Kebudayaan
Hindu, Budha dan Islam
Sejarah
kebudayaan Indonesia, berdasarkan pengaruh yang datang ke negara kita dapat
dibedakan atas:
- Zaman prasejarah: zaman dimana manusia belum mengenal tulisan sejak manusia mengenal tulisan yang sejak penduduk Indonesia mulai ada sampai datangnya pengaruh agama Hindu dan Budha dari India sekitar Abad ke-5 Masehi;
- Zaman kuno: zaman dimana manusia sudah mengenal tulisan yaitu sejak mendapatkan pengaruh hindu dan budha sampai jatuhnya kerajaan Majapahit yaitu sekitar awal abad ke – 19;
- Zaman madya yaitu diawali dari datangnya pengaruh Islam abad ke-19;
- Zaman baru yaitu sejak datangnya pengaruh Eropa sekitar abad ke-20 atau tahun 1900-an.
- Kebudayaan Pra-sejarah
Indonesia pada saat itu belum mengenal
tulisan, maka pengetahuan tentang kebudayaan diperoleh dari penafsiran
benda-benda peninggalan yang berhasil ditemukan oleh para ahli Arkeolog. Arkeologi
adalah cabang dari ilmu Antropologi yang khusus mempelajari hasil–hasil
kebendaan dari kebudayaan manusia yang sudah silam. Dari penafsiran itulah
dapat diketahui kehidupan sosial ekonominya. Berdasarkan benda peninggalan,
zaman pra – sejarah dibagi menjadi:
- Zaman Batu: terdiri dari
-
Zaman
batu tua Palaeliticum: peralatan lebih banyak dari batu yang masih kasar;
-
Zaman
batu tengah atau Mesolithicum: peralatan batu sudah mulai dihaluskan dan sudah
mengenal tempat tinggal secara menetap;
-
Zaman
batu muda atau Neolithicum: peralatan batunya sudah halus, diberi batang, dan
sudah mengenal alat tembikar ( peralatan yang terbuat dari tanah liat yang
dibakar)
- Zaman logam terdiri dari zaman tembaga, perunggu (campuran tembaga dan timah), dan zaman besi.
Kehidupan zaman pra-sejarah palingtua
adalah sebagai pemburu dan peramu. Benda–benda yang mereka miliki terbuat dari
tulang, tanduk binatang, kayu dan batu–batu genggam (sebagai kapak) yang masih
kasar. Bergerak tidak jauh dari air. Untuk tempat berlindung umumnya
mempergunakan pohon dan goa–goa yang datarannya lebih tinggi.
Unsur kebudayaan lain pada masa paleolithicum
belum banyak terungkap, hal ini selain mereka belum mengenal tulisan, peralatan
yang dipergunakanpun masih sederhana dengan menggunakan kayu dan batu sehingga
mudah hancur.
Pada
masa Mesolithicum tempat tinggal sudah menetap. Hal ini berdasarkan temuan di Sumatra
yaitu Medan dan Aceh, yang berupa sampah-sampah rumah tangga berupa tumpukan
kulit kerang, anak panah dan mata tombak yang bentuknya khusus untuk menangkap
ikan, batu yang sudah diasah halus, dan batu penggiling dengan alasnya. Selain
itu juga ditemukan kampak yang dihiasi garis sejajar dan semacam mata, diduga
alat ini sebagai alat upacara keagamaan, dan didefinisikan pula bahwa mereka
sudah mengenal kesenian.
Penemuan C.H.M Heeren Palm, tahun 1950, di
gua lereng Sulawesi selatan, menemukan cap – cap jari yang berwarna merah,
gambar babi rusa yang sedang melompat dengan anak panah di jantungnya.
Menggambarkan mereka sudah mengenal kesenian dan kepercayaan pada binatang
tertentu (totemisme).
Masa
Neolithicum dikenal sebagai revolusi kebudayaan manusia, karena pada masa itu
terjadi perubahan dari pengumpul (food gathering) ke produksi makanan (food
producing) melalui pertanian. Perubahan teknologi ini membawa perubahan besar
bagi peralatan yang digunakan untuk pertanian , dari hasil temuan terdapat
kapak belincong dari batu api dengan berbagai bentuk dan ukuran.
Bangunan
tempat tinggal menjadi permanen dan kokoh, jumlah penduduk menjadi lebih
banyak, dengan bercocok tanam yang menimbulkan stratifikasi sosial menurut
kekayaan. Terdapat kerajinan–kerajinan tangan seperti anyaman, tenunan, grabah
yang semakin berkembang. Barang–barang kesenian lainnya yaitu batu langka yang
diasah indah diduga sebagai alat untuk barter dan bagian dari kepercayaan
terhadap benda–benda (dinamisme). Perhiasan wanita seperti gelang dan kalung
yang terbuat dari batu obsidian dan juga
kerang. Perdagangan antar wilayah pun sudah mulai dikenal.
Bentuk
kebudayaan pra-sejarah lainnya adalah kebudayaan megalitik yaitu bangunan yang
terbuat dari batu-batu besar yang dibuat untuk menumbuk padi, menhir, jalanan
batu, tembok batu, dolmen, keranda, bangunan pemujaan yang bentuknya bertangga–tangga
dan patung–patung. Dari kebudayaan ini dapat ditafsirkan kepercayaan terhadap
animisme, dinamisme mempunyai peran penting pada kehidupan masyarakat di waktu
itu.
- Karakteristik Kebudayaan Hindu
Datangnya
Hindu dan Budha dikenal sebagai zaman sejarah yaitu dibuktikan bahwa terdapat
peninggalan berupa tulisan yang ditemukan di kalimantan timur dan di bogor yang
ditulis dengan huruf palawa bahasa Sangsekerta yang berasal dari India Selatan.
Berarti pada saat itu pengaruh Hindu dan Budha masuk ke Indonesia pada abad
ke-5 SM. Tulisan ini selain sebagai bukti kepercayaan baru juga sebagai bukti
bahwa pada waktu itu terdapat struktur masyarakat yang berbeda. Seperti masyarakat
Hindu yang berlapis-lapis menurut kasta yaitu:
- Kasta brahmana
- kasta kesatria
- kasta vaisya
- kasta sudra
Tanggapan tentang pengaruh datangnya pengaruh india ke indonesia
menurut
I. Van Luer datangnya pengaruh bangsa india melalui perdagaangan. Barang barang
yang dierdanggangkan adalah barang – barang yang bernilai tinggi seperti logam
mulia, perhiasan, kain, wangi – wangian dan obat. Sedangkan dari indonesia
adalah berbagai jenis kay dan rempah – rempah. Yang diperjualbelikan oleh kaum
bangsawan yang status ekonominya tinggi.
Alaupun
pengaruh kebudayaan india cukup intensif mempengaruhi bangsa indonesia pada
saat itu, namun bangsa indonesia tidak langsung menerima begitu saja apa yang
telah datang datang. Kebudayaan baru hanya sebagai pelengkap saja, karena dalam
diri bangsa indonesia itu sendiri sudah mengenal berbagai peralatan,
kepercayaan, perdagangan, kerajian atau kesenian, ilmu kelautan dan cara – cara
bercocok tanam. Sehingga dapat disimpulkan bahwa indonesia dalam mengambil
unsur kebudayaan dari luar bersifat selektif aktif, sehingga menghasilkan
kebudayaan yang khas indonesia.
Agama
Hindu pada dasarnya adalah kepercayaan kepada dewa seperti Dewa Agni (api),
Dewa Wahyu (angin), Dewa Candra (bulan), Dewa Indra (perang), Dewa Brahma
(pencipta), Dewa Wisnu (pemelihara) dan Dewa Siwa (perusak).
Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa
dianggap dewa tertinggi disebut trimurti.
Raja
seringkali dianggap sebagai penitisan dewa, sehingga sering pula dibuat
patungnya. Bangunan batu tempat penyimpanan patung dan di jadikan untuk tempat
pemujaan disebut candi. Candi berfungsi juga sebagai tempat penyimpanan barang
- barang milik raja. Orang menurut agama hindu setelah meninggal jazadnya
kemudian dibakar dan rohnya kembali ke dewa penitisnya. Kitab agama Hindu
adalah Weda.
Perasasti
yang bercorak Hindu terdapat di kalimantan timur, bogor dan candi – candi di
jawa tengah bagian utara.
- Karakteristik Agama Budha
Karakteristik
agama budha adalah dhjarma yaitu sejumlah atauran atau kewajiban yang harus
dilakukan oleh pengikutnya aebagai bagian dari alam semesta. Atauran tujuan itu
adalah agar manusia memperoleh makna kehidupan yag sebenarnya, dapat melepaskan
diri dari kekangan karma dan akhirnya mencapai kesempurnaan hidup yaitu di
nirwana. Menurut agama Budha, kehidupan ini adalah akibat dari kehidupan di
masa lalu, dan kehidupan yang akan datang di tentukan oleh kehidupan masa kini.
Kehidupan
dan proses penitisan itu pada dasarnya adalah penderitaan, hukuman atau karma.
Kitab
suci agama Budha adalah tripitaka, dan dalam agama buda tidak mengenal kasta.
Menurut kepercayaan Budha, alam semesta dibagi menjadi 3 yaitu:
- Kamadhatu: manusia yang bernafsu jelek.
- Rupadhatu: manusia memerangi nafsu yang jelek.
- Arupadhatu: manusia sempurna yang terlepas dari urusan duniawi.
Tokoh
ajaran buda adalah Sidharta Gautama atau Sang Budha Gautama. Kesederhanaan Sang
Buda adalah ciri utamanya yang diikiti oleh para bhiksu (laki-laki) dan
bhiksuini (perempuan) di vihara. Pakaian yang dimiliki hanya boleh 3 buah,
sebuah mangkok untuk makan, jarum untuk menjahit baju dan pisau untuk mencukur
rambut. Mereka hidup hanya mengandalkan derma dari pengikut budha lainnya di
masyarakat. Kekayaan yang mereka miliki digambarkan sebagai setupa, sebagai
dari gambaran dari timpukan baju, mangkuk yang ditelungkupkan dan tongkat/
jarum di atanya.
Candi
– candi dan setupa – setupa diatasanya menjadi simbol tempat peribadatan agama
budha. Patung yang ada dalam candi bercorak budha hanya patung Sidharta Gautama
dengan segala kesederhanaannya. Candi yang bercorak budha umumnya terdapat di
jawa tengah bagian selatan daerah Kerajaan Majapahit pada zaman dinasti
Sailendra.
- Karakteristrik Agama Islam
Hampir
semua para ahli sepaham, bahwa penyebaran agama Islam di Indonesia melalui
perdagangan atau oleh pedagang.dalam agama Islam tidak mengenal adanya kasta
atau perbedaan status. Pemimpin setiap orang adalah khalifah (pemimpin) di muka
bumi dan memiliki kedudukan sama di sisi tuhan. Si perkirakan para pedagang
muslim datang ke indonesia pada abad ke-7 dan abad ke-13 masyarakat muslim
sudah terbentuk.
Pengaruh islam berasal dari india, hal ini
dibuktikan dengan adanya unsur – unsur yang sama antar islam di india dan di
indonesia. Selain itu hubungan indonesia dengan arab baru terjalin pada abad
ke-17.
Tokoh
penyebaran agama Islam di Pulau Jawa dikenal dengan Walisongo atau sembilan
wali. Mereka sangat dihormati dan disegani oleh masyarakat dan bergelar sunan.
Kesembilan sunan tersebut adalah:
- Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik)
- Raden Rakhmat (Sunan Ampel)
- Makdum Ibrahim (Sunan Bonang)
- Masih Munat (Sunan Drajat)
- Raden Paku (Sunan Giri)
- Jaka Said (Sunan Kalijaga)
- Sunan Kudus (Sunan Muria)
- Sunan Gunungjati
- Syekh Siti Jenar
Agama Islam adalah agama yang bersifat
monotheisme yaitu mengakui hanya ada satu Tuhan dan Nabi Muhammad adalah orang
yang menerima ajaran Islam dan penyebar Islam pertama. Dalam agama islam tidak
mengenal dosa bawaan. Dalam aga islam tidak boleh menggambarkan atau
memvisualkan tuhan dan nabi dalam bentuk apapun.
Pedoman umat Islam dalam beribadah dan
perilaku dalm masyarakat adalah Al Qur’an dan Haddist Nabi. Al Qur’an hanya
memberikan garis besarnya saja dan penjelasan serta pelengkap diperoleh dari
Haddist Nabi. Seseorang yang beragama Islam harus memenuhi kewajiban pokok yang
disebut Rukun Islam yaitu:
- Membaca Shahadad.
- Sholat wajib 5 waktu.
- Puasa atau saum.
- Zakat.
- Naik haji (bila mampu).
Selain itu ada 6 dasar kepercayaan
(keimanan) yang mutlak harus diterima oleh setiaporang muslim yaitu:
- Iman kepad Allah SWT
- Iman kepada malaikat-malaikat Allah
- Iman kepada Kitab-kitab Alah
- Iman Kepada Rosul Allah
- Iman kepada qadla dan Qodar
- Iman kepada Hari kiamat
Kebudayaan islam yang pali menonjol adalah
masjid. Masjid adalah tempat solat dan tempat peribadatan lainnya seperti
ceramah keagamaan, pengajian, dan pusat perayaan keagamaan islam. Kemudian
peninggalan lainnya adalah makam, seni ukir, kesusastraan dan pahat kayu.
Hasil kebudayaan islam jelas menunjukkan
proses akulturasi, tanpa menghilangkan kaidah – kaidah pokok keislamannya.
Wiyoso Yudoseputro (1986) seorang sejarawan arsitektur Indonesia, mengumumkan
bahwa;
“kekuasaan islam yang timbul di indonesia
berusaha menyesuaikan diri dengan tradisi kebudayaan lama yang berasal dari
Hindu selama tidak bertentangan dengan asas ajaran islam, demikian pula
kekuasaan daerah yang menjadi kerajaan Majapahit kebudayaan yang bercorak Hindu
Masih berpengaruh.
Toleransi islam terhadap tradisi setempat
selalu diperhatikan. Sikap islam tidak mendesak kebudayaan Pra-islam untuk
diganti dengan yang baru. Sebaliknya nkebudayaan lama justru dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan baru. Tidak sedikit karya-karya seni mengandung nilai
budaya Hindu/Budha masih terpelihara, bahkan mencapai bentuk klasiknya pada
zaman islam. Apabila zaman kekuasaan raja-raja islam dihasilkan kesenian yang
tidak ada sangkut pautnya dengan islam, hal ini adalah karena kesinambungan dan
toleransi kebudayaan islam”.
Terima kasih ,ini sangat membantu
BalasHapus