Jumat, 10 Mei 2013

KENAMPAKAN ALAM DAN SOSIAL BUDAYA

                 




Materi Pembelajaran         : KENAMPAKAN ALAM DAN SOSIAL BUDAYA
Mata Pelajaran                   : IPS
Kelas/Semester                    : IV/ 1
Standar Kompetensi          : 1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
Kompetensi Dasar              : 1.2. Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya
Indikator Pembelajaran    :

1.      Mendefinisikan pengertian kenampakan alam
2.      Menjelaskan pengertian kenampakan alam di wilayah daratan maupun perairan
3.      Membedakan kenampakan alam berdasarkan ciri-cirinya
4.      Menyebutkan keragaman kenampakan alam di lingkungan Profinsi Jawa Tengah
5.      Menyebutkan kenampakan alam daratan di provinsi Jawa Tengah
6.      Menyebutkan kenampakan alam perairan di provinsi Jawa Tengah
7.      Mendefinisikan Pengertian sosial budaya
8.      Menyebutkan keragaman sosial budaya di profinsi  Jawa Tengah
9.      Menyebutkan ragam  bahasa, adat istiadat, pakaian daerah, dan kesenian daerah di profinsi Jawa Tengah
10.  Memilih gambar yang tepat mengenai kebudayaan di profinsi Jawa Tengah
11.  Menggambar logo Profinsi Pulau Jawa
12.  Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan profinsi
BAHAN AJAR PEMBELAJARAN
KENAMPAKAN ALAM

Permukaan bumi terdiri atas wilayah daratan dan perairan. Wilayah daratan adalah wilayah yang meliputi gunung, pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, dan sebagainya. Wilayah perairan adalah wilayah yang meliputi laut, sungai, dan danau.

A.    Wilayah Daratan
Negara Indonesia merupakan negara berbentuk kepulauan. Jumlah pulau di negara Indonesia sekitar 18.810. Pulau merupakan suatu wilayah daratan yang luas. Satu pulau dengan pulau yang lain dihubungkan dengan laut ataupun selat.
1.      Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra dihubungkan Selat Sunda.
2.      Pulau Kalimantan dengan Pulau Sulawesi dihubungkan Selat Makasar.
3.      Pulau Sumatra dengan Pulau Kalimantan dihubungkan Selat Karimata.
4.      Pulau Jawa dan Pulau Bali dihubungkan Selat Bali.
B.     Bentuk Daratan
Jenis-jenis bentuk daratan di Indonesia dibedakan menjadi, antara lain.
1.      Dataran rendah
Dataran rendah adalah wilayah yang memiliki ketinggian 0–200 m di atas permukaan laut. Dataran rendah merupakan wilayah yang paling diminati oleh manusia. Hal ini dikarenakan wilayahnya yang mudah dijangkau. Dataran rendah banyak dimanfaatkan manusia untuk kegiatan pertanian, perumahan dan sebagainya.
Dataran rendah di Jawa Tengah terletak di kabupaten brebes kecamatan sirampog 40 km seperti Desa Benda, Kaliloka dan Manggis, sedangkan di semarang hanya seluas 4 km, sering disebut dengan kota bawah.

2.      Dataran tinggi
Dataran tinggi adalah wilayah yang memiliki ketinggian lebih dari 200 m di atas permukaan laut. Dataran tinggi biasanya memiliki udara yang sejuk. Pada wilayah dataran tinggi juga banyak dilakukan aktivitas pertanian. Pertanian yang ditanam berupa teh, kopi, sayur-sayuran dan buah-buahan.
Dataran tingi yang terdapat di Jawa Tengah adalah dataran tinggi dieng, kaligua, dan guci bumiJawa.

3.      Gunung
Gunung adalah daerah yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Gunung terdiri atas gunung mati dan berapi. Gunung yang ada di Indonesia sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan pada wilayah sekitar gunung api merupakan wilayah yang subur. Selain itu, manfaat lain yang dapat diperoleh dari gunung berapi, yaitu :
a.       Menghasilkan barang tambang.
b.      Sebagai objek pariwisata.
c.       Lahan subur cocok untuk kegiatan pertanian dan perkebunan
Gunung yang terdapat di Jawa Tengah adalah Gunung Slamet dan bagian timur merupakan Dataran Tinggi Dieng dengan puncak-puncaknya Gunung Prahu dan Gunung Ungaran. Sebelah timur depresi ini terdapat gunung berapi Sindoro dan Sumbing, dan sebelah timurnya lagi (kawasan Temanggung dan Magelang) merupakan lanjutan depresi yang membatasi Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.

4.      Pegunungan
Pegunungan adalah daerah berbukit-bukit yang memanjang. Pegunungan mempunyai ketinggian lebih dari 1500 m di atas permukaan laut. Wilayah pegunungan yang ada di Indonesia cukup banyak. Umumnya wilayah pegunungan digunakan untuk tempat rekreasi. Hal ini karena pegunungan memiliki udara yang sejuk. Di samping itu juga banyak dilakukan kegiatan pertanian dan perkebunan.
Rangkaian utama pegunungan di Jawa Tengah adalah Pegunungan Serayu Utara dan Serayu Selatan. Rangkaian Pegunungan Serayu Utara membentuk rantai pegunungan yang menghubungkan rangkaian Bogor di Jawa Barat dengan Pegunungan Kendeng di timur. Lebar rangkaian pegunungan ini sekitar 30-50 km. Pegunungan Serayu Selatan merupakan pengangkatan zone Depresi Bandung.

5.      Pantai
Dataran pantai adalah batas antara daratan dengan laut. Indonesia merupakan Negara kepulauan. Hal ini menyebabkan Indonesia banyak memiliki pantai. Pantai yang ada di Indonesia dimanfaatkan untuk tujuan wisata. Adapun wisata yang datang berasal dari dalam maupun luar negeri. Wilayah pantai dianggap sebagai wilayah yang memiliki daya tarik. Pantai di Jawa Tengah yaitu Congot, Pantai Marina, Pantai Maron, Pantai Sembukan, Pantai Widarapayung, Pantai Widuri

6.      Tanjung
Tanjung adalah daratan yang menjorok ke laut. Tanjung yang ada di Indonesia jumlahnya cukup banyak. Wilayah tanjung dapat dimanfaatkan sebagai pelabuhan Kapal laut. Propinsi Jawa Tengah terdapat daerah yang memiliki tanjung diantaranya:
a.       Daerah Brebes Terdapat Tanjung Brebes.
b.      Daerah Cilacap Terdapat Tanjung Karangboto.
c.       Daerah Jepara Terdapat Tanjung Nyamplung.
d.      Daerah Kendal Terdapat Tanjung Karang Welang.
e.       Daerah Nusa Kambangan Terdapat Tanjung Cimiring.
f.       Daerah Pati Terdapat Tanjung Bugel.
g.      Daerah Rembang Terdapat Tanjung Bendo.

C.    Wilayah Perairan
Wilayah perairan Indonesia lebih luas dibandingkan daratan. Pulau-pulau yang ada di Indonesia dikelilingi oleh perairan. Jenis-jenis bentuk perairan di Indonesia, antara lain.

1.      laut
Laut adalah perairan yang sangat luas dan dalam. Air laut terasa asin karena mengandung garam. Laut yang ada di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu laut dangkal dan dalam. Laut dapat menghasilkan ikan, rumput laut, dan sebagainya. Laut yang ada di Indonesia memiliki daya tarik. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya wisatawan yang datang ke laut. Bagian-bagian dari laut adalah sebagai berikut:

a.       Selat
Selat adalah laut sempit yang terletak di antara dua pulau. Indonesia banyak memiliki selat. Selat-selat tersebut menghubungkan antara satu pulau dengan pulau lainnya. Jawa Tengah terletak di pulau Jawa bagian Tengah sehingga tidak memiliki selat. Namun untuk pulau Jawa itu sendiri memiliki 2 selat diantaranya:
1)      Selat Madura Berada di Antara Pulau Jawa dan Pulau Madura
2)      Selat Sunda Berada di Antara Pulau Sumatra dan Pulau Jawa

b.      Teluk
Teluk adalah laut yang menjorok ke daratan. Pada umumnya teluk ini digemari oleh wisatawan. Oleh wisatawan teluk menjadi tempat wisata yang indah dan menarik. Di propinsi Jawa Tengah terdapat 2 daerah yang memiliki teluk diantaranya:
1)      Daerah Cilacap Terdapat Teluk Penyu
2)      Daerah Pati Terdapat Teluk Rembang

2.      Sungai
Sungai adalah air yang mengalir di daratan. Air sungai mengalir dari hulu menuju hilir. Sumber air sungai berasal dari mata air, air hujan, dan campuran.
Sungai dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya untuk irigasi sawah, pertanian, budidaya ikan dengan keramba, objek pariwisata, PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) bahkan ada yang digunakan untuk transportasi (angkutan). Terdapat banyak sungai di jpropinsi Jawa Tengah diantaranya yaitu:
1)      Kali Bogowonto berada di dataran tinggi daerah kedu
2)      Kali Comal terletak di kota pemalang
3)      Sungai Juwana yang terletak di kabupaten pati
4)      Bengawan Solo terletak di kota solo

3.      Danau
Danau terjadi  karena adanya cekungan di alam yang terisi air, baik dari air hujan maupun dari mata air yang ada di tempat tersebut. Danau biasanya dikelilingi oleh dataran. Manfaat danau antara lain, untuk keperluan-keperluan sebagai berikut:
1)      budi daya ikan air tawar,
2)      tempat wisata,
3)      irigasi atau pengairan sawah, dan
4)      sarana olahraga (dayung).
Danau yang terdapat di propinsi Jawa Tengah yaitu ada  Danau Cebong yang terletak di dataran tinggi dieng. Danau tersebut terbentuk karena letusan gunung berapi.

SOSIAL BUDAYA

Manusia merupakan makhluk sosial. Untuk itu, manusia selalu berhubungan dengan sesama. Manusia harus mampu menyesuaikan diri (adaptasi) di lingkungannya. Khususnya di lingkungan tempat tinggalnya. Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam. Setiap budaya memiliki kekhasan. Keanekaragaman tersebut seperti keadaan alam yang berbeda, peradaban, pengetahuan, dan sebagainya. Sebagai generasi penerus kalian harus melestarikan kebudayaan. Keragaman budaya yang ada di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut.

A.    Bahasa
Suku bangsa di Indonesia memiliki bahasa yang berbeda-beda. Nama bahasa diambil dari nama suku bangsa tersebut. Misalnya, suku Jawa menggunakan bahasa Jawa. Suku bangsa di Indonesia umumnya menggunakan dua bahasa. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa Indonesia digunakan untuk mempermudah komunikasi.
Bahasa yang digunakan di propinsi Jawa Tengah umumnya sebagian besar menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Jawa Dialek Solo-Jogja dianggap sebagai Bahasa Jawa Standar.
Di samping itu terdapat sejumlah dialek Bahasa Jawa; namun secara umum terdiri dari dua, yakni kulonan dan timuran. Kulonan dituturkan di bagian barat Jawa Tengah, terdiri atas Dialek Banyumasan dan Dialek Tegal; dialek ini memiliki pengucapan yang cukup berbeda dengan Bahasa Jawa Standar. Sedang Timuran dituturkan di bagian timur Jawa Tengah, di antaranya terdiri atas Dialek Solo, Dialek Semarang. Di antara perbatasan kedua dialek tersebut, dituturkan Bahasa Jawa dengan campuran kedua dialek; daerah tersebut di antaranya adalah Pekalongan dan Kedu.
Di wilayah-wilayah berpopulasi Sunda, yaitu di kabupaten Brebes bagian selatan, dan kabupaten Cilacap utara sekitar kecamatan Dayeuhluhur, orang Sunda masih menggunakan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-harinya. Berbagai macam dialek yang terdapat di Jawa Tengah :

1.      dialek Pekalongan
2.      dialek Kedu
3.      dialek Bagelen
4.      dialek Semarangan (Kota Semarang)
5.      dialek Pantai Utara Timur (Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Pati)
6.      dialek Blora
7.      dialek Surakarta
8.      dialek Yogyakarta
9.      dialek Madiun
10.  dialek Banyumasan (Ngapak)
11.  dialek Tegal-Brebes

B.     Adat Istiadat
Adat istiadat masing-masing suku bangsa berbeda-beda. Adat istiadat setiap suku bangsa dipertahankan. Adat istiadat tersebut berupa upacara pernikahan, kelahiran, kematian dan sebagainya. Sebagai contoh ada beberapa adat istiadat yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah. 
Mupu adalah salah satu di antaranya. Mupu berarti memungut anak. Tujuannya agar kelak juga dapat menyebabkan hamilnya ibu yang memungut anak. Pada saat si ibu hamil, jika mukanya tidak kelihatan bersih dan secantik biasanya, disimpulkan bahwa anaknya adalah laki-laki. Jika sebaliknya, maka anaknya perempuan.
Pada saat usia kehamilan 7 bulan, diadakan acara nujuh bulanan atau mitoni. Pada acara ini disiapkan sebuah kelapa gading dengan gambar wayang Dewa Kamajaya (jika laki-laki akan tampan seperti Dewa Kamajaya) dan Dewi Kamaratih (jika perempuan akan cantik seperti Dewi Kamaratih), gudangan (sayuran) yang dibumbui, lauk lainnya, serta rujak buah.
Ketika bayinya lahir, diadakan slametan, yang dinamakan brokohan. Pada brokohan ini biasanya disediakan nasi tumpeng lengkap dengan sayur dan lauknya. Ketika bayi berusia 35 hari, diadakan acara slametan selapanan. Pada acara ini rambut sang bayi dipotong habis. Tujuannya agar rambut sang bayi tumbuh lebat.
Adat selanjutnya adalah tedak-siten. Adat ini dilakukan pada saat sang bayi berusia 245 hari. Ini adalah adat di mana sang bayi untuk pertama kalinya menginjakkan kaki ke atas tanah. Setelah si anak berusia menjelang 8 tahun, namun masih belum mempunyai adik, maka dilakukan acara ruwatan. Ini dilakukan untuk menghindarkan bahaya. Ketika menjelang remaja, tiba waktunya sang anak ditetaki atau dikhitan.
Orang Jawa kuno sejak dulu terbiasa menghitung dan memperingati usianya dalam satuan windu atau setiap 8 tahun. Peristiwa ini dinamakan windon.

C.    Pakaian Adat Daerah
Pakaian adat daerah menggambarkan keanekaragaman budaya Indonesia. Indonesia memiliki 33 provinsi. Pakaian adat tiap provinsi berbeda-beda. Selain itu, pakaian adat setiap provinsi memiliki keunikan dan kekhasan. Pakaian adat umumnya digunakan pada upacara adat. Contoh : Pakaian adat Jawa Tengah
Sama seperti daerah lain yang ada di Indonesia, Jawa Tengah juga memiliki adat dan tradisi sebagai warisan budaya leluhur. Salah satunya adalah dalam hal pakaian adat. Pakaian adat tradisinoal Jawa Tengah bisa Anda lihat pada gambar yang ada di bawah. Yang sudah sangat terkenal sebagai pakaian tradisional Jawa Tengah adalah pakaian kebaya, meskipun di daerah lain seperti yogyakarta dan provinsi lain juga ada kebaya, tapi tetap ada ciri ciri sendiri mengenai corak dan motifnya.
Jika sering kali melihat drama kolosal di TV yang ber-setting di Jawa Tengah, pasti terbiasa juga melihat pakaian adat Jawa Tengah beserta kelengkapannya. Kebanyakan yang terlihat di stasiun TV adalah jenis pakaian adat suku Jawa Tengah yang terlihat sederhana dan bersahaja. Yang wanita ada yang menggunakan baju atasan kebaya dipadu dengan rok jarik atau lilitan kain jarik batik, dililit menggunakan stagen atau kain berwarna cerah. Ada juga yang menggunakan kemben jarik yang dipakai hingga menutupi ketiak dan dililit oleh stagen berwarna warni. Fungsi stagen adalah sebagai pengikat atau pengencang yang dililitkan di perut agar kain kemben yang menutupi tubuh tidak mudah lepas.

1.      Pakaian Adat Wanita
Untuk acara-acara resmi, wanita Jawa menggunakan pakaian adat Jawa Tengah yang menggunakan peniti renteng, dipadukan dengan kain batik sebagai bawahannya. Rambut wanita Jawa yang panjang digelung atau dikonde, dan dilengkapi dengan tusuk rambut yang sesuai macamnya dengan perhiasan lain yang dia kenakan, seperti kalung, gelang, cincin, tak lupa juga kipas sebagai pelengkap aksesoris yang mereka pakai.
Pada pakaian adat Jawa Tengah bagi wanita, baju kebaya dipakai dengan kaain jarik yang diwiru atau dilipat kecil-kecil dan dililitkan ke kiri dan ke kanan. Jarik lalu ditutup dengan menggunakan stagen atau kain yang dililit di perut agar jarik tidak mudah lepas. Untuk menutup stagen, wanita Jawa Tengah memakai selendang berwarna pelangi dari kain tenun berwarna semarak/cerah. Pakaian mereka biasanya dilengkapi dengan aksesoris seperti cincin, gelang, kalung, subang (anting) dan tusuk konde yang berwarna dan bertema senada.

2.      Pakaian Adat Pria
Bagi priyayi keraton, baju beskap bermotif bunga merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang harus mereka pakai dalam kesehariannya. Di kepala, mereka memakai blangkon atau biasa disebut destar, dan bawahan yang kurang lebih bermodel sama seperti pakaian adat bagi wanita: kain jarik yang pemakaiannya dilapisi stagen agar tidak mudah terlepas. Mereka juga menggunakan alas kaki yang disebut cemila dana membawa keris yang disematkan pada stagen mereka di bagian punggung atau belakang di stagen. Pakaian pria Jawa yang seperti ini disebut sebagai pakaian Jawi Jangkep, atau pakaian adat Jawa lengkap dengan kerisnya.
Sedangkan di kalangan rakyat selain para priyayi, para lelaki menggunakan celana pendek selutut atau celana kolor yang berwarna hitam dengan baju atasan lengan panjang. Di samping itu mereka juga mengenakan ikat pinggang yang berukuran besar, ikat di kepala, dan kain sarung. Untuk mengetahui lebih banyak keterangan tentang pakaian adat, anda bisa mencari gambar pakaian adat Jawa Tengah dan pakaian adat provinsi Jawa Tengah wikipedia.

D.    Kesenian Daerah
Bentuk-bentuk kesenian daerah di Indonesia cukup beragam. Kesenian tersebut seni tari, seni musik, lagu-lagu daerah, dan lain-lain. Masing-masing provinsi memiliki keunikan ragam kesenian. Contoh : Tari Tarian Tradisional Jawa Tengah antara lain:
1.      Tari Merak Jawa Tengah, Tari Gambyong, dan Tari Sintren. Tari Merak merupakan tari paling populer di Pulau Jawa. Selain di Jawa Tengah, Tari Merak juga dapat ditemui di Jawa Barat dan Jawa Timur. Tari Merak merupakan tarian yang melambangkan gerakan-gerakan burung Merak. Tarian ini merupakan tarian tunggal atau bisa juga dilakukan oleh beberapa orang penari. Pada umumnya, penari memakai selendang yang terikat di pinggang, yang jika dibentangkan akan menyerupai sayap burung. Penari juga memakai mahkota berbentuk kepala burung merak.
2.      Selain itu juga ada Tari Sintren. Tari Sintren adalah kesenian tradisional masyarakat Pekalongan dan sekitarnya. Tari Sintren ini adalah tarian yang bersifat magis. Tari ini diperankan seorang gadis yang dibantu pawang dan diiringi gending 6 orang.
3.      Tari Gambyong merupakan tarian pergaulan di masyarakat. Ciri khas Tari Gambyong adalah sebelum dimulai selalu dibuka dengan gendhing pangkur. Menurut asal cerita, Tari Gambyong tercipta berdasarkan nama seorang penari jalanan (tledhek) yang bernama si Gambyong yang hidup pada zaman Sinuhun Paku Buwono IV di Surakarta (1788 – 1820).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Konsep dan Komponen Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembela...