Selasa, 29 Januari 2013
Rabu, 23 Januari 2013
Sabtu, 19 Januari 2013
Teknik Pengumpulan & Analisis Data
1. Teknik pengumpulan data
a. Angket, adalah cara mengumpulkan data
dengan jalan memberikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawaboleh
responden.
b. Wawancara, adalah cara pengumpulan data
dengan jalan tanya jawab secara langsung berhadapan muka, peneliti bertanya
secaraaa lisan responden menjawab secara lisan pula.
c. Observasi, cara mengumpulkan data dengan
jalan mengamati langsung terhadap objek yang diteliti.
d. Dokumentasi, merupakan suatu teknik
pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik
dokumen tertuli gambar maupun elektronik.
e. Tes, yang digunakan untuk mengukur,
digunakan untuk mengukur hasil belajar, dan tes psikologis.
2. Teknik analisis data pada prinsipnya ada
dua macam yaitu:
a. Analisis non statistik, dilakukan jika
datanya bersifat kualitatif. Merupakan data yang bersifat deskripsi, kata-kata
bukan angka. Fenomena yang nampak ditanyakan, dikejar, dan dikembangkan lewat
wawancara mendalam lewat informen lain, wawancara lagi pada informen berikutnya
sampai mendapatkan suatu tentang objek penelitian.
b. Analisis statistik, jika data bersifat
kuantitatif/ angka. Model statistik dibedakan menjadi dua macam:
1) Statistik deskriptif, jika penelitian
bertujuan mendeskipsikan atau menggambarkan secara deskriptif tentang data yang
dikumpulkan, tidak memberikan kesimpulanyang diperlukan untuk generalisasi
penelitian dengan analisis deskriptif termasuk studi populasi, sedang
penelitian sempling dapat digunakan statistikdeskriptif maupun inferensial.
Statistik deskriptif misalnya penyajian datanya melalui grafik, tabel, diagram
lingkaran, perhitungan dengan prosentase, perhitungan median, modus, rata-rata,
maupun standar deviasi. Analisis korelasi, dengan mendeskripsikan ada
hubungannya atau tidak dengan variable yang diteliti. Demikian juga teknik
regresi yang tidak memerlukan uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan generalisasi,
karena penelitian hanya ingin mendeskripsikan.
2) Statistik inferensial disebut juga
statistik induktif atau statistik probabilitas, digunakan untuk analisis data
yang dikumpulkan pada sampel tetapi kesimpulannya akan digeneralisasikan pada
populasi. Statistik probability artinya berpeluang dedangkan berpeluang sendiri
artinya memiliki peluang benar dan salah yang dinyatakan dalam prosentase.
Peluang kesalahan 5% maka taraf kepercayaannya 99 %, bila peluang kesalahannya
1% maka taraf kepercayaannya 99%. Taraf tersebut disebut taraf signifikansi.
Populasi homogen 1% sedangkan populasi heterogen 5%.
c. Menentukan hipotesis, adalah kesimpulan
sementara antara hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis akan
memberi arah proses pengumpulan data, dan tentunya model analisisnya. Hipotesis
yang dinyatakan dengan menghubungkan dua variable atau lebih disebut hipotesis
korelasional. Hipotesis deskriptif adalah hipotesis yang
menyatakan karakteristik suatu sempel menurut variable tertentu. Contoh jika
dalam suatu penelitian ada hipotesis nol (Ho) tidak ada pengaruh model
pembelajaran jigsau terhadap hasil belajar siswa, maka hipotesis kerjanya (Ha)
ada pengaruh model pembelajaran jigsau terhadap prestasi belajar siswa.
Perumusan Masalah dan Variabel
1. Rumusan masalah dalam penelitian merupakan
penuntun bagi langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti. Masalah harus
dirumuskan secara jelas sehingga peneliti mengetahui secara tepat variable apa
yang akan diukur termasuk alat ukur apa yang sesuai untuk memecahkan masalah
tersebut. Sugiono (2008:56) menyebutkan beberapa rumusan masalah penelitian,
antara lain:
a. Rumusan masalah deskriptif, adalah rumusan
masalah yang berkaitan dengan pertanyaan terhadap variable mandiri, baik hanya
satu variable maupun lebih. Penelitian dengan masalah deskriptif disebut
penelitian deskriptif. Ex:
1) Seberapa jauh efektifitas metode ceramah
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa?
2) Seberapa tinggi minat baca dan lama
belajar murid kelas 6 SD dalam mempersiapkan diri menghadapi UAS.
b. Rumusan masalah komparatif, adalah rumusan
masalah yang membandingkan keberadaan satu variableatau lebih pada dua atau
lebih sempel yang berbeda . ex:
1) Adakah perbedaan prestasi belajar antara
murid sd negeri dan sd swasta
2) Adakah perbedaan kinerja guru yang lulus
sertifikasi lewat portopolio dan PLPG di SD, SMP, dan SMA.
c. Rumusan masalah asosiatif, adalah rumusan
masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variable atau
lebih.
1) Hubungan simetris, tidak ada hubungan
antara kedua variable
a) Korelasi antara postur tubuh dengan
kemampuan pemimpin di sekolah-sekolah dasar muhammadiyah kotamadya Surakarta.
Apakah hubungan antara prosedur tubuh dengan kemampuan memimpin di sekolah?
b) Hipotesis simetris, Korelasi antara kelengkapan
alat pelajaran dengan prestasi belajar murid SD di wilayah kartasura. Aakah
hubungan antara prestasi belajar dengan kelengkapan alat sekolah.
2) Hubungan kausal, sebab akibat antara
variable dependen dan independen.Adakah pengaruh pendidikan orang tua terhadapp
prestasi belajar. Pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar murid
sd di kabupaten pati.
2. Macam Vriable
a. Variable Idependen, disebut juga variable
stimulus atau variable bebas. Merupakan variable yang mempengaruhi atau menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variable dependen (terikat).
b. Variable dependen, disebutjuga variable
out put, kriteria, konsekuen dan terikat. Yaitu variable yang dipengaruhi atau
menjadi akibat adanya variable bebas.
c. Variable Moderator, adalah variabel yang
mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubugan variable dependen dan
independen. Hubungan suami isti akan lebih kuat jika ada anak. Maka anak
disebut juga variabel modurator.
d. Variabel Intervening, adalah variable yang
secara teoritis mempengaruhi hubungan variable independen dan dipenden menjadi
hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati. Sering disebut sebagai
variable penyela, artinya terletak diantara variable bebas dan terikat. Yang
mengakibatkan variable independent tidak langsung mempengaruhi variable
dependent
e. Variable Kontrol adalah variable yang
dikendalikan atau di kontrol, sehingga hubungan veriable independent dan
dependent tidak dipengaruhi faktor luar yangtidak diteliti. Contoh: pengaruh
model pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar. Variable independennya
model pembelajaran kooperatif, sedangkan dependentnya prestasi belajar,
variable kontrolnya berupa ruang kelas, umur siswa, lama guru mengajar.
Sampel dan Sampling
1. Sampel, adalah bagian dari populasi
sebagai contoh untuk dikenali penelitian. Sugiono (2008:118) mendefinisikan
sempel adalah bagian dari populasi yang memiliki kharakteristik sama dengan
populasi. Apa yang diteliti dalam sempel kesimpulannya dapat digunakan dalam
populasi, sehingga teknik pengambilan sempel harus benar-benar representatif.
Studi sempel ini dilakukan dengan alasan:
a. Jumlah populasi yang cukup besar sehingga
peneliti tidak mampu meneliti secara keseluruhan.
b. Keterbatasan waktu dan biaya, sehingga
populasi yang objek dan subjek penelitiannya besar diperlukan sempel.
c. Masalah ketelitian, penelitian yang
populasinya besar tidak menjamin ketelitian pengumpulan data, namun pada sempel
yang kecil peneliti akan berfokus pada pengumpulan data, teknik pencatatan,
teknik analisis data sehingga lebih terpusat pada objek penelitian.
d. Untuk alasan ekonomi, penelitian pada
sempel akan lebih ekonomis di banding penelitian populasi.
2. Sampling, adalah cara pengambilan sempel.
Margono (2007:125) tekning sempling adalah cara menentukan sempel yang
jumlahnya sesuai dengan ukuran sempel yang akan dijadikan sumber data dalam
penelitian dengan memperhatikan sifat dan enyebaran populasi agar diperoleh
sempel yang representatif.di bawah ini terapat teknik sampling:
a. Rondom sampling (Probability sampling),
dimana semua individu dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk
menjadi sampel. Tekik ini memiliki 3 jenis yaitu:
1) Simple rondom sampling, adalah teknik
rondom dengan cara yang sederhana karena populasi sudah homogen, sehingga
strata dalam populasi tidak perlu diperhatikan secara detail.
2) Stratified rondom sampling, adalah cara
pengambilan sampel dengan memperhatikan strata di dalam populasi. Asumsi awal
dipastikan populasi memiliki tingkatan, atau lapisan, strata, sehingga dengan
diambil secara rondom akan diperoleh sempel yang representatif.
3) Cluster rondm sampling (Area sampling),
digunakan untuk penelitian yang sumber datanya terdapat dalam populasi yang
sangat luas, misalnya meneliti pengguna alat kontrasepsi di wilayah eks
karesidenan surakarta. Untuk menentukan sempelnya peneliti menentukan sempel
wilayah kabupaten. Karena kabupaten terdiri atas beberapa kecamatan dan
kecamatan terdiri atas beberapa kaupaten maka wilayah ini ditentukan secara
rondom. Setelah sampel wilayah ditentukan baru menentukan jumlah orangnya
secara rondom pula.
b. Non rondom sampling (non probability
sampling), tidak semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi
sampel. Jenis sampel ini yaitu:
1) Accidental sampling, adalah teknik
pengambilan sempel dengan cara kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan dijumpai peneliti dan dipandang mampu memberikan informasi berkaitan
dengan objek maka orang tersebut dijadikan sempel sampai jumlah yang
dikehendaki terpenuhi.
2) Quota sampling, yaitu teknik pengambilan
sempel dengan menentukan quota terlebih dahulu. Misalnya: bagaimana pendapat
lulusan remaja SMA tentang keberadaan PGSD UMS, jumlah quota 400 orang lulusan
SMA, maka sebelum itu terpenuhi penelitian belum sah.
3) Purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan
(Maksud) tertentu, misalnya penelitian penggunaan kontrasepsi maka pertimbangan
untuk menjadi sempel harus terpenuhi.
Senin, 14 Januari 2013
POPULASI DALAM PENELITIAN
Sumber dari: Rubino Rubiyanto, M.Pd.
Diposkan Oleh : Faisal Azmi Bakhtiar.
Popoulasi,
secara umum populasi adalah luas daerah atau wilayah tempat penelitian. Menurut
sugiono (2008:117) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari
objek/subjek, demikian pula kharakteristik dari obyek atau subjek tersebut.
Misalnya, meningkatkan keberanian bertanyamelalui motivasi dan pujian murid SD
Muhammadiyah Kartosura 1. Populasinya adalah SD Muhammadiyah Kartosura 1. Menurut
Sukardi (2007:119) populasi dapat dibedakan ke dalam:
a. Populasi homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya
memiliki sifat yang relatif sama, sehingga tidak perlu dipersoalkan berapa
banyak sempel yang harus diambil. Ex: peneliti kebersihan air sumur tidak perlu
mengambil satu terk air untuk diteliti tapi cukup satu botol saja. Karena air
dalam sumur tingkat homogenitasnya tinggi.
b. Populasi heterogen, populasi yang memiliki unsur
sangat berfariasi, sehingga perlu ditetapkan batasan-batasannya baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian di bidang sosial yang objeknya gejala
kehidupan diperlukan batasan populasi yang teliti dan cermat, di samping jumlah
populasi yang besar akan sangat berarti dalam analisis datanya.
Langganan:
Postingan (Atom)
Postingan Terbaru:
MAGNET
Gaya magnet adalah gaya tarik atau gaya tolak yang dihasilkan oleh suatu medan magnet. Beberapa logam, seperti besi tertentu memiliki medan ...
Postingan Populer
-
Lingkaran merupakan salah satu bangun datar yang memiliki satu sisi dengan simetri putar dan lipat yang tidak terhingga. Lingkaran memili...
-
Materi perkalian, pembagian, dan operasi hitung campuran adalah materi untuk siswa kelas tiga sekolah dasar semster pertama. Dalam pembela...
-
Tangga nada merupakan susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada, mulai dari salah satu nada dasar sampai dengan nada o...