Sabtu, 19 Januari 2013

Keterampilan Membaca




Membaca merupakan kegiatan memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya. Manfaat membaca sangan beragam salah satunya yaitu membaca untuk memperoleh ide-ide utama atau disebut reading for main ideas. Dalam membaca terdapat keterampilan yang bersifat mekanis yang mencakup: 1) pengenalan bentuk  huruf, 2) pengenalan unsur-unsur linguistik, 3) pengenalan hubungan pola ejaan dan bunyi, 4) kecepatan membaca bertaraf lambat.
Macam-macam membaca yaitu ada membaca nyaring, membaca bersuara, membaca teknik, reading aloud, oral reading, dan membaca dalam hati (silent reading). Membaca dalam hati merupakan membaca yang mempergunakan ingatan visual. Menbaca sebagai suatu keterampilan dimana membaca sebagai sebuah mencakup tiga komponen :
1.      Pengenalan terhadap aksara sastra tanda-tanda baca.
2.      Korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur lingiistik yang formal.
3.      Hubungan lebih lanjut dari huruf, tanda baca,  unsur linguistik dengan makna.
Membaca nyaring atau bersuara untuk secara bersama-sama memperolah informasi, pikiran dan perasaan seseorang. Syarat-syarat membaca nyaring:
1.      Mengerti makna serta perasaan dalam bacaan
2.      Mengerti keterampilan-keterampilan penafsiran.
3.      Mengerti lambang-lambang tertulis.
4.      Memiliki kecepatan mata yang tinggi, dan pandangan mata yang jauh.
5.      Dapat mengelompokkan kata yang tepat.
Membaca dalam hati adalah membaca yang mempergunakan ingatan visual (Visual Memory). Dalam hal ini yang aktif mata dan ingatan. Membaca dalam hati dibagi menjadi dua yaitu membaca ekstensif dan intensif. Membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya sebanyak mungkin, waktunya sedikit mungkin, tujuan pemahaman secara rendah. Membaca ekstensif meliputi: membaca survei, membaca skilas (Skimming), membaca dangkal (superficial reading). Sedangkan membaca intensif adalah studi seksama, telaah teliti, dan penanganan terperinci, yang dilaksanakan dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek, kira kira 2-4 halaman tiap hari. Membaca intensif meliputi membaca telaah isi yang mencakup: membaca teliti, pemahaman, kritis, ide. Dan membaca telaah bahasa yaitu membaca bahasa asing, dan sastra.
Pengembangan keterampilan membaca, merupakan pengembangan yang dilaksanakan oleh guru untuk diterapkan dan nantinya dilaksanakan oleh peserta didik. Terdapat lima aspek yang harus dilaksanakan guru dalam proses pengembangan keterampilan membaca.
1.      Guru membantu memperkaya kosa kata.
a.       Sinonim, antonim, parafrase, kata yang berdasar sama.
b.      Imbuhan: awalan, sisipan, akhiran, kombinasi.
c.       Mengira-ira/ mereka makna kata dari konteks/hubungan kalimat.
d.      Menjelaskan arti kata abstrak dengan bahasa daerah atau bahasa ibu.
2.      Guru membantu memahami makna struktur kata, kalimat, dsb. Dengan cara seperti diatas menggunakan latihan terus menerus.
3.      Guru memberi serta menjelaskan pengertian kiasan, sindiran, ungkapa, pepatah, pribahasa dalam bahasa daerah atau bahasa ibu.
4.      Guru dapat menjamin serta memastikan pemahaman siswa dengan:
a.       Berbagai jenis pengalaman ex: apakah pekerjaan ali.
b.      Bertanya yang jawabannya dapat ditemukan secara verbatein (kata demi kata) dalam bacaan.
c.       Membuat rangkuman/ikhtisar dari paragraf.
d.      Menanyakan ide pokok paragraf.
e.       Menemukan kata-kata pelukisan seseorang atau proses: bergegas, marah, benci, dll.
f.       Menunjukan kalimat-kalimat yang kurang baik letak/susunan dan disuruh memperbaiki.
5.      Guru meningkatkan kecepatan membaca:
a.       Membaca dalam hati, ukur waktu membaca.
b.      Usahakan waktu bertambah singkat serta efisien.
c.       Hindarkan gerakan bibir.
d.      Jelaskan tujuan khusus yaitu: pertanyaan, pendapat, pikiran utama, dsb.
Perkembangan bahasa anak, menurut piaget: pikiran anak berkembang sejak lahir hingga dewasa melalui jenjang-jenjang berperiode sesuai dengan tingkat kematangan anak dan dengan interaksi-interaksi lingkungan. Jenjang-jenjang perkembangan pikiran anak dibedakan menjadi 4 yaitu:
1.      Sensorimotoris (0-18/24 bl)
a.       Perkembangan presepsieksistensi obyek
b.      Mulai sadar hubungan akibat
c.       Mulai berkembangang bahasa dan pikiran yang sungguh
2.      Praoprasional (18/24bl-6/7 th)
a.       Perkembangan kemampuan berpikir dengan antuan simbol
b.      Simbol: mimik, gambar, citra mental, kata(bahasa)
c.       Perkembangan bahasa pesat
d.      Pikiran abstrak dan bernalar mulai berkembang
3.      Oprasi kongkrit (6/7-11/12th)
a.       Pikiran bernalar dan logis tentang obyek nyata telah berkembang.
b.      Konservasi mulai berkembang (lebih dari satu ciri)
4.      Operasi Formal (12-15th)
a.       Mampu berfikir hubungan-hubungan yang mugkin terdapat antara obyek-obyek.
b.      Kemampuan menguji hipotesis berkembang.
Lingkungan mempunyai peranan penting dalam perkembangan pikiran anak:
1.      Penyesuaian/adaptasi:
a.       Asimilasi: mengenal objek-objek lingkungan.
b.      Akomodasi: pola pikiran disesuaikan dengan tuntunan lingkungan.
2.      Pengorganisasian
a.       Bahasa muai tumbuh
b.      Bahasa egosentris
c.       Bahasa egosentris berubah menjadi dalam (inner speech)
Peranan bahasa dalam perkembangan pikiran anak: 1) memungkinkan perkembangan pikiran abstrak dan konseptual. 2) sebagai alat komunikasi, membantu pembentukan dan mendorong perkembangan pikiran. Bahasa diperoleh dan berkembang stimulus responsi-penguatan, memperoleh dari ibu- merespon gerakan.
Pengaruh dan peran orang tua dalam meningkatkan kemampuan bahasa anak. a) mendorong perkembangan bahasa anak, b) menjadi teladan dalam membaca, c) membaca dan bercerita,   d) bermain dengan bacaan dan tulisan, e) memanfaatkan sarana lingkungan seperti: toko buku, perpustakaan, plaza swalayan, kantor pos, TV, nama jalan atau kantor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Konsep dan Komponen Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembela...