Kegiatan menulis atau berbahasa tulis dilakukan setelah orang mengenal lambang bahasa yaitu tulisan. Kegiatan menulis diajarkan di SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi meliputi:
1. Menyalin, tujuannya adalah siswa terbiasa
menulis, mengenal bentuk huruf, tanda baca. Dan siswa dapat dan terbiasa
menulis baik (jelas dan mudah dibaca).
2. Dikte (gabungan mendengar dan menulis)
3. Mengarang: proses pembelajaran mengarang
dapat dilakukan seperti proses pembelajaran berbicara. Tujuan mengarang adalah
melatih siswa agar terampil menggunakan bahasa tulis. Siswa diberi pelajaran
mengarang setelah siswa dapat menulis. Jadi siswa kelas 1SD sudah boleh diberi
pelajaran mengarang. Jenis-jenis pelajaran mengarang yaitu: mengarang bebas,
mengarang permintaan guru. Mengarang cerita, mengarang pengalaman, mengarang
laporan, mengarang gambar.
a. Mengarang cerita yang sudah dibicarakan oleh
siswa didepan kelas, yang dikarang hasil pembicaraan yang telah didiskusikan di
depan.
b. Mengarang pengalaman
1) Siswa mengarang pengalamannya sendiri
2) Siswa diminta terlebih dahulu menceritakan
pengalamannya secara ringkas.
3) Guru membimbing dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan, yang menjurus pada pokok bahasan.
4) Siswa mulai mengarang.
c. Mengarang laporan tertulis tentang suatu
perintah guru tugas bisa perorangan, kelompok atau kelas, tugas bisa
berhubungan dengan karya wisata, kunjungan kepanitiaan dan lain-lain.
d. Mengarang gambar adalah mengarang yang
hubungannya dengan mengungkapkan atau menafsirkan gambar dengan bahasa tulis.
Di kelas 1 SD siswa disuruh mengarang atau menulis kalimat-kalimat yang
menyatakan bagian-bagian gambar. V-VI SD boleh dilatih mendiskusikan tema dan
memilih judul.
Menulis
merupakan pembelajaran yang dapat mengembangkan tiga kecerdasan yaitu:
intelektual, emosi, spiritual. Menylis pada tataran perguruan tinggi meliputi :
penalaran, retorika, logis, sistematis, analitis, aturan bahasa baik dan benar.
Tahap-tahap kegiatan menulis: prapenulisan, penulisan, pasca penulisan. Manfaat
kecerdasan spiritual yaitu:
1. Mampu memiliki karakteristik
2. Bersikap fleksibel
3. Beradaptasi spontan dan aktif
4. Memiliki kesadaran diri
5. Memiliki visi dan prinsip nilai
6. Mampu menghadapi dan memanfaatkan
penderitaan dan rasa sakit.
7. Mempunai komitmen
8. Mempunyai rasa tanggung jawab yang besar.
Ada
beberapa faktor hubungan menulis dengan berkomunikasi yaitu dalam esensi
komunikasi, hubungan antar komunikan, dan harmoni komunikasi.Salah satu faktor
yang sangat penting agar orang trampil menulis adalah motivasi. Keterampilan
yang sangat erat hubunganynadengan keterampilan menulis adalah membaca. Langkah
dalam membangun tradisi menulis anak yaitu:
1. Mendorong membuat tulisan dalam bentuk
apapun.
2. Berapresiasi positif terhadap tulisan
anak.
3. Membiasakan menulis pesan.
Kemunculan
awal menulis disebut Emergent writing. Menulis sebagai produksi dan ekspresi
yang melibatkan tiga faktor yaitu kematangan, keterlibatan/pengalaman dan
lingkungan. Sedangkan tahapan untuk meningkatkan kemampuan menulis anak yaitu
dengan menulis bebas, kolaborasi, terbimbing, berbagi, kombinasi. Terdapat
prinsip-prinsip perkembangan menulis:
1. Perinsip tanda
a. Obyek atau peristiwa dapat dilambangkan
dengan simbol huruf.
b. Simbol tidak menggambarkan referen.
2. Prinsip menyalin, anak-anak seringkali
mencontoh model-model yang adadisekitarnya.
3. Prinsip fleksibel, huruf memiliki berbagai
fariasi, anak-anak belajar mengkonstruksi dan mengenali bentuk huruf yang sama
dan berbeda.
4. Prinsip inventeri, anak sering
menginventarisasikan huruf-huruf atau kata-kata yang mereka ketahui. Guru
meminta menuliskan huruf atau kata-kata yang mereka tahu.
5. Prinsip keberulangan anak sering
mengulang-ulang apa yang dapat mereka tulis. Walaupun dalam bentuk berbeda.
6. Prinsip membangkitkan, anak-anak
menggunakan elemen menulis yang sama dan beeberapa kaidah serta
mengkombinasikan untuk membentuk kalimat yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar