Sabtu, 19 Januari 2013

Sastra Indonesia Dasar




Pengajaran sastra mulai di SD diberikan dalam bentuk apresiasi sastra, pengajaran sastra mempunyai aspek-aspek yaitu pengetahuan sastra dan apresiasi sastra. Kegiatan apresiasi sastra yang dilaksanakan oleh siswa berupa penanggapan, pengenalan/pengertian, pemahaman dan penghayatan. Dalam melaksanakan apresiasi sastra guru harus memperhatikan halhal sebagai berikut, yaitu:
1.      Mendengarkan cipta sastra
2.      Melihat atau menyaksikan sastra
3.      Membaca cipta sastra
4.      Mengumpulkan cipta sastra
Kegiatan membaca mendengar dan menyaksikan cipta sastra dapat dilakukan di sd mulai kelas satu. Pelaksanaan apresiasi sastra tidak berdiri sendiri sebagai suatu bidang studi, tetapi merupakan bagian dari kegiatan berbahasa, yaitu berbicara, membaca, mengarang dan menulis. Bahan apresiasi sastra yang disajikan kepada siswa berupa:
1.      Sesuai dengan tingkat kematangan siswa.
2.      Mengembangkan daya bayang.
3.      Sesuai dengan tingkat bahasa siswa.
4.      Dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Di bawah ini kegiatan-kegiatan apresiasi sastra di kelas 1 SD yaitu bercerita, bernyanyi, dan membaca naskah drama. Dalam latihan membaca sastra, cukup dilakukan melalui lima langkah dasar saja yaitu:
1.      Senam gigi, yaitu menggatukan gigi kemudian bersuara sekeras-kerasnya.
2.      Senam bibir, menggerakkan bibir keatas bawah, kanan kiri, sampai bosan,
3.      Senam lidah, menggerakkan lidah keatas-bawah dan kanan kiri,
4.      Bersiul sekeras-kerasnya
5.      Mondar-mandir di depan cermin.
Rhodes (Roekhan, 1989:32) menjelaskan bahwa proses kreatif cerpen dapat ditempuh melalui 4 tahap, yakni: persiapan, inkubasi, iluminasi, verivikasi. Sedangkan untuk sastra drama terdapat unsur-unsur pementasan drama ada 7 hal yaitu:
1.      Sutradara, bertugas mengatur pemeran, mengatur cerita dalam penggalaan babak  serta andegan, mengatur ekting dan bloking di atas panggung, pengarahan rias dan busana.
2.      Pemeran/aktor, ada enam pelajaran utama bagi aktor: pemusatan perhatian, ingatan emosi, peranan yang dramatis, pandai membangun watak, observasi, irama.
3.      Naskah
4.      Penataan panggung
5.      Penataan musik
6.      Penataan lampu
7.      Penataan busana dan rias
Dalam pendidikan pementasan drama di sekolah dapat membuat siswa:
1.      Berlatih menjadi aktor atau pemainperan yang handal, dapat menangis, marah, gembira dll.
2.      Peserta didik akan semakin paham dengan orang lain
3.      Akan semakin percaya diri
4.      Trampil berekspresi.
Pementasan dan latihan drama di sekolah atau kelas dapat meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.      Visualisasi latar dan karakter tokoh
2.      Interpretasi action dan karakter tokoh
3.      Penggunaan penyutradaraan
4.      Latihan vokal bloking serta akting
5.      Demonstrasi pementasan di depan teman-teman.
Di zama sekarang ini pendidikan, teknologi bahkan semua aspek sudah berubah menjadi yang lebih baik.dalam pendidikan khususnya di indonesia pelajaran bahasa dan sastra indonesia sangat penting diajarkan. Kita tahu bahwa dalam pelajaran itu terdapat materi mendongeng. Di zaman yang moderen ini dongeng yang masing berkembang dimasyarakat adalah dongeng fabel, legenda, mite dan pelipur lara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Konsep dan Komponen Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembela...