Membaca merupakan kegiatan memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya. Manfaat membaca sangan beragam salah satunya yaitu membaca untuk memperoleh ide-ide utama atau disebut reading for main ideas. Dalam membaca terdapat keterampilan yang bersifat mekanis yang mencakup: 1) pengenalan bentuk huruf, 2) pengenalan unsur-unsur linguistik, 3) pengenalan hubungan pola ejaan dan bunyi, 4) kecepatan membaca bertaraf lambat.
Macam-macam
membaca yaitu ada membaca nyaring, membaca bersuara, membaca teknik, reading
aloud, oral reading, dan membaca dalam hati (silent reading). Membaca dalam
hati merupakan membaca yang mempergunakan ingatan visual. Menbaca sebagai suatu
keterampilan dimana membaca sebagai sebuah mencakup tiga komponen :
1. Pengenalan terhadap aksara sastra
tanda-tanda baca.
2. Korelasi aksara beserta tanda-tanda baca
dengan unsur lingiistik yang formal.
3. Hubungan lebih lanjut dari huruf, tanda
baca, unsur linguistik dengan makna.
Membaca nyaring atau bersuara untuk secara bersama-sama memperolah
informasi, pikiran dan perasaan seseorang. Syarat-syarat membaca nyaring:
1. Mengerti makna serta perasaan dalam bacaan
2. Mengerti keterampilan-keterampilan
penafsiran.
3. Mengerti lambang-lambang tertulis.
4. Memiliki kecepatan mata yang tinggi, dan
pandangan mata yang jauh.
5. Dapat mengelompokkan kata yang tepat.
Membaca dalam hati adalah membaca yang mempergunakan ingatan visual (Visual
Memory). Dalam hal ini yang aktif mata dan ingatan. Membaca dalam hati dibagi
menjadi dua yaitu membaca ekstensif dan intensif. Membaca ekstensif adalah
membaca secara luas. Objeknya sebanyak mungkin, waktunya sedikit mungkin,
tujuan pemahaman secara rendah. Membaca ekstensif meliputi: membaca survei,
membaca skilas (Skimming), membaca dangkal (superficial reading). Sedangkan
membaca intensif adalah studi seksama, telaah teliti, dan penanganan
terperinci, yang dilaksanakan dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek,
kira kira 2-4 halaman tiap hari. Membaca intensif meliputi membaca telaah isi
yang mencakup: membaca teliti, pemahaman, kritis, ide. Dan membaca telaah
bahasa yaitu membaca bahasa asing, dan sastra.
Pengembangan keterampilan membaca, merupakan pengembangan yang dilaksanakan
oleh guru untuk diterapkan dan nantinya dilaksanakan oleh peserta didik.
Terdapat lima aspek yang harus dilaksanakan guru dalam proses pengembangan
keterampilan membaca.
1. Guru membantu memperkaya kosa kata.
a. Sinonim, antonim, parafrase, kata yang
berdasar sama.
b. Imbuhan: awalan, sisipan, akhiran,
kombinasi.
c. Mengira-ira/ mereka makna kata dari konteks/hubungan
kalimat.
d. Menjelaskan arti kata abstrak dengan
bahasa daerah atau bahasa ibu.
2. Guru membantu memahami makna struktur
kata, kalimat, dsb. Dengan cara seperti diatas menggunakan latihan terus
menerus.
3. Guru memberi serta menjelaskan pengertian kiasan,
sindiran, ungkapa, pepatah, pribahasa dalam bahasa daerah atau bahasa ibu.
4. Guru dapat menjamin serta memastikan
pemahaman siswa dengan:
a. Berbagai jenis pengalaman ex: apakah
pekerjaan ali.
b. Bertanya yang jawabannya dapat ditemukan
secara verbatein (kata demi kata) dalam bacaan.
c. Membuat rangkuman/ikhtisar dari paragraf.
d. Menanyakan ide pokok paragraf.
e. Menemukan kata-kata pelukisan seseorang
atau proses: bergegas, marah, benci, dll.
f. Menunjukan kalimat-kalimat yang kurang
baik letak/susunan dan disuruh memperbaiki.
5. Guru meningkatkan kecepatan membaca:
a. Membaca dalam hati, ukur waktu membaca.
b. Usahakan waktu bertambah singkat serta
efisien.
c. Hindarkan gerakan bibir.
d. Jelaskan tujuan khusus yaitu: pertanyaan,
pendapat, pikiran utama, dsb.
Perkembangan
bahasa anak, menurut piaget: pikiran anak berkembang sejak lahir hingga dewasa
melalui jenjang-jenjang berperiode sesuai dengan tingkat kematangan anak dan
dengan interaksi-interaksi lingkungan. Jenjang-jenjang perkembangan pikiran
anak dibedakan menjadi 4 yaitu:
1. Sensorimotoris (0-18/24 bl)
a. Perkembangan presepsieksistensi obyek
b. Mulai sadar hubungan akibat
c. Mulai berkembangang bahasa dan pikiran
yang sungguh
2. Praoprasional (18/24bl-6/7 th)
a. Perkembangan kemampuan berpikir dengan
antuan simbol
b. Simbol: mimik, gambar, citra mental,
kata(bahasa)
c. Perkembangan bahasa pesat
d. Pikiran abstrak dan bernalar mulai
berkembang
3. Oprasi kongkrit (6/7-11/12th)
a. Pikiran bernalar dan logis tentang obyek
nyata telah berkembang.
b. Konservasi mulai berkembang (lebih dari
satu ciri)
4. Operasi Formal (12-15th)
a. Mampu berfikir hubungan-hubungan yang
mugkin terdapat antara obyek-obyek.
b. Kemampuan menguji hipotesis berkembang.
Lingkungan
mempunyai peranan penting dalam perkembangan pikiran anak:
1. Penyesuaian/adaptasi:
a. Asimilasi: mengenal objek-objek lingkungan.
b. Akomodasi: pola pikiran disesuaikan dengan
tuntunan lingkungan.
2. Pengorganisasian
a. Bahasa muai tumbuh
b. Bahasa egosentris
c. Bahasa egosentris berubah menjadi dalam
(inner speech)
Peranan
bahasa dalam perkembangan pikiran anak: 1) memungkinkan perkembangan pikiran
abstrak dan konseptual. 2) sebagai alat komunikasi, membantu pembentukan dan
mendorong perkembangan pikiran. Bahasa diperoleh dan berkembang stimulus
responsi-penguatan, memperoleh dari ibu- merespon gerakan.
Pengaruh
dan peran orang tua dalam meningkatkan kemampuan bahasa anak. a) mendorong
perkembangan bahasa anak, b) menjadi teladan dalam membaca, c) membaca dan
bercerita, d) bermain dengan bacaan dan
tulisan, e) memanfaatkan sarana lingkungan seperti: toko buku, perpustakaan,
plaza swalayan, kantor pos, TV, nama jalan atau kantor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar