Seiring dengan berkembangnya zaman akan menuntut adanya pembaharuan dan pembaharuan dalam segi pendidikan. Kuriukulum 2013 merupakan dampak dari sebuah perubahan yang akan menentukan arah pendidikan yang akan dilakukan untuk tahun-tahun yang akan datang.
Oleh: Faisal Azmi Bakhtiar, M.Pd. Gr
A.
Pengertian Pembelajaran Tematik:
Pembelajaan
tematik adalah: pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok
pikiran atau gagasan pokok yang menjadi
pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983).
B.
Landasan Pembelajaran Tematik
Landasan filosofis; pembelajaran tematik sangat
dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat yaitu: (1) progresivisme, (2)
konstruktivisme, dan (3) humanisme.
- Progresivisme, proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan pengalaman siswa
- Konstruktivisme,Anak mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya.
- Humanisme, melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya, potensi, dan motivasi yang dimilikinya.
Landasan psikologis; Psikologi belajar
memberikan kontribusi dalam
hal bagaimana isi/materi
pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada siswa dan bagaimana
pula siswa harus mempelajarinya. Psikologi perkembangan untuk menentukan
tingkat keluasan dan kedalamannya isi sesuai dengan tahap perkembangan peserta
didik.
Landasan yuridis; UU No.
20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa setiap
peserta didik pada setiap satuan pendidikan
berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya (Bab V Pasal 1-b). UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
yang menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan
minat dan bakatnya (pasal 9). Permendiknas No. 41 tahun 2007 standar proses,
permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang standar penilaian.
C.
Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik
Menurut Kunandar (2007:315), Pembelajaran
tematik mempunyai kelebihan yakni:
- Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.
- Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
- Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
- Mengembangkan keterampilan berpikir peserta didiksesuai dengan persoalan yang dihadapi.
- Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama
- Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
- Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik.
Selain kelebihan di atas pembelajaran tematik
memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan pembelajaran tematik tersebut terjadi
apabila dilakukan oleh guru tunggal. Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai
secara mendalam penjabaran tema sehingga dalam pembelajaran tematik akan merasa
sulit untuk mengaitkan tema dengan mateti pokok setiap mata pelajaran. Di
samping itu, jika skenario pembelajaran tidak menggunakan metode yang inovatif
maka pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tidak akan tercapai
karena akan menjadi sebuah narasi yang kering tanpa makna.
D.
Kekuatan pembelajaran tematik
- Memberikan pengalaman dan KBM yg relevan dg tingkat perkembangan dan kebutuhan anak
- Menyenangkan, karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak
- Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna
- Mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalahan yg dihadapi
- Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerjasama
- Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain
- Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dg permasalah yg ditemui
E.
Langkah penyusunan perangkat tematik
- Tema
- Analisis Sk, kd, indkt
- Pemetaan
- Jaringan tema
- Silabus
- Rpp
- Siswa
F.
Langkah Pembelajaran Tematik
- Pendahuluan, Berbaris, Pemeriksaan kebersihan, Berdoa, Kegiatan Motorik, Bernyanyi
- Kegiatan Inti, Membaca – menulis - berhitung
- Penutup, Menggambar, Menyanyi, Penilaian, Dongeng Kuis
G.
Tujuh Cara Alat Penilaian (Kognitif, Affektif,
Psikomotor)
- Obyektif Tes
- Subyektif Tes
- Penilaian Lisan
- Penilaian Unjuk Kerja
- Penilaian Produk
- Penilaian Portofolio
- Penilaian Tingkah Laku
H.
Cara
& Alat Penilaian
1.
Tertulis Tipe Obyektif
a.
Benar – Salah
b.
Isian Singkat
c.
Pilihan Ganda
d.
Menjodohkan
2.
Tertulis Tipe Subyektif
a.
Pengerjaan Soal
b.
Latihan (Exercise)
c.
Reading (Comprehension)
d.
Data-Pertanyaan
e.
Esai Berstruktur
f.
Esai Bebas
3.
Lisan
a.
Tanya Jawab Singkat
b.
Pelafalan
c.
Membaca Nyaring
d.
Mendengarkan (Listening)
e.
Instruksi Lisan
f.
Kuis
g.
Percakapan (Speaking)
4.
Unjuk Kerja
a.
Permainan (Game)
b.
Permainan Peran
c.
Drama
d.
Demonstrasi
e.
Olah Raga
f.
Senam
g.
Permainan Musik
h.
Bernyanyi
i.
Pantomim
j.
Menari
k.
Dinamika Kelompok
l.
Berdo’a
m. Memelihara Tanaman
n.
Memelihara Ternak
o.
Membaca Puisi/Deklamasi
p.
Berpidato
q.
Diskusi
r.
Wawancara
s.
Debat
t.
Bercerita
5.
Produk
a.
Patung
b.
Kerajinan Tangan
c.
Model
d.
Pesawat Sederhana
e.
Alat
f.
Ternak
g.
Tanaman
h.
Simpul Tali Temali
i.
Janur
j.
Hiasan
6.
Portofolio
a.
Puisi
b.
Karangan
c.
Gambar/Lukisan
d.
Peta/Denah
e.
Desain
f.
Paper
g.
Laporan Observasi
h.
Laporan Penyelidikan
i.
Laporan Penelitian
j.
Laporan Eksperimen
k.
Naskah Pidato
l.
Naskah Drama
m. Sinopsis
n.
Doa
o.
Rumus
p.
Kartu Ucapan
q.
Surat
r.
Komposisi Musik
s.
Teks Lagu
t.
Resep Masakan
7.
Tingkah Laku
a.
Skala Sikap
b.
Catatan Anekdot
c.
Penilaian Diri
d.
Sosiogram
e.
Kuesioner
f.
Buku Harian/Diary
g.
Ungkapan Perasaan
h.
Pengamatan Perilaku
I.
Ciri Kecenderungan Belajar Anak Usia SD
- Konkri, proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkret yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak-atik, dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.
- Integratif, anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu, hal ini melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian.
- Hierarkis, cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diperhatikan mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan serta kedalaman materi.
J.
Karakteristik Pembelajaran Tematik
- Berpusat pada siswa
- Memberikan pengalaman langsung
- Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas
- Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran
- Bersifat fleksibel
- Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
- Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
K.
Rambu-Rambu Pembelajaran Tematik
- Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan.
- Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester.
- Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan untuk dipadukan. Kompetensi dasar yang tidak diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri.
- Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri.
- Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral.
- Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan daerah setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar