejiwaan
6.      Keadaan pribadi kejiwaan
7.      Moral agama
8.      Keadaan rumah dan keluarga
9.      Masa depan pendidikan dan pekerjaan
10.  Penyelesaian terhadap tugas-tugas sekolah
11.  Kurikulum sekolah dan prosedur pengajaran
Jika dilihat dari kelompok permasalahan tersebut,  permasalahan yang dihadapi Ardan dan Riski yaitu berkaitan dengan nomer 4 Hubungan muda mudi yaitu sikap riski dan ardan yang nakal sehingga mengganggu teman lain yang sedang belajar. Dari hasil angket menunjukan bahwa sebagian besar siswa kelas empat tidak memilih riski dan ardan untuk menjadi teman dekatnya. Selain itu ada juga permasalahan nomor 10 Penyelesaian terhadap tugas-tugas sekolah dan 9 masa depan pendidikan dan pekerjaan. Permasalahan tersebut sangat berkesinambungan karena kedua siswa lemah dalam hal perhitungan dan bahasa. Dari hasil pengamatan raport nilai bahasa Indonesia riski di bawah KKM dan dari hasil uji tes riski mengalami kesusahan dalam hal perkalian. Untuk Ardan mengalami kesulitan dalam menulis dan juga kesulitan dalam perkalian. Hal ini sangat mempengaruhi dalam proses penyelesaian tugas-tugas sekolah selain itu jika dibiarkan saja akan memberikan dampak yang buruk pada masa depan pendidikan dan pekerjaan kedua anak tersebut.
b.      Bagaimana karakteristik masalah tersebut?
Karakteristik masalah yang dihadapi kedua siswa tersebut adalah sebagai berikut :
1)      Riski
Karakteristik masalah yang dihadapi Riski adalah sebagai berikut:
·         Susah mengerjakan soal perkalian.
·         Kesusahan membuat kalimat mandiri.
·         Prilaku nakal yang mengganggu dan meresahkan teman lain.
2)      Ardan
Karakteristik masalah yang dihadapi Ardan adalah sebagai berikut:
·         Menulisnya kurang rapi.
·         Menulis huruf besar kadang salah.
·         Antar kata terkadang belum di beri spasi.
·         Prilaku nakal yang mengganggu temannya.
C.     Diagnosis
Langkah diagnosis ini ditujukan ke arah menjawab pertanyaan : faktor-faktor apa saja yang menyebabkan permasalahan pada anak ? Secara umum, masalah yang timbul bersumber dari dua faktor, yaitu faktor internal (bersumber dari diri sendiri) dan faktor eksternal (yang bersumber dari luar diri siswa/bersumber dari lingkungan). Untuk mengetahui faktor ini, diperlukan beberapa metode, yaitu :
1.    Observasi
2.    Angket
3.    Tes
4.    Wawancara
5.    Dokumentasi
6.    Home visit,  dl
Dalam kasus ini pembimbing memakai metode observasi pada proses pembelajaran dan bermain di lingkungan sekolah untuk mengetahui prilaku siswa. Angket diberikan kepada semua siswa kelas 4 untuk mengetahu hubungan pertemanan, hobi, dan motivasi belajar di sekolah. Wawancara pembimbing lakukan kepada seluruh siswa kelas 4 untuk mengetahui prilaku siswa yang bersangkuta yaitu ardan dan riski, kemudian pemimbing dengan guru kelas untuk mengetahui lebih lanjut mengenai permasalahan yang dihadapi riski dan ardan, dan yang terakhir wawancara dilakukan antara pembimbing dan siswa yang bersangkutan untuk mengetahui secara mendalam hubungan keluarga, motivasi belajar dirumah, dan prilaku religious. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui data hasil belajar siswa bersangkutan dari kelas satu sampai kelas tiga.
          Ternyata setelah dilakukan observasi, angket, dokumentasi, dan wawancara, pembimbing menyimpulkan faktor faktor yang menyebabkan siswa mengalami masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1)      Riski
Faktor yang menyebabkan Riski mengalami kesulitan perkalian dan berbahasa dan memiliki sikap kurang baik adalah sebagai berikut:
a)      Kesulitan dalam oprasi hitung perkalian dan berbahasa
·         Kurang belajar, belajar hanya satu jam atau hanya mengerjakan PR saja.
·         Terlalu banyak bermain, Riski bermain antara jam pulang sekolah sampai menjelang maghrib.
·         Sudah mengenal dan kadang-kadang bermain Play Station.
·         Orang tua yang kurang memotivasi dan menyuruh anak untuk belajar. Yang menyuruh belajar adalah kakek dan neneknya riski.
b)      Sikap yang kurang baik.
·         Lingkungan yang keras, banyak orang yang minum-minuman keras, berbicara kotor, dll.
·         Bermain dara dengan orang dewasa, melihat orang dewasa melatih anjing, merupakan kegiatan yang tidak ada manfaatnya.
·         Kurangnya perhatian orangtua dalam mendidik anak dalam hal religious, riski hanya solat bada Dzuhur di sekolah saja.
·         Keluarga yang tergolong tidak begitu harmonis, dari hasil wawncara menunjukan bahwa antara riski dan adiknya memiliki ibu yang berbeda.
2)      Ardan
Faktor yang menyebabkan Ardan mengalami kesulitan perkalian dan menulis dan memiliki sikap kurang baik adalah sebagai berikut:
a)      Kesulitan dalam oprasi hitung perkalian dan menulis
·         Kurang belajar, belajar hanya satu jam atau hanya mengerjakan PR saja.
·         Selain bermain jiga ardan memiliki tanggung jawab menjaga adiknya yang masih kecil.
·         Sudah mengenal permainan Play Station.
·         Orang tua yang kurang memotivasi dan menyuruh anak untuk belajar.
b)      Sikap yang kurang baik.
·         Lingkungan yang keras, banyak orang yang minum-minuman keras, berbicara kotor, dll.
·         Bermain dara dengan orang dewasa, melihat orang dewasa melatih anjing, merupakan kegiatan yang tidak ada manfaatnya.
·         Dipengaruhi oleh teman yang ada di lingkungan sekitarya.

D.    Prognosis
Pada prognosis  ini diarahkan untuk menjawab pertanyaan : 
a.       Apakah masalah yang dihadapi siswa masih mungkin diatasi ?
     Jika dilihat dari kriteria masalahnya,   masalah yang dihadapi Riski dan Ardan        mungkin untuk diatasi/dibenahi. Tujuan penyelesaian      masalah Riski dan Ardan adalah supaya siswa dapat dengan mudah menghitung oprasi hitung perkalian dengan benar dan terampil. Selain itu dengan bimbingan ini secara berlahan-lahan sikap tidak baik yang dimiliki riski dan ardan bisa berkurang.  Jadi hal ini mungkin masih bisa di atasi oleh seorang guru kelas atau mahasiswa.
b.      Siapa pihak yang tepat memberikan bimbingan ?
   Jika dilihat dari jenis masalahnya, pihak yang tepat untuk menangani/mengatasi masalah yang sedang dihadapi Riski dan Ardan adalah guru yang memahami karakteristik anak tersebut dalam hal ini adalah guru kelas dan orang yang sudah menempuh ilmu mengenai bimbingan dan konseling. Guru kelas bisa minta bantuan kepada orang yang mengetahui dan faham dengan pelaksanaan bimbingan dan konseling untuk membantu siswa supaya bisa memperbaiki prilaku yang kurang baik dan melatih ketrampilan berbahasa dan menulis siswa dengan baik dan benar.
c.       Kapan/dimana bimbingan itu dilaksanakan?
     Bimbingan dilaksanakan mulai dari awal September sampai pertengahan oktober dengan waktu yang tidak tentu karena bimbingan dilaksanakan tergantung pada kesiapan antara pembimbing dan clien dalam hal ini riski dan ardan. Bimbingan biasanya dilaksanakan setelah proses pembelajaran berakhir selama kurang lebih dua jam dan tempatnya berada di kelas yang kosong.
d.      Bagaimana alternatif pemecahannya ?
    Dalam memberikan alternatif pemecahan masalah dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan mengintepretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga yaitu pada tahap identifikasi masalah dan membuat diagnosis.
   Alternatif pemecahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1)      Masalah mengenai prilaku yang kurang baik
Riski dan Ardan, Setiap kali dilaksanakan bimbingan di sekolah Riski dan Ardan selalu diberi cerita mengenai dampak buruk tentang sikap yang kurang baik yang dimilikinya dengan memberikan contoh nyata. Pembimbing meminta bantuan kepada seluruh siswa kelas 4 untuk mengintrol dan melaporkan jika clien yang kami bombing bersikap kurang baik lagi dengan memberikan poin pada table prilaku kurang baik. Penggunaan hadiah juga pembimbing gunakan untuk memotivasi client agar tetap teguh pendiriannya untuk berubah menjadi lebih baik lagi.
2)      Kesulitan berbahasa, dan berhitung operasi hitung perkalian.
Client ketika proses pembimbingan selalu diberi kegiatan-kegiatan menulis dan membuat kalimat dengan cara pembiasaan. Pembiasaan dalam hal ini adalah menulis berkali-kali sampai client terbiasa menggunakan tulisan dan bahasa yang bagus. Sedangkan untuk perkalian pembimbing menggunakan metode perkalian jarimatika dan penjumlahan, dimana untuk perkalian dengan nilai 1-5 menggunakan penjumlahan bilangan sebelumnya dengan bilangan yang sama. Sedangkan perkalian antara 6-10 menggunakan jarimatika. Penggunaan hadiah juga pembimbing lakukan untuk memotivasi siswa belajar lebih banyak dan lebih konsentrasi lagi.
E.     Terapi
Terapi dilakukan dengan mengacu pada rumusan prognosis yang telah dibuat. Dalam memberikan terapi terkait dengan masalah yang sedang dihadapi oleh kedua siswa tersebut penulis memberikan bimbingan sebagai berikut:
1)      Untuk permasalahan Riski dan Ardan dalam operasi hitung perkalian dan berbahasa
Langkah yang diambil pembimbing untuk mengatasi masalah yang dihadapi Riski dan Ardan adalah sebagai berikut:
·         Membujuk siswa untuk melaksanakan kegiatan terbimbing dengan cara merayu siswa dengan hal-hal yang disukai siswa. Riski ketika diajak kegiatan bimbingan tersebut selalu menolak dan mencari alasan, untuk itu penulis mempunyai inisiatif untuk membujuk siswa supaya mau di bombing dengan mengajak permainan. Setelah sejenak siswa bermain, baru kemudian guru memulai bimbingan dan memberikan nasehat kepada client.
·         Memberikan bimbingan kepada siswa dengan cara mengajarkan siswa cara menulis yaitu dengan menulis alfabetis dengan benar kemudian menulis kalimat dengan benar. Hal tersebut dilakukan secara berulang-ulang agar client merasa terbiasa. Selanjutnya untuk perkalian juga menggunakan system penjumlahan dan jarimatika secara berulang-ulang hingga lama waktu dalam mengerjakan semakin cepat tiap kali bimbingan. Untuk memberikan sikap tanggap pembimbing selalu memberikan tanya jawab kepada client pada proses bimbingan.
2)      Untuk permasalahan Riski dan Ardan dalam perbaikan sikap
Langkah yang diambil pembimbing untuk mengatasi masalah yang dialami Riski dan Aedan  adalah selalu memberikan pengarahan di setiap bimbingan mengenai dampak negative yang di timbulkan jika sikap kurang baik tersebut tidak di hilangkan. Selain itu pengontrolan selalu dilaksanakan secara rutin dengan bantuan siswa kelas empat dengan table prilaku yang terpasang di dinding sekolah.
F.      Evaluasi dan Follow Up
1.      Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan bimbingan yang diberikan terhadap siswa yang menghadapi masalah. Dalam melakukan evaluasi terhadap kedua siswa yang mengalami masalah yaitu Riski dan Ardan, pembimbing melakukannya dengan langkah:
1)      Untuk evaluasi mengenai bahasa dan perkalian setiap akhir minggu pembimbing memberikan evaluasi berupa lembar tugas yang di dalamnya berisikan kalimat yang harus di tulis dengan tulisan yang bagus dan perkalian penggunaan jarimatika. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah client sudah bagus dalam menulis, berbahasa, dan perkalian menggunakan jarimatika atau masih belum menguasai aspek tersebut.
2)      Sedangkan untuk masalah sikap yang kurang baik pada client, setiap akhir minggu pembimbing selalu mewawancarai siswa kelas empat mengenai kebiasaan prilaku kurang baik client apakah sudah berkurang atau belum dengan melihat juga tabel prilaku yang terpasang di dinding kelas.
2.      Follow Up
Follow Up merupakan tahap tindak lanjut dari langkah evaluasi. Follow Up dilaksanakan baik pada proses pembelajaran maupun pada saat bermain antara pembimbing dengan client. Pembimbing selalu mengarahkan client untuk menggunakan bahasa dan penulisan yang baik ketika proses pembelajaran dan menggunakan perkalian penjumlahan dan jarimatika untuk mempercepat pengerjaan pada operasi hitung erkalian. Selain itu untuk sikap yang kurang baik pada client juga akan terus terukur dan terawasi karena pembimbing bekerja sama dengan seluruh siswa kelas empat dalam memberikan perubahan pada sikap kurang baik pada diri client. Kegiatan tersebut di dukung dengan pemberian hadiah jika client mengalami perubahan sesuai dengan apa yang diinginkan pembimbing. Kegiatan tersebut rutin dilakukan sampai clent terbiasa dan membudaya pada dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Konsep dan Komponen Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembela...