Senin, 25 Februari 2013

METODE MEDIA DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR IPS KELAS V & VI

Dibawah ini dijelaskan bagaimana memanfaatkan metode pembelajaran, media dan sumber belajar ilmu pengetahuan sosial untuk siswa kelas tinggi.




A.    Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan Pendekatan Kognitif
1.   Pengertian pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif adalah suatu pendekatan yang menekankan pada kecakapan intelektual. Aspek-Aspek yang termasuk kognitif adalah pengetahuan, Pemahaman, Penerapan, Analisis, Sintesis dan evaluasi. Salah satu metode pembelajaran yang berdasarkan pendekatan kognitif adalah latihan inkuiri.
2.   Cara merancang penggunaan metode  pembelajaran IPS SD yang berlandaskan pendekatan kognitif
Metode latihan inkuiri didasarkan atas terjadinya konfrontasi intelektual. Dalam hal ini guru harus mampu menyajikan peristiwa-peristiwa yang membangkitkan siswa untuk terjadinya konerontasi intelektual.
Tahap-tahap penerapan metode latihan inkuiri:
a.       Menyajikan Masalah
b.      Mengumpulkan data dan verifikasi data
c.       Mengumpulkan unsur baru
d.      Merumuskan penjelasan
e.       Menganalisis terhadap proses inkuiri
Dalam hal ini guru harus memperhatikan hal-hal beriku:
a.       Rencanakan waktu yang akan digunakan.
b.      Siswa dapat melakukan secara kelompok.
c.       Lanjutkan latihan inkuiri dengan jalan diskusi.
             d.      Gunakan sumber-sumber yang sesuai masalah sebanyak-banyaknya.
3.   Menerapkan penggunaan metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan pendekatan kognitif
Sebagai contoh, kita ambil krikulum sekolah dasar kelas VI semester 2 sebagai berikut:
a.       Tujuan instrusional umum, siswa mengenal pemberontakan G30S/PKI dan lahirnya orde baru
b.      Pokok Bahasan, G30S/PKI
c.       Uraian Materi
1)      Menceritakan pemberontakan G30S/PKI
2)      Membahas usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dan bangsa indonesia dalam menumpas G30S/PKI
Setelah kita pahami, maka langkah selanjutnya adalah:
a.       Menyajikan Masalah, dimana guru mengajukan masalah sbb:
1)      Faktor-faktor apa yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa pemberontakan G30S/PKI?
2)      Usaha-usaha apa yang dilakukan pemerintah dari bangsa indonesia dalam menumpas G30S/PKI?
Guru juga menjelaskan prosedur inkuiri yang akan ditempuh siswa.
b.      Mengumpulkan data dan ferifikasi data, Siswa mengumpulkan data melalui buku-buku sumber yang berkaitan dengan G30S/PKI. Pada tahap verifikasi data ditanyakan situasi kondisi, dan objek secara sistematis.
c.       Mengumpulkan unsure baru, Dimana guru dan siswa mencocokan secara langsung antara informasi dengan rumusan masalah yang dirumuskan dan menemukan unsur-unsur baru yang dapat digunakan untuk menjawab masalah.
d.      Merumuskan penjelasan, Guru membantu siswa dalam merumuskan penjelasan untuk menjawab atas masalah secara mendetail, rapi dan sistematis.
e.       Menganalisis proses inkuiri, Siswa menganalisis pola-pola penemuannya dan siswa menilai evektifitas proses inkuiri yang dilakukan. Emudian memperbaiki kekurangan yang ada.
B.     Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan Pendekatan Sosial
             1.      Pengertian Pendekatan Sosial
Pendekatan social mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat dan memusatkan perhatian kepada proses social yang merupakan negosiasi sosial.
Pendekatan social berangakt dari dua asumsi; pertama masalah-masalah social diidentifikasi atas dasar kesepakatan yang diperoleh dalam proses social dan menggunakan prinsip social pula. Kedua, proses-proses social yang demokratis perlu perlu dikembangkan untuk memperbaiki masyarakat dalam arti seluas-luasnyadan terus menerus.
Berdasarkan dua asumsi diatas, maka konsekuensi penggunaan metode pembeljaran IPS SD harus membani siswa untuk mengembangkan kemampuan hubungan dengan masyarakat, yang pada gilirannya kelak akan mampu membangaun masyarakatdan mampu mengadakan hubungan antar pribadi.
            2.      Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan Pendekatan Sosial.
Sebagai contoh kita ambil kurikulum Sekolah dasar kelas Vcawu 2 sebagai berikut:
a)   Tujuan Instruksional Umum
Siswa mengenal sumber daya manusia dan cirri khas kebudayaan Indonesia.
b)   Pokok Bahasan
Jumlah penduduk
c)   Uraian Materi
1)      Menyebutkan jumlah, persebaran dan penggolongan penduduk Indonesia.
2)      Membahas cara-cara mengendalikan.
3)      Menceritakan pentingnnya mutu hidup penduduk.
Setelah memahami hal-hal diatas maka langakah selanjutnya adalah:
     1.      Tahap orientasi
Siswa dengan bantuan guru mengambil dan menetapka masalah yang berkaitan dengan jumlah penduduk yang meledak. Salah satu akibatnya adalah munculnya masalah social yaitu kemiskinan. Rumusan masalahnya adalah: “ Faktor-faktor apa yang menyebabkan kemiskinan di suatu daerah?”. Jadi masalah pokoknya adalah terjadinya kemiskinan.
2.      Tahap Hipotesis
Siswa dengan bantuan guru menyusun hipotesis, yaitu:
a)      Kondisi fisik suatu daerah mempunnyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
b)      Kualitas sumber daya manusia mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
      3.      Tahap Definisi
Siswa membahas pengertian dari istilah-istilah yang ada dalam hipotesis:
a)      Kondisi fisis adalah keadaan lingkungan alam yang mempunyai pengaruh terhadap peri kehidupan manusia, misalnya keadaan sumber daya alam pada suatu daerah.
b)      Kualitas sumber daya manusia adalah derajat kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya alam yang ada dengan teknologi yang dimiliki.
c)      Kemiskinan dibedakan menjadi dua yaitu kemiskinan alamiah dan kemiskinan structural/buatan. Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang ditimbulkan sebagai akibat terbatasnya sumber daya alam. Atau daya dukung sumber daya alam trhadap kehidupan manusia rendah. Kemiskinan structural/buatan adalah kemiskinan yang ditimbulkan sebagai akibat perubahan ekonom, teknologi dan pembangunan itu sendiri. Atau karena kelembagaan yang ada menyebabkan sebagian masyarakat tidak memperoleh kesempatan yang sama untuk menguasai sumbe daya sehingga menjadi miskin.
      4.      Tahap Eksplorasi
Siswa mengadaka pengujian hipotesis denan logika deduksi dan mengembangkan hipotesis dengan implikasinya serta asumsi-asumsi yang mendasarinya.
      5.      Tahap Pembuktian
Siswa melakukan pembuktian dengan jalan melakukan pengumpulan data melalui metode-metode pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang dibahas. Setelah data lengkap, kemudian diadakan analisis data dan dihubungkan dengan hipotesisnya untuk dipastikan apakah hipotesis itu diterima atau tidak.
      6.      Tahap Generalisasi
Siswa dengan bantuan guru menyusun pernyataan terbaik sebagai jawaban atas masalah yang dibahas, yaitu:
a)      Kondisi fisik yang jelek akan mendukung terjadinya kemiskinandi suatu daerah.
b)      Kualitas sumber daya manusia yang mendukung terjadinya kemiskinan di suatu daerah.
C.     Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan Pendekatan Personal
1.      Pengertian Pendekatan Personal
Pendekatan Personal ini lebih menekankan pada proses yang membantu  individu dalam membentuk dan mengorganisasikan kenyataan-kenyataan yang kompleks.Keadaan emosional siswa perlu diperhatikan agar siswa dapat mengembangkan hubungan yang produktif dengan linkungan.
Melalui pendekatan personal siswa diharapkan dapat melihat diri pribsdi dan sebagai pribadi yang berada di tengah-tengah kelompok.Setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu perlu adanya sikap dan perlakuan yang berbeda kepada setiap individu
2.      Cara merancang pengunaan metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan personal
Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan personal
Yang akan dipilih sebagai contoh adalah metode pertemuan kelas. Metode ini berdasarkan pasa teori Glasser yang mempunyai dua asumsi,pertama,bahwa manusia itu mempunyai dua kebutuhan dasar yaitu cinta dan harga diri.Kedua,kebutuhan tersebut berakar dalam hubungan antar manusia. Masalah individu muncul apabila ia tidak dapat memenuhi dua kebutuhan pokok.
Metode pertemuan kelas,dilihat dari fokus pembicaraan dalam diskusi menurut Glasser dibedakan menjadi tiga tipe:
a.       Tipe pertemuan pemecahan masalah social, Dalam pertemuan ini siswa berusaha mengembangkan tanggung jawab untuk belajar dan berperilaku dengan jalan memecahkan masalahnya di dalam kelas.
b.      Tipe Pertemuan Terbuka, Guru memulai pertemuan dengan pertanyaan” apa yang  perhatian kalian?”. Siswa diberi kebebasan dalam memikirkan dan menjawab pertanyaan dari guru. Siswa berinisiatif untuk berdiskusi dengan memunculkan suatu topik yang menarik berdasarkan pengalamannya.
c.       Tipe pertemuan terarah dan terbuka, Pada dasarnya sama dengan tipe kedua ,akan tetapi permasalahannya diarahkan kepada hal-hal yang sedang dipelajari siswa.
Beberapa pedoman guru dalammenerapkan metode pertemuan kelas antara lain :
a.       Guru mengarahkan  interaksi dalam kegiatan belajar mengajar
b.      Kepemimpinan guru sebagai penengah
c.       Dalam tahapan tertentu guru harus mendorong siswa untuk berinisiatif
d.      Guru mengembangkan hubungan yang sangat , menarik dan sensitive
e.       Guru mendorong  siswa untuk bertanggung jawab mendiagnosis perilaku sendiri dan menolak perilaku yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
f.       Guru secara keseluruhan  mengidentifkasikan,memilih dan mentaati alternative perilaku
g.      Guru harus mampu menciptakan iklim  terbuka dan mengendalikan kelompok untuk menilai perilaku, mengambil kesepakatan dan menilai tindak lanjut

Langkah-langkah penerapan metode pertemuan kelas :
a.       Menciptakan iklim yang mengandung keterlibatan guru berupaya untuk  menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan siswa
b.      Menyajikan masalah untuk diskusi
c.       Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi
d.      Mengidentifikasikan alternative tindakan
e.       Merumuskan kesepakatan
f.       Perilaku tindak lanjut
Menerapkan  penggunaan  metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan pendekatan personal
Sebagai contoh, kita ambil kurikulum Sekolah Dasar kelas V catur wulan 1, sebagai bangsa Indonesia
a.       Tujuh Instruksional Umum
Siswa Mengenal arti pergerakan nasional dan sumpah pemuda bagi persatuan bangsa Indonesia.
b.      Pokok bahasan
Zaman pergerakan Nasional
c.       Uraian Materi
1)      Menceritakan latar belakang timbulnya pergerakan nasional dan tokoh-tokohnya.
2)      Menguraikan peristiwa sumpah pemuda sebagai wujud semangat persatuan dan kesatuan bahasa nasional dan kesatuan tanah air Indonesia
3)      Menceritakan Tokoh0tokoh yang berperan dalam sumpah pemuda
4)      Membicarakan peran pergerakan nasional dan sumpah pemuda bagi persatuan bangsa Indonesia.
Setelah guru memahami hal-hal diatas, maka langkah selanjutnya adalah :
a.       Menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan
b.      Menyajikan masalah untuk diskusi
c.       Mengembangan pertimbangan nilai pribadi
d.      Mengidentifikasi alternative tindakan.
e.       Merumuskan kesepakatan
f.       Perilaku tindak lanjut
Penggunaan  metode pembelajaran IPS yang berlandaskan pendekatan personal itu dititikberatkan pada usaha penggalian nilai-nilai peristiwa yang terjadi,kemudian siswa menyeleksi dan mencoba untuk menerapkannya dalam mensikapsi masalah social yang ada.
D.    Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan Pendekatan Modifikasi Prilaku
Pendekkatan modifikasi peilaku adalah suatu pendekatan yang menitiberatkan adanya kecenderungan untuk memecahkan tugas belajar-mengajar menjadi sejumlah perilaku nyata dan sistematis.
Salah satu metode pembelajaran tersebut adalah metode mawas diri pengendalian diri. Tahap-tahap penerapanny :
            1.      Pengendalian prinsip tingkah lakuu                    
Prinsip-prinsip pegendalian dirimenurut bruce joyce dan marsha weil(1982) adalah
a)      Pengendalian diri bukanlah keinginanuntk berkuasa
b)      Tingkah laku untuk merespon rangsangan yang dikendalikan melalui beberapa cara ;
·         Perubahan lingkungan stimmulus secara fisik
·         Mengurangi tiingkah laku yang tidak diingikan
·         Memperkuat hubungan  antar stimulus dengan perilaku yang diinginkan
c)      Siswa harus menentukan peristiwayang otensial memberikan kepuasan dn mencatat segera setelah merespon secara tepat
d)     Siswa harus menentukan respon yang bertentangan dan menghambat tingkah laku yang diinginkan dengan jala mempekuat tujuan
e)      Siswa segera berupaya untuk memutuskan tingkah lakku yang tidak di harapkan
f)       Siswa hendaknya mempertimbangkan masak-masak rencana pencapaian tujuan.
 Pada tahap ini guru harus mendorong siswa agar dapat menunjukkan keinginan untuk berprestasi dengan jalan :
1)      Guru memberikan petunjuk secara langsung tentang perilaku yang bermasalah
2)      Pemberian  petunjuk, waktunyan disesuaikan dengan keadaan siswa
3)      Menetapkan data dasar
4)      Menyiapkan progam yang realistis
5)      Pelaksanaan progam
6)      Evaluasi dan tindak lanjut.
Sebagai contoh, kurikulum Sekolah Dasar kelas V sebagai berikut :
           a.       Tujuan instruksional umum
Siswa mengenal keadaan Indonesia pada zaman kedudukan jepang
           b.      Pokok bahasan
Zaman pendudukan jepang
           c.       Uraian materi
Ø  Menceritakan  pendudukan jepang di Indonesia
Ø  Menceritakan penderitaan rakyatselama pendudukan jepang
Ø  Menceritakan perlawanan rakyat terhadap jepang
E.     Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan Pendekatan Ekspositori
1.   Pengertian Pendekatan Ekspositori
Pendekatan Ekspositori adalah pendekatan yang menekankan pada pengolahan materi pembelajaran yang telah jadi atau siap disampaikan kepada siswa. Dalam hal ini guru memberi pesan yang telah siap sehingga siswa tidak perlu mencari, menemukan, memecahkan sendiri. Pendekatan ekspositori lebih menekankan pada pendekatan guru, karena guru berperan sebagai penyampaikan materi pembelajaran dan mengarahkan kegiatan siswa serta mendukung dan memperkuat informasi agar dipelajari oleh siswa.
Dalam kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan ekspositori yang penting adalah menentukan informasi apa yang harus diingat dan diserap oleh siswa dari informasi yang disampaikan oleh guru tersebut. Jika dikaitkan dengan komunikasi disebut komunikasi satu arah, yaitu jenis informasi yang mementingkan pemberi informasi. Penerima informasi bersifat pasif, sedang pemberi informasi bersifat aktif. Agar menjadi aktif maka pemberi pesan harus memberi tugas kepada penerima pesan.
Salah satu metode mengajar yang berlandaskan pada pendekatan ekspositori adalah metode ceramah. Agar pembelajaran lebih aktif perlu diberi variasi, misalnya dalam menjelaskan digunakan alat peraga. Siswa diminta memperhatikan alat tersebut  dan siswa diharapkan mampu memahami pelajaran melalui alat peraga.
2.      Cara Merancang Penggunaan Metode Pembelajaran IPS Di SD Yang Berlandaskan Pendekatan Ekspositori

Dalam merancang penggunaan metode ceramah perlu diketahui sifat-sifatnya yang kurang baik, yaitu sebagai berikut :
a.       Kurang memberikan kesempatan untuk bertanya atau berdiskusi memecahkan masalah sehingga daya serap siswa kurang tajam.
b.      Kadang penjelasan lisan sukar ditangkap.
c.       Kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kecakapannya untuk mengeluarkan pendapat.
d.      Kurang cocok untuk anak yang tingkat abtraknya masih kurang.
e.       Dapat menimbulkan kebosanan siswa dan verbalisme.
Metode ceramah dapat digunakan apabila terdapat hal-hal sebagai berikut:
a.       Bahan ceramah yang akan diberikan jumlahnya sangat banyak.
b.      Materi yang akan diberikan merupakan bahan baru.
c.       Para siswa dapat memahami informasi melalui kata-kata.
Langkah – langkah dalam melaksanakan metode ceramah adalah sebagai berikut:
a.       Melakukan kegiatan pendahuluan
1)      Menjelaskan tujuan pembelajaran.
2)      Mengemukakan pokok – pokok materi yang akan disajikan.
3)      Memancing pengalaman siswa yang relevan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan.
b.      Menyajikan bahan pelajaran dengan faktor – faktor berikut ini:
1)      Perhatian siswa.
2)      Menjelaskan materi pelajaran.
3)      Kegiatan pembelajaran sedapat mungkin bervariasi.
4)      Motivasi perlu selalu ditimbulkan.
c.       Menutup pelajaran dengan kegiatan sebagai berikut:
1)      Menarik kesimpulan dari bahan yang diajarkan.
2)      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi kembali bahan pelajaran yang telah dipelajari dengan menghubungkan mata pelajaran lain.
3)      Melaksanakan penilaian akhir untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran.
4)      Tindak lanjut.
3.      Menerapkan Penggunaan Metode Pembelajaran IPS di SD yang Berlandaskan Pendekatan Ekspositori
Sebagai contoh untuk menerapkan pendekatan ekspositori di ambil kurikulum Sekolah Dasar kelas 6 semester II.
a.       Kompetensi Dasar, Kemampuan memahami segala alam dan sosial Negara Indonesia dan Negara Tetangga.
b.      Materi Pokok, Gejala alam dan sosial Indonesia dan Negara an Negara tetangga.
c.       Hasil Belajar
1)      Membandingkan gejala alam Negara Indonesia senag Negara tetangga.
2)      Mendiskripsikan gejala sosial Indonesia dan Negara tetangga.
d.      Indikator
1)        Menunjukkan pada peta letak dan nama Negara tetangga Indonesia.
2)        Membandingkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan Negara tetangga.
3)        Membandingkan ciri-ciri gejala sosial di Indonesia dengan Negara tetangga.
4)        Memberi contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia.
Setelah memahami materi pokok, hasil belajar, dan indikator, guru dapat memilih –langkahnya materi apa yang dapat dijelaskan dan materi apa yng akan diberikan sebagai tugas. Dalam memilih materi perlu memerhatikan sumber dan fasilitas yang tersedia.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
a.       Melakukan kegiatan pendahuluan.
1)      Menjelaskan tujuan pembelajaran.
2)      Mengemukakan materi pokok.
3)      Memberikan apersepsi.
b.      Menyajikan bahan pelajaran.
Untuk menyajikan bahan di atas, guru menggunakan peta Asia Tenggara. Dijelaskan letak Negara-negara di Asia Tenggara dan letak ibu kotanya masing-masing. Setelah itu dijelaskan ciri-ciri gejala alam dan gejala sosialnya. Perlu dijelaskan kewaspadaan bagi Indonesia terhadap gejala sosial.
c.       Menutup pelajaran dengan kegiatan.
1)      Membuat kesimpulan.
2)      Memberi kesempatan kepada anak untuk bertanya atau menanggapi materi yang telah diajarkan.
3)      Melaksanakan evaluasi.
4)      Melaksanakan tindak lanjut.

2 komentar:

  1. Trima Kasih artikelnya pak, sangat membantu, sedikit masukan kalau bisa di tulis referensi atau daftar pustakanya, terima kasih.

    BalasHapus
  2. Mengambil materinya dari buku apa dan sumbernya ?

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Konsep dan Komponen Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembela...