a.
Validitas,
Validitas berasal dari bahasa Inggris dari kata validity yang
berartikeabsahan atau kebenaran. Dalam konteks alat ukur atau instrumen
asesmen,validitas berarti sejauh mana kecermatan atau ketepatan alat ukur
dalammelakukan fungsi ukurnya. Sebuah instrumen yang valid akan menghasilkan
datayang tepat seperti yang diinginkan. Sebagai contoh, jika kita ingin
mengetahuiberat maka alat ukur yang tepat adalah timbangan atau neraca bukan
meteran,termometer, atau alat yang lain. Dengan kata lain, s ifat valid
memberikanpengertian bahwa alat ukur yang digunakan mampu memberikan nilai
yangsesungguhnya dari apa yang diinginkan. Macam-macam Validitas
1)
Validitas isi disebut juga
validitas kurikuler. Oleh karena itu, validitas inierat kaitannya dengan materi
yang akan diukur dalam tes. Tentu saja materi yangdimaksud adalah materi yang
terdapat dalam kurikulum. Validitas isimencerminkan sejauh mana butir-butir
dalam tes mencerminkan materi yangdisajikan dalam kurikulum. Sebuah tes
dikatakan memiliki validitas isi jika butir -butir tes bersifat representatif
terhadap isi materi dalam kurikulum tersebut.
2)
Validitas konstruk adalah
validitas yang menyangkut bangunan teoretikvariabel yang akan diukur. Sebuah
tes dikatakan mempunyai validitas konstrukapabila butir-butir soal yang disusun
dalam tes mengukur setiap aspek berpikirdari sebuah variabel yang akan diukur
melalui tes tersebut.
3) Sesuai
dengan namanya,val iditas ini didasarkan pada kriteria tertentu.Dengan demikian
bukti adanya validitas ditunjukkan adanya hubungankorelasional skor pada tes
yang bersangkutan dengan skor suatu kriteria.Pengujian validitas ini bersifat
empirik, artinya pengujian hanya dapatdilakukan setelah mendapatkan data di
lapangan. Apabila berdasarkan hasilanalisis yang dilakukan terhadap data hasil
pengamatan di lapangan terbuktibahwa tes hasil belajar dapat mengukur hasil
belajar yang seharusnya diungkapsecara tepat maka berarti alat tes tersebut
mempunyai validitas empirik. Untukkeperluan pengujian jenis validitas ini dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu darisegi kemampuannya dalam melakukan ramalan (
predictive validity) serta dayaketepatan bandingannya (concurent
validity).
a) Validitas
ramalan (predictive validity), Sebagai ilustrasi adalah adanya tes
masuk Perguruan Tinggi Negeri.Setelah melalui serangkaian tes maka hanya calon
mahasiswa yang mempunyaiskor tinggi yang diterima oleh panitia seleksi
mahasiswa baru. Sesungguhnyakeputusan panitia seleksi yang hany a menerima
mahasiswa yang mempunyai skortinggi saja berarti sudah memprediksikan bahwa
calon mahasiswa dengan skortinggi tersebut kelak yang akan lebih berhasil dalam
studinya. Sedangkan paracalon mahasiswa yang mempunyai skor sedang apalagi
rendah dipr ediksikan akanbanyak menemui kendala dalam studinya. Oleh karena
itu tes yang digunakandalam seleksi calon mahasiwa baru tersebut akan mempunyai
tingkat validitasprediktif yang tinggi apabila secara empirik terbukti bahwa
prestasi belajarmereka juga baik. Dengan demikian antara skor tes masuk dengan
prestasi belajarharus mempunyai korelasi yang positif.
b) Validitas
bandingan (Concurent Validity)Validitas ini sering pula disebut
sebagai validitas ada sekarang, validi tassama saat, validitas pengalaman, dan
validitas empiris. Disebut sebagai validitasada sekarang karena pengujiannya
berdasarkan pengalaman yang saat ini sudahada di tangan. Disebut sebagai
validitas sama saat karena validitas ini segera dapatkita peroleh informasinya
pada saat yang sama dengan waktu diperolehnya datahasil tes yang diukur validitasnya
tersebut. Disebut validitas pengalaman (empiris)karena validitas ini dikaitkan
dengan pengalaman yang sudah ada. Dalam hal inipengalaman digunakan sebagai
kriterium.
Konsep dari validitas bandingan adalah dengan
mengumpulkan nilai-nilai tes uraian kemudaian memberi jangka waktu misalnya 2
minggu kemudian dilaksanakan tes kembali dengan butir item yang sama. Setelah
diketahui nilai 1 dan nilai 2 kemudian mengajukan hipotesis nihil, dimana jika
“ro” sama atau lebih besar dari rtabel maka hpotesis nihil ditoleh tetapi jika
ro lebih kecil dari rtabel maka hipotesis nihil diterima. Dan jika hipotesis
nihil ditolak maka tes uaraian tersebut valid.
b. Reliabilitas,
Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu
instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik.Instrumen yang baik tidak akan bersifat
tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.Instrumen
yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel, akan menghasilkan data yang dapat
dipercaya pula. Apabila datanya memang sesuai dengan kenyataannya, maka berapa
kali pun diambil tetap akan sama.Reliabilitas menunjuk pada tingkat
keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, dapat diandalkan.Alat
ukur itu reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang
berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliabel
secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar